Pendahuluan
Pengertian Diabetes Melitus menurut American Diabetes Association (ADA) adalah suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Keadaan hiperglikemia kronik pada diabetes dapat berdampak kerusakan jangka panjang, disfungsi beberapa organ tubuh pada mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan komplikasi gangguan penglihatan, gagal ginjal, penyakit kardiovaskuler maupun neuropati (ADA, 2020).
Perkembangan pasien yang menderita diabetes melitus dengan usia di atas 15 tahun semakin bertambah. Berdasarkan hasil pemeriksaan darah ada sekitar 5,7% pada tahun 2007 dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 6,9% dan data pada tahun 2018 meningkat menjadi 8,5% (Ksanti, dkk, 2019).
Berdasarkan data dari Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) pada tahun 2015, penderita diabetes melitus mencapai 9.1 juta orang, menempati urutan ke 5 terbanyak setelah Cina, India, USA dan Brazil, yang sebelumnya menempati urutan ke 7 pada tahun 2013. Sebagian besar penyandang diabetes di Indonesia adalah kelompok Diabetes Melitus tipe 2 yaitu lebih dari 90% dari seluruh populasi diabetes. Beberapa penelitian tentang DM menyatakan bahwa self-care manajemen diabetes cukup besar pengaruhnya pada penatalaksanaan DM tipe 2.
Tujuan yang diharapkan dengan adanya Selfcare Manajemen Diabetes
Self care management diabetes bertujuan untuk mengontrol kadar glukosa darah sehingga kadar glukosa darah tetap dalam tingkat normal bagi pasien diabetes melitus (Istiyawanti, 2019). Self care management juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri, sehingga pasien memiliki kemampuan mencegah dan mengelola penyakit diabetes dengan kepatuhan terhadap pengobatan dan nasihat yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Pada akhirnya self-care management diabetes jika dilakukan dengan benar dapat mencegah komplikasi yang dapat timbul dari diabetes.
Kegiatan Apa Yang Termasuk Self-care Management Diabetes
Kegiatan atau aktifitas apa saja yang termasuk dalam self-care management diabetes, antara lain dapat berupa pengaturan pola makan, aktifitas latihan fisik atau latihan jasmani, monitoring kadar gula darah, perawatan kaki dan terapi pengobatan secara farmasi atau kepatuhan dalam melakukan kontrol dan berobat diabetes( Istiyawanti, 2019).
Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Pelaksanaan Self-Care Management
Faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan self care management adalah adanya kemampuan seseorang dalam memperoleh, memahami memproses informasi serta pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya dalam mengambil keputusan yang tepat (health literacy), kepercayaan diri seseorang untuk mampu melakukan sesuatu dengan sukses (self efficacy) serta adanya dukungan keluarga (Sabil,dkk. 2019). Sedangkan untuk memperoleh keberhasilan self care management diabetes dapat terlaksana dengan baik dinyatakan adanya pengaruh dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama menderita diabetes dan dukungan keluarga penderita diabetes sendiri (Ningrum, 2019).
Upaya untuk Meningkatkan Kepatuhan Menjalankan Self-Care Management Diabetes
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan Self-Care Management Diabetes adalah dengan secara berkelanjutan memberikan Diabetes Self-care Management Education (DSME). Upaya lain yang sudah dilakukan oleh beberapa instansi pemberi layanan diabetes dapat mempergunakan teknologi yang cukup berkembang dewasa ini dengan melalui handphone maupun teknologi digital dengan penyediaan fitur atau aplikasi yang berisi monitoring self-care management diabetes.
Referensi:
1. ADA(2020). Glycemic Targets: Standards of Medical Care in Diabetes – 2020. Diabetes Care Volume 43, Supplement 1, January 2020. Di akses April 2020. https://doi.org/10.2337/dc20- S006.
2. Istiyawanti, H. Udiyono, A. Ginanjar, P dan Adi, MS.(2019). Gambaran Perilaku Self-Care Management Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Rowosari Kota Semarang Tahun 2018). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal). Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346.
3. Ningrum,T. Alfatih, H dan Siliapantur, H.(2019). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Manajemen Diri Pasien DM Tipe 2. Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 7. No. 2 September 2019. ISSN: 2338- 7246,e-ISSN: 2528-223 http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view/23.
4. Kshanti, I. dkk.(2019). Pedoman Pemantauan Glukosa Darah Mandiri 2019. Jakarta. PB. PERKENI.
5. Puspita, T. Wiyadi dan Rivan, F.(2019). Pengaruh Diabetes Self-Management
Education Terhadap Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Wonorejo Samarinda. Samarinda. Poltekkes Kaltim.
6. Sabil, FA. Kadar, KS dan Sjattar, EL (2019). Faktor-Faktor Pendukung Self Care Management Diabetes Mellitus Tipe 2: A Literature Review. Versi online: Volume 10, Nomor 1, Januari 2019, di lihat 21-04-2020.
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/6417