Kamis, 23 Juni 2022 16:10 WIB

Anda Chocoholic? Ini Manfaatnya Bagi Kesehatan!

Responsive image
9388
Ns.Anggi Ernata - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Apakah Anda pecinta cokelat? Saya juga!

Cokelat selalu dapat membuat mood saya lebih baik, setelah mengalami hari yang berat, Saya juga dapat merasa rileks sambil menyesapnya saat meleleh di mulut. Setelahnya saya kembali bersemangat dan gembira untuk menyelesaikan hari.

Bagaimana bisa ya? Ternyata beragam jenis cokelat seperti bittersweet chocolate, dark chocolate, white chocolate, dan milk chocolate ini mengandung theobramine dan phenylethylamine. Kedua zat tersebut mempunyai peran yang penting dalam mengatur perasaan senang pada seseorang. Perasaan senang ditimbulkan karena serotonin yang meningkat dalam otak kita yang biasanya disebut sebagai hormon kebahagiaan.

Hormon kebahagiaan juga dipengaruhi oleh dopamin, oksitosin, dan endorfin. Proses bahagia atau sedihnya perasaan kita akan diatur oleh hormon-hormon tersebut. Saat mengonsumsi cokelat, hormon kebahagiaan akan dipicu oleh cokelat untuk dilepaskan dalam tubuh kita. Endorfin memiliki fungsi menjadikan kita nyaman dan menghilangkan stres. Perasaan menyenangkan dihasilkan oleh hormon dopamin sebagai respons atas mengonsumsi cokelat. Oksitosin berfungsi untuk membangkitkan kepercayaan dan membangun hubungan yang sehat.

Tidak berhenti sebagai pembawa kebahagiaan saja, manfaat cokelat bagi kesehatan tubuh juga perlu Anda ketahui, diantaranya :

1.    Kaya Antioksidan

Hasil penelitian menunjukkan biji kakao yang diolah menjadi produk olahan kakao, merupakan sumber antioksidan yang spesifik dalam bentuk senyawa katekin, epikatekin, procianidin, dan polifenol. Dimana senyawa tersebut dapat menghambat proses oksidasi plasma lemak, karena kemampuannya untuk mengikat senyawa kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) yang tidak baik untuk kesehatan, sehingga menghambat terjadinya Atherosclerosis, meningkatkan kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) yang baik bagi kesehatan serta menurunkan kadar trigliserida dalam tubuh.

2.    Menurunkan tekanan darah & Memperkuat aliran darah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi cokelat gelap (dark chocolate) dapat memperbaiki metabolisme glukosa dan menurunkan tekanan darah. Hal ini karena adanya pengaturan senyawa Nitrat Oksida (NO) yang dihasilkan oleh senyawa flavanol yang berada dalam cokelat gelap.

3.    Menghambat pertumbuhan sel kanker

Senyawa flavanol dan prosianidin dalam kakao menunjukkan kemampuan menghambat pertumbuhan dan biosinthesis poliamin dari sel koloni kanker pada manusia. Senyawa prosianidinnya, dapat menghambat hingga 70% pertumbuhan dengan cara memblokade aliran sel pada fase pertumbuhan kedua sel kanker.

4.    Menjaga sistem kekebalan tubuh

Antioksidan yang banyak ditemukan pada kakao dan cokelat memegang peran regulasi yang penting dalam menjaga fungsi kekebalan tubuh, serta mencegah timbulnya infeksi dan penyakit kekebalan diri.

5.    Memperkuat resistensi hemolisis

Hasil penelitian tentang pengaruh penghambatan senyawa flavon, epikatekin, katekin dan procianidin oligomer dalam kakao terhadap pecahnya sel-sel darah merah, menunjukkan terjadinya penguatan dan perlindungan membran sel erithrosit sehingga gangguan Anemia karena hemolysis erithrosit dapat dicegah.

6.    Memperbaiki kinerja kognitif

Asupan bahan pangan dari kakao dan cokelat yang kaya flavanol ke dalam tubuh berhubungan erat dengan meningkatnya aliran darah pada jaringan syaraf otak yang berarti bahwa flavanol pada kakao dapat memegang peranan penting dalam memperbaiki kinerja otak.

7.    Mencegah Atherogenesis

Lemak cokelat dari lemak kakao terdiri dari asam oleat yaitu asam lemak jenuh tunggal yang unggul dan berpengaruh baik terhadap sistem kardiovaskular manusia dan secara signifikan tidak menimbulkan penyakit kolesterolmik dan atherogenik dibandingkan dengan minyak sawit atau minyak kelapa.

 

Nah, Jadi semakin menyukai coklat kan? Jangan lupa, pilih Dark Chocolate untuk dikonsumsi, karena memiliki kandungan polifenol (antioksidan) yang lebih tinggi daripada Milk Chocolate ataupun White Chocolate. Sama seperti makanan lainnya, cokelat juga kurang baik jika dikonsumsi berlebihan. Sebuah riset dari German Institute of Human Nutrition, menyatakan  mengkonsumsi coklat 6 gram per hari ternyata cukup untuk meminimalkan risiko berbagai penyakit seperti serangan jantung dan stroke.

 

Editor: Arum Swastika

Referensi :

Sudibyo, Agus. 2012. Peran Cokelat Sebagai Produk Pangan Derivat Kakao yang Menyehatkan. Balai Besar Industri Agro. https://ejournal.kemenperin.go.id/jri/article/view/3292. Diakses 29 April 2021

Setyorini, Tutut. 2016. Suasana Hati Sedang Buruk Makanlah Cokelat. https://www.kompasiana.com/tututsetyorinie/584e0e9c8d7a61c37e085672/suasana-hati-sedang-buruk-makanlah-coklat?page=all. Diakses 29 April 2021

Liputan 6. 2018. Alasan Makan Cokelat Bisa Bikin Stress Menurun dan Bahagia Meningkat. https://www.liputan6.com/health/read/3776965/alasan-makan-cokelat-bisa-bikin-stres-menurun-dan-bahagia-meningkat. Diakses 29 April 2021