Rabu, 03 Agustus 2022 08:39 WIB

Bahaya Jamu Ilegal : Penyakit Addison

Responsive image
1959
Prof. Dr. dr. Tjokorda Gde Bagus Mahadewa, M.Kes, - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Penyakit Addison merupakan salah satu bentuk dari insufisiensi adrenal. Adrenal merupakan salah satu kelenjar penting yang letaknya menempel di atas kedua ginjal. Insufisiensi adrenal berarti gangguan yang terjadi ketika kelenjar adrenal tidak dapat menghasilkan cukup hormon tertentu yang penting bagi metabolisme manusia terutama hormon kortisol. Kortisol, yang dikenal sebagai “hormon stres”, adalah salah satu dari banyak hormon yang bertanggung jawab atas perubahan fisiologis pada tubuh manusia. Penyakit Addison dapat terjadi pada semua kelompok umur baik pada laki-laki maupun perempuan dan dapat mengancam jiwa.

Insufisiensi adrenal dapat disebabkan oleh penyakit autoimun atau penghentian konsumsi obat steroid (biasanya untuk nyeri) secara tiba-tiba setelah menggunakannya dalam waktu yang lama. Di Indonesia, steroid seperti deksametason sering disalahgunakan yakni ditambahkan pada jamu tradisional untuk pegal linu tanpa memperhitungkan dosisnya. Jamu semacam ini dikenal sebagai jamu pegal linu yang manjur sehingga laris manis di pasaran. Oleh karenanya, jamu seperti ini merupakan jamu yang ilegal karena membahayakan masyarakat dan dilarang diperjualbelikan. Penghentian mendadak konsumsi jamu ilegal ini juga dapat menyebabkan penyakit Addison. Selain itu, deksametason belakangan membuat gempar dunia setelah para peneliti di Inggris mengumumkan adanya kesembuhan pasien Covid-19 yang diberikan terapi standar Covid-19 ditambah dengan pemberian deksametason dosis rendah hingga sedang (6 mg/hari) selama 10 hari. Namun, situs majalah Nature menyebut deksametason tidak akan berefek jika diberikan pada pasien Covid-19 ringan. Penggunaan kortikosteroid baik metil prednisolon, hidrokortison ataupun deksametason harus digunakan di bawah pengawasan dokter secara ketat mengingat efek samping yang ditimbulkan sangat berbahaya, salah satunya penyakit Addison.

Gejala dari penyakit Addison diantaranya adalah kelelahan, kelemahan otot, hilangnya nafsu makan, mual, muntah, dehidrasi, kadar gula darah rendah, penurunan berat badan yang progresif, kulit menghitam, tekanan darah rendah, pingsan, nyeri perut, gangguan elektrolit, depresi, ketidakstabilan emosi, rambut rontok atau distribusi rambut abnormal, dan disfungsi seksual pada wanita. Penyakit Addison juga dapat menimbulkan komplikasi berbahaya yakni insufisiensi adrenal akut yang disebut dengan krisis Addison atau krisis adrenal. Krisis Addison adalah kegawatdaruratan di bidang endokrin yang dapat menyebabkan kematian jika tidak didiagnosis dan diobati tepat waktu. Krisis Addison biasanya muncul pada pasien yang telah mengalami insufisiensi adrenal kronis dan saat ini mengalami trauma (kecelakaan), pembedahan, terjangkit infeksi, dan dehidrasi.

Dokter mendiagnosis insufisiensi adrenal dengan tes darah. Tes lain, seperti computed tomography (CT) scan dan magnetic resonance imaging (MRI), juga membantu menemukan penyebab mendasar gangguan ini apabila dicurigai adanya kelainan anatomis pada kelenjar adrenal oleh berbagai sebab. Pengobatan insufisiensi adrenal menggunakan obat-obatan yang berfungsi menggantikan hormon yang tidak diproduksi lagi oleh kelenjar adrenal. Beberapa orang dengan insufisiensi adrenal mungkin memerlukan diet tinggi natrium. Orang yang mengonsumsi obat-obatan untuk menggantikan kortisol juga membutuhkan banyak kalsium dan vitamin D. Namun, kebutuhan nutrisi yang tepat bagi penderita penyakit Addison harus dikonsultasikan dengan ahli gizi.

 

 

 

 

Referensi :

Sharma S. Physiology, Cortisol. Diakses di https://www.researchgate.net/publication/331386381_Physiology_Cortisol

RMI. Addison's Disease. Diakses di https://rmi.edu.pk/disease/addisons-disease

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Adrenal Insufficiency & Addison’s Disease. Diakses di https://www.niddk.nih.gov/health-information/endocrine-diseases/adrenal-insufficiency-addisons-disease

Website Universitas Gadjah Mada. Pakar UGM: Hati-hati Penggunaan Deksametason. Diakses di https://ugm.ac.id/id/berita/19593-pakar-ugm-hati-hati-penggunaan-deksametason

Fares AB, dos Santos RA. Conduct protocol in emergency: Acute adrenal insufficiency. Rev Assoc Med Bras 2016; 62(8):728-734