Rabu, 03 Agustus 2022 09:29 WIB

Alergi Obat pada Anak

Responsive image
1835
DR.Dr. Novie Homenta Rampengan, SpA(K), DTM&H, MCT - RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado

Alergi obat seringkali sulit dibedakan dengan reaksi jenis lain terhadap obat seperti toksisitas, efek samping intoleransi, dan idiosinkrasi. Efek samping obat merupakan reaksi toksik dan reaksi interaksi obat yang timbul karena sifat farmakologik obat. Reaksi idiosinkrasi tidak berhubungan dengan sifat farmakologik obat, dan terdapat dengan proporsi yang bervariasi pada populasi dengan penyebab yang tidak diketahui. Alergi obat adalah respon abnormal seseorang terhadap bahan obat atau metabolitnya melalui reaksi imunologik yang kita kenal sebagai reaksi hipersensitivitas, yang terjadi selama atau setelah pemakaian obat. Kejadian alergi obat berkisar antara 10%.

Sebagian menggolongkan kesemuanya itu dalam istilah reaksi simpang obat (adverse drug reaction). Reaksi alergi obat harus dicurigai pada pasien yang mengalami erupsi kutaneus simetris mendadak setelah mengkonsumsi obat tertentu. Reaksi obat dapat diklasifikasikan menjadi etiologi imunologi dan non imunologi (farmakologi). Sebagian besar reaksi obat (75%-80%) disebabkan oleh efek non imunologi (farmakologi) yang dapat diprediksi. Sebanyak 20%-25% disebabkan oleh efek yang tidak dapat diprediksi, baik yang diperantai atau tidak oleh imun. Reaksi imun terjadi pada 5%-10% reaksi obat dan merupakan hipersensitivitas obat yang sebenarnya, dengan diperantai oleh IgE.

Alergi obat pada anak lebih jarang terjadi dibandingkan dengan orang dewasa, akan tetapi sering menimbulkan masalah karena mirip dengan gejala alergi oleh penyebab lain yang sering terjadi pada anak, misalnya alergi makanan. Angka kejadian alergi pada anak sulit diketahui karena manifestasi klinis yang sangat bervariasi, terkadang tidak dikenali, dan mekanisme terjadinya masih belum jelas. Angka kejadian reaksi simpang obat berkisar 5%-15% dari pasien rawat jalan, 25% rawat inap dan 20%-30% reaksi simpang merupakan akibat alergi obat. Manifestasi terbanyak alergi obat yaitu di kulit berupa urtikaria.

 

Referensi:

Akib AAP, Takumansang DS, Sumadiono, Satria CD. Alergi obat. Editor: Akib AAP, Munazir Z, Kurniati N. Buku Ajar Alergi imunologi Anak Edisi kedua. IDAI; Jakarta 2010;294-306.

Sumber gambar: farmaku