Selasa, 02 Agustus 2022 15:15 WIB

Cacat pada Janin

Responsive image
9756
Instalasi Mother & Child - RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Kelainan pada janin disebut juga cacat pada janin.  Mendengar Istilah cacat janin, mungkin para ibu akan merinding. Apalagi ibu-ibu yang sedang mengandung buah hatinya. Tapi bagaimanapun, pengetahuan terhadap cacat janin sangatlah penting untuk memperluas wawasan kesehatan sekaligus antisipasi moril agar para ibu lebih bisa menerima anugerah Tuhan, bagaimanapun keadaanya. Cacat janin ada yang bersifat ringan seperti polydaktili (kebanyakan jari) dan ada yang berat yang tidak memungkinkan bayi untuk bertahan hidup seperti tidak ada otak atau otak tidak sempurna terbentuk dan atap tengkorak tidak ada. Cacat bawaan merupakan sebab penting dari kelahiran mati. Kejadian cacat bawaan dipenagruhi oleh umur, paritas, bangsa ibu dan juga oleh jenis kelamin janin.

Penyakit Down (muka anak menyerupai seorang mongol) matanya berdekatan , celah mata sempit) misalnya sangat dipengaruhi oleh umur ibu, banyak terdapat pada anak yang dilahirkan dari ibu berusia 35 tahun ke atas. Juga Hydrocepahlus lebih banyak terdapat pada anak yang terlahir dari ibu yang berusia lanjut. Anencephalus dan spina bifida ( karena adanya lobang pada ruas tulang belakang biasanya didaerah lumbosacral maka selaput sum-sum tulang belakang menonjol, kadang-kadang ikut keluar sum-sum tulang belakangnya sendiri)lebih banyak terdapat pada anak yang pertama dan keenam atau lebih, juga lebih banyak terdapat pada bayi wanita di banding bayi laki-laki.

Kalau seorang ibu pernah melahirkan anak dengan cacat bawaan maka kemungkinan bahwa ia akan melahirkan anak dengan cacat bawaan lagi lebih besar. dibandingkan dengan ibu yang belum. Kenyataan ini misalnya banyak terjadi pada anechepalus , spina bifida, dan bibir sumbing. Perlu diketahui bahwa cacat bawaan sering bersifat multiple jadi kalau kita menemukan suatu cacat yang lain dan harus segera mencarinya. Penyebab utama cacat bawaan antara lain faktor lingkungan , faktor genetik, atau kombinasi antara keduanya. Masih banyak contoh cacat janin lainnya.

Selain itu, kelainan jantung bawaan, sering menyebabkan kematian pada usia dini atau ketergantungan dengan perawatan medis . Kaki kepong, sering bersamaan dengan kelainan susunan saraf pusat seperti hydrocephalus, spina bifida, meningocele. Dengan mengetahui penyebab terjadinya cacat janin, setiap ibu diharapkan bisa menjaga kandungannya dan lingkungan tempat ia biasa menghabiskan waktu selama hamil. Hal ini sangat penting mengingat demi kesehatannya.

 

Referensi :

Minyata, Siti Misaroh Ibrahim , Nutrisi Janin dan Ibu Hamil,2015