Rabu, 03 Agustus 2022 08:57 WIB

Implementasi PACS era baru digitalisasi pelayanan radiologi RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar (1)

Responsive image
6753
Purwanto, S.Si,M.Si - RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Pelayanan radiologi RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar hingga akhir tahun 2019 masih menggunakan film sebagai media untuk menyimpan informasi hasil pemeriksaan radiologi. Meskipun penggunaan pencitraan berbasis digital telah dimulai pada tahun 2012. Pencitraan berbasis digital inilah merupakan awal revolusi atau transformasi menuju era baru digitalisasi pelayanan radiologi menuju pelayanan radiologi berbasis film less.

Awal transformasi digital dimulai perubahan penggunakan prosecing film system analog dengan pengolahan citra film di kamar gelap. Penggunaan larutan kimia bahan developer (pembangkitan citra film dari bayangan tak tampak menjadi bayangan nyata.  Developer dan fixer sebagai bahan penetapan citra radiografi menggunakan bahan kimia yang mengandung unsur limbah berbahan berbahaya (B3) mulai ditinggalkan. Banyak kelemahan dan kendala yang ditemui dari proses pengolahan film analog baik penggunaan tempat, aspek kebersihan ruangan hingga banyaknya film yang rusak akibat proses pengolahan yang tidak berstandar menjadi alasan utama kami untuk beralih ke proses pengolahan berbasis digital.

Transformasi digital di instalasi radiologi RSWS diawali penggunaan system computed radiography (CR) sebagai pengganti pemrosesan film menggunakan bahan kimiawi berbahaya dan kamar gelap. Proses pengadaan peralatan system kerja sama dengan penyedia film, sehingga rumah sakit tanpa mengeluarkan unit cost untuk proses peralihan ini.

Computed radiography  (CR) technology berbasis  image  plate  (IP) yang dapat memyimpan informasi anatomis hasil pemeriksaan radiologi akan diproses oleh suatu perangkat digitaizer merubah sinyal analog untuk dikonversi menjadi data digital, oleh computer diubah menjadi gambar atau citra. Hasil citra digital dengan post processing untuk mengatur tingkat kecerahan dan kontras sebelum dilakukan pencetakan film mampu mengurangi tingkat penggunaan film yang rusak hingga 10 %. Banyak manfaat lain  yang  kami peroleh dengan beralih dari system processing film analog ke sistem digital, meskipun tidak bisa dihindari penggunaan film yang dicetak masih tinggi. Data penggunaan realiasi anggaran hingga akhir tahun 2019, jumlah biaya yang digunakan untuk penyediaan film menduduki peringkat pertama anggaran 70-80% dari jumlah anggaran radiologi. Tercatat penggunaan biaya anggaran untuk film mencapai 3-4 milyar per tahun.

Berdasarkan kondisi diatas, bersama dengan tim IT rumah sakit, melakukan diskusi panjang untuk mencari upaya solusi dari kondisi tersebut diatas. Hasil diskusi kajian solusi ini, kami bersepakat menggunakan technologi PACS (Picture Archiving Communication System) untuk mengurangi biaya cost tinggi akibat penggunaan film agar tingkat kerugian rumah sakit dapat dikurangi seminal mungkin. Berdasarkan hal tersebut, pada akhir tahun 2019 pelayanan radiologi berbasis PACS system telah hadir sebagai tonggak awal menuju era baru digitalisasi pelayanan radiologi RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar. Dengan menggunakan peralatan radiologi berbasis digital seperti computed radiography (CR), CT Scan, MRI dan ultrasonografi (USG). Peralatan radiologi berbasis digital tersebut merupakan salah satu syarat agar dapat diintegrasikan dengan PACS dan system informasi rumah sakit (SIMRS).

Peralatan radiologi berbasis teknologi digital tinggi dan terbaru pada akhir tahun 2020 telah hadir seperti penggunaan flat panel digital radiography (DR), x-ray konventional full digital radiography dengan aplikasi softwere switching yang tertanam mampu membuat gambar whole body tanpa terpotong, digital radiography flouroscopi, x-ray mobile digital radiography dan digital tomosynthesis mammography (DBT). Peralatan baru berbasis digital ini menjadi pelengkap peralatan digital technology muthahir ini menjadi pelengkap atas penggunaan alat yang telah hadir pada akhir tahun 2019 MRI 3.0 Tesla dan CT Scan 128 slice yang terinstal di pusat jantung terpadu (PJT).

Picture Archiving Communication System (PACS) merupakan perangkat digital imaging kombinasi perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk memperoleh, mengolah, menyimpan, mendistribusikan hasil pemeriksaan radiologi menggunakan standar Digital Imaging and Communications in Medicine (DICOM) yang menjamin akurasi dan informasi data digital tingkat tinggi. Gambar hasil pemeriksaan radiologi dan laporan (interpretasi dokter radiologi) ditransmisikan secara digital melalui PACS dengan mengintegrasikan dengan sistem informasi radiologi (RIS) dan sistem informasi rumah sakit (HIS) atau yang kita kenal SIMRS . Integrasi PACS–RIS–HIS ini akan menghilangkan kebutuhan untuk menyimpan, mengambil, dan menampilkan film secara manual atau konventional . Harapannya dengan  penggunaan PACS dapat menjawab kebutuhan Dn solusi biaya cost tinggi atas penggunaan film, menuju era film less.

Proses pemeriksaan yang berasal dari berbagai modalitas di radiologi yang tersebar mulai radiologi sentral, gawat darurat, private care center (PCC), radiology pusat jantung terpadu hingga pemeriksaan bed cito mulai ICU, NICU, HCU, perawatan intensive Covid-19 dan perawatan Covid-19 yang ada di perawatan palem bawah secara system akan terhubung dengan PACS dan hasilnya dapat diakses ke ruang-ruang perawatan dan poliklinik langsung serta ke bagian ruang baca dokter radiologi. Integrasi dengan SIMRS dari skema diatas maka hasil interpretasi dokter ahli radiologi dan gambar hasil pemeriksaan dapat diakses langsung dokter klinisi yang meminta dimanapun posisi selama berada di rumah sakit, sepanjang ada computer SIMRS. Integrasi terbaru adalah integrasi dari hasil pemeriksaan kateterisasi jantung.