Rabu, 03 Agustus 2022 08:10 WIB

Hidup Bebas Stunting dan Obesitas, dengan Gizi Seimbang

Responsive image
1040
dr. Elfina Rachmi, M Gizi, Sp. GK - RSUP Persahabatan Jakarta

Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang atau kelompok umur. Zat gizi adalah bahan atau senyawa dari makanan yang dibutuhkan tubuh untuk dapat melakukan fungsinya

Zat gizi ini terbagi dua:

1. zat gizi makronutrien (yang dibutuhkan dalam jumlah besar oleh tubuh yaitu KH protein lemak serat air),

 2. zat gizi mikronutrien (yang dibutuhkan dalah jumlah kecil tetapi tetap sangat penting bagi tubuh yaitu mineral dan vitamin.

Fungsi masing- masing juga berbeda:

  • KH sumber energi utama dari bentuk sederhana (contoh: roti putih, gula pasir, nasi putih) hingga bentuk kompleks (nasi merah, gandum atau olahannya, biji-bijian spt oatmeal, cereal)
  • Protein : zat pembangun yang menyusun berbagai jaringan tubuh, baik metabolism, enzim, hormon
  • Lemak sebagai sumber energi, juga menghasilkan hormon & melarutkan membawa vitamin tertentu yang larut lemak.
  • Vit mineral: yang dibutuhkan sebagai faktor atau penunjang proses metabolism tubuh serta sangat penting untuk proses tumbuh kembang juga dan kesehatan jaringan tubuh seperti persarafan, imunitas.

Cara pemenuhan gizi seimbang

Setiap makan harus lengkap 5 bahan pangan yaitu makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minuman dan perhatikan 4 J:

1.       Jenis: pilih KH kompleks, pilih lauk pauk tinggi protein/protein kualitas tinggi biasakan makan ikan, dan komplit ada dari hewani juga dari nabati (tahu tempe kacang2an), lemak pillih sumber lemak baik (minimalisir lemak jenuh, atau lemak trans seperti jeroan, mentega), perbanyak sumber lemak baik seperti ikan, buah alpukat, kacang2an, atau minyak khusus seperti minyak zaitun

2.       Jumlah: porsi sesuai kebutuhan, tidak kelebihan karbo dan lemak, krn jika berlebih setiap hari, tidak seimbang antara masuk dan keluar, jadi ditabung setiap hari, maka jadilah yg namanya obesitas atau kegemukan.

3.       Jadwal: teratur 3x makan utama, 2-3 kali selingan, hindari melewatkan jadwal makan, terutama sarapan dan makan malam karena jika terlalu lapar akan memicu porsi makan yang terlalu lama dan juga upayakan tidak makan berat menjelang tidur karena proses metabolism pembakaran energi lebih lambat disaat tidur atau istirahat

4.     Jurus masak/cara pengolahan: dapat divariasikan cara olah makanan, hindari setiap hari goreng, sebaiknya di variasikan dengan cara bisa kukus, pepes, rebus/kuah/sop, tumis dan tetap memperhatikan rasa

Stunting disebabkan oleh:

1.       Asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi sejak di masa kandungan hingga dilahirkan, yaitu  di masa golden periode/1000 HPK/ hari pertama kehidupan, didukung dengan pengetahuan ibu yang kurang, saat hamil bagaimana memenuhi kebutuhan janin, hingga bayi bagaimana pemberian ASI hingga makanan pengganti ASI yang tepat

2.       Adanya infeksi, kebetuhan menjadi meningkat, akibat kurangnya hygiene sanitasi juga harus diperhatikan agar tidak mudah terjadi  infeksi, terutama terjamin penggunaan air bersih, untuk mencegah diare, dan cacingan.

3.       Fasilitas atau layanan kesehatan yang tidak memadai.

Ciri-ciri anak mengalami stunting

§  Anak lebih pendek dibandingkan anak-anak lain seusianya

§  Pertumbuhan melambat

§  Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya

§  Pertumbuhan gigi terlambat

§  Performa buruk pada kemampuan fokus dan memori belajarnya

§  Usia 8 – 10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya

§  Berat badan balita tidak naik bahkan cenderung menurun.

§  Perkembangan tubuh anak terhambat, seperti telat menarche (menstruasi pertama anak perempuan).

§  Anak mudah kena penyakit infeksi

Obesitas disebabkan oleh asupan kalori berlebihan yang mnyebabkan penumpukan lemak berlebihan di tubuh karena tidak seimbang antara energy yang masuk dengan energy yang digunakan dalam waktu lama.

Sebab lainnya:

1.       faktor genetic: 1 orang tua obesitas pelunang anak 40-50% & jika kedua orang tua obesitas, 70-80 & anak obesitas, tapi dapat dicegah dengan lifestyle (gaya hidup).

2.       faktor obat2an juga pengaruh ke hormone yang sebabkan selera makan meningkat

Cara utama dan sederhana menentukan obsitas:

v  IMT indek massa tubuh (BB/TB ( dikuadratkan))

v  lingkar perut laki-laki asia <90 cm sedangkan perempuan <80 cm

v  pemeriksaan komposisi tubuh, dengan mengetahui komposisi lemak tubuh.

v  anak balita dengan menggunakan kurva WHO atau mudahnya dgn KMS dan berada di dalam pita hijau.

 

10  Pedoman Gizi Seimbang :

·    Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok

·    Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak, 5 sdm/60 g lemak, 1 sdt/5 g garam, 4 sdm/50 g gula

·    Lakukan aktivitas fisik yang cukup (min 150 mnt/mgg) dan mengontrol BB, pertahankan berat badan ideal

·    Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi

·    setiap hari perbanyak mengonsumsi sayur buah

·    asupan air yang cukup

·    kebiasaan mencuci tangan

·    biasakan membaca label pada makanan kemasan untuk menghindari berlebihan konsumsi GGL atau hindari pengawet pewarna

·    makan teratur tidak melewatkan jadwal makan terutama sarapan pagi.

Hal penting selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam memenuhi gizi seimbang dan mencegah stunting dan obesitas, yaitu dengan memantau berat dan tinggi badan buah hati secara rutin. Anak dapat rutin timbang tiap bulan dapat ke posyandu.

Cara mengatasi anak agar tidak pilih-pilih makanan hingga tidak menyukai sayuran

Ø  biasakan di menu makanan selalu ada sayur, misalnya diselip2 dulu dalam porsi kecil hingga lama2 terbiasa makan sayuratau divariasikan dalam bentuk makanan misalnya tahu isi sayur, bola2 nasi isi daging sayur, atau bakwan sayur,

Ø  hargai keinginan anak untuk makan atau tidak makan, yaitu  dengan tidak memaksa anak menghabiskan makan dan jangan berlama-lama saat makan, paling lama 30 menit

Ø   patuhi jadwal makan rutin, 3 kali makan utama tidak diisi dengan snack cemilan, berikan snack /batasi snack hanya di jadwal snack saja, boleh porsi sedikit dulu

Ø  bentuk tekstur warna dibikin menarik & kreatif

Ø  kegiatan makan menyenangkan

Ø  anak ikut terlibat dalam penyajian persiapan

Ø  saat makan leboh fokus, hindari gadget atau TV

Ø  makan bersama keluarga

 

Referensi:

http:// fungsi gizi seimbang dalam peningkatan imunitas tubuh/ p2ptm.kemkes.go.id/ popmama.com