Kamis, 23 Juni 2022 15:50 WIB

Penundaan Enteral Feeding Pada Bayi Prematur Selama Transfusi PRC

Responsive image
457
Nyimas Sri Wahyuni, S.Kep, Ners, M.Kep, Sp.Kep.An - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Pemberian enteral feeding pada bayi prematur selama transfusi PRC dapat meningkatkan risiko terjadinya necrotizing enterocolitis, sehingga diperlukan penundaan pemberian enteral feeding selama transfusi PRC pada bayi prematur.

Bayi prematur berisiko untuk terjadinya anemia yang berhubungan dengan beberapa faktor endogen seperti penurunan produksi eritropoeitin dan peningkatan katabolisme eritropoeitin, defisiensi nutrisi, penyakit kronik (Rose, Saroha, & Patel, 2020)

Persiapan peralatan:

a.       Blood set

b.      Akses intravena

c.       NS 0,9%

Pelaksanaan:

a.       Kebersihan tangan

b.      Menghentikan pemberian enteral feeding sebelum memulai transfusi PRC

c.       Memastikan akses intravena lancar tidak tersumbat dan tidak terdapat line TPN maupun obat

d.      Mengecek dengan minimal dua orang barcode kantong PRC dengan identitas bayi

e.       Membilas blood set dengan NS 0,9% sebelum memasukkan kantong PRC

f.        Memantau tanda vital sebelum, selama dan setelah transfusi

g.      Mendokumentasikan bila terhadap reaksi alergi selama dan setelah pemberian PRC

h.      Mendokumentasikan pemberian PRC dalam catatan intake cairan bayi

i.        Melepas blood set setelah transfusi selesai

j.        Memantau tanda-tanda phlebitis pada akses inravena

Kondisi anemia merupakan faktor risiko terjadinya intestinal disbiosis pada bayi prematur (Ho et al., 2020). Enteral feeding berhubungan dengan iskemia intestinal dan kemungkinan terjadinya transfusion-associated necrotizing enterocolitis pada bayi yang dirawat di NICU dengan usia gestasi <32 minggu, berat lahir <1500 gram dan postmenstrual age (PMA) <37 minggu (Balegar V, Jayawardhana, Martin, de Chazal, & Nanan, 2020). Reaksi metabolisme tubuh terhadap pemberian transfusi PRC berhubungan dengan terjadinya hipoksia jaringan intestinal pada bayi prematur yang sebelumnya sudah mengalami gangguan oksigenasi intestinal karena anemia pada bayi dengan berat lahir ≤1250 gram (Marin et al., 2018)

Tidak ada perbedaan dalam oksigenasi splanknik pada pemberian enteral feeding yang ditunda, dialnjutkan maupun dibatasi terhadap kejadian NEC pada bayi prematur yang dirawat di NICU dengan usia gestasi <35 minggu (Schindler et al., 2020). Pada bayi prematur (usia gestasi <33 minggu) yang diberikan enteral feeding dengan yang tidak diberikan menunjukkan tidak korelasi dengan oksigenas jaringan mesenterik, namun pada bayi yang diberikan enteral feeding selama transfusi mengalami penurunan oksigenasi jaringan mesenterik postprandial 15 jam dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi enteral feeding (Marin, Josephson, Kosmetatos, Higgins, & Moore, 2014).

Dampak anemia dan transfusi kemungkinan berhubungan dengan pelepasan mediator vasoaktif dan proinflamasi terhadap kejadian NEC (Rose, Saroha, & Patel, 2020). Pemberian transfusi PRC pada bayi prematur dari penelitian yang ditunjukkan sebelumnya memperoleh hasil pro kontra apakah perlu dilakukan penundaan enteral feeding ataukah tetap melanjutkan pemberian makanannya, namun pada kasus bayi berada pada usia gestasi 29 minggu yang merupakan kelompok very preterm dimana faktor endogen seperti imaturitas organ/jaringan dan terdapat riwayat feeding intolerance, sehingga sebaiknya melakukan penundaan enteral feeding untuk menghindari kejadian transfusion-associated necrotizing enterocolitis.

 

Referensi

Balegar V, K. K., Jayawardhana, M., Martin, A. J., de Chazal, P., & Nanan, R. K. H. (2020). Association of Bolus Feeding With Splanchnic and Cerebral Oxygen Utilization Efficiency Among Premature Infants With Anemia and After Blood Transfusion. JAMA Network Open, 3(2), e200149. https://doi.org/10.1001/jamanetworkopen.2020.0149

Ho, T. T. B., Kumar, A., Louis-Jacques, A. F., Dishaw, L. J., Yee, A. L., & Groer, M. W. (2020). The development of intestinal dysbiosis in anemic preterm infants. Journal of Perinatology, 40(7), 1066–1074. https://doi.org/10.1038/s41372-020-0599-z

Marin, T., Josephson, C. D., Kosmetatos, N., Higgins, M., & Moore, J. E. (2014). Feeding preterm infants during red blood cell transfusion is associated with a decline in postprandial mesenteric oxygenation. Journal of Pediatrics, 165(3), 464-471.e1. https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2014.05.009

Marin, T., Patel, R. M., Roback, J. D., Stowell, S. R., Guo, Y., Easley, K., … Josephson, C. D. (2018). Does red blood cell irradiation and/or anemia trigger intestinal injury in premature infants with birth weight ≤ 1250 g? An observational birth cohort study. BMC Pediatrics, 18(1), 1–9. https://doi.org/10.1186/s12887-018-1241-5

Rose, A. T., Saroha, V., & Patel, R. M. (2020). Transfusion-related Gut Injury and Necrotizing Enterocolitis. Clinics in Perinatology, 47(2), 399–412. https://doi.org/10.1016/j.clp.2020.02.002

Schindler, T., Yeo, K. T., Bolisetty, S., Michalowski, J., Tan, A. H. K., & Lui, K. (2020). FEEding during red cell transfusion (FEEDUR RCT): A multi-arm randomised controlled trial. BMC Pediatrics, 20(1), 1–9. https://doi.org/10.1186/s12887-020-02233-3