Selasa, 02 Agustus 2022 12:18 WIB

Mengatasi Diapper Rash Pada Anak

Responsive image
2389
dr.Michael William Ramschie - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Popok adalah bukti dari kemajuan teknologi yang menjadi salah satu unsur pentinguntuk memudahkan seorang ibu dalam merawat buah hatinya. Dermatitis popok (nappy rash/diaper dermatitis/napkin dermatitis) merupakan suatu kondisi dimana terjadinya proses inflamasi kulit pada area yang tertutup oleh popok.1 Kejadian ini dapat mengenai segala jenis kelamin dan usia. Komposisi serta material popok dapat mempengaruhi kejadian terjadinya ruam.2 Di lingkungan yang beriklim tropis, ditemukan kejadian dermatitis popok hingga 79,7% pada bayi yang menggunakan popok dalam aktivitas sehari-harinya.3


            Penyebab terjadinya dermatitis popok bermacam-macam, antara lain karena hidrasi berlebihan yang menyebabkan fungsi pelindung kulit hancur, sehingga zat yang bersifat iritan dapat masuk ke kulit sehat dengan mudah. Zat sisa yang terus menempel di area popok berupa urine dan feses (di mana keduanya mengandung suatu enzim protease dan lipase) dapat meningkatkan pH kulit sehingga mudah terjadi inflamasi. Infeksi mikroorganisme yang tersering adalah jamur jenis Candida albicans, dimana infeksi dapat terjadi setelah adanya iritasi sejak 48 jam hingga 72 jam pertama. Faktor nutrisi juga berpengaruh, yaitu kekurangan zat zinc dan biotin juga menjadi tersangka penyebab dermatitis popok. Selain itu iritasi dengan pembersih yang banyak mengandung unsur detergen (pemakaian popok berulang-ulang dengan cara dibersihkan), penggunaan antibiotik spektrum luas (mencetuskan pertumbuhan Can­dida albicans berlebih), dan yang terakhir adalah kelainan pada traktus urinarius.1 Gejala klinis dermatitis popok biasanya diawali dengan bayi yang lebih rewel, bahkan bayi dapat menangis bila area popok dibersihkan dengan tisu saja. Gambaran dermatitis popok dapat ber macam-macam, dari ringan hingga berat. Dimulai hanya dari sebuah kemerahan ringan hingga timbulnya infeksi jamur disertai papul, pustular, dan erosi kulit di area setempat.2 Luas area juga dapat menjadi penentu ringan dan berat, dimana inflamasi ringan terjadi kurang dari 10% luas area, dan jika melebihi 10% luas area dianggap berat dan biasanya disebabkan infeksi jamur Candida albicans.4
 

Diagnosis dermatitis popok biasanya tidak diperlukan pemeriksaan laboratorium, cukup dengan menemukan ruam disertai riwayat pemakaian popok. Perawatan dermatitis popok dapat dilakukan di rumah yakni dengan mengganti popok lebih sering guna memastikan area popok tidak lembab, oleskan salep pelindung salah satunya adalah zinc oxide, dan yang terakhir adalah berikan waktu pada buah hati anda untuk bebas popok sementara waktu hingga inflamasi membaik ataupun hilang. Jika tidak segera membaik perawatan medis perlu dipertimbangkan dengan diberikan salep anti jamur jika ruam masih bertahan lebih dari 3 hari. Oleskan salep kortikosteroid potensi lemah, jika sudah dipastikan bukan infeksi jamur. Dapat pula digunakan salep antibiotik jika ruam tidak membaik atau timbulnya impetigo bullosa. Bila inflamasi sudah memberat atau semakin meluas, pertimbangkan pemakaian antibiotik secara oral.1,4,5 Cara mencegah dermatitis popok antara lain menggunakan popok yang disertai gel penyerap, bersihkan kedua tangan sebelum menyentuh area popok, pastikan area popok tetap kering, dan jika terdapat diare hendaknya langsung dibersihkan. Gunakan tissu basah khusus bayi, hindarkan pembersih yang terlalu banyak mengandung deterjen, dan pastikan gizi buah hati terpenuhi dengan baik. Jika buah hati memiliki riwayat dermatitis atopik hendaknya diberikan krim pelindung terlebih dahulu sebelum menyentuh popok dan gunakan popok 1 kali pakai.1,2,3

 

Referensi  :
Server Serdaroglu, MD, Tugba Kevser Ustubas, MD. Diaper Dermatitis ( Napkin Dermatitis, Nappy Rash). Journal of The Turkish Academy of Dermatology. 2010; 4(4).

Marty O, Visscher, Steven B, Hoath. Diaper Dermatitis. Irritant Dermatitis. Spr. inger. Berlin.2006. P37-50.

Biranjia-Hurdoyal SD, Pandamikum L. A Study to Investigate the Prevalence of Nappy Rash among Babies Aged 0 to 36 Months Old in Tropical Country. Austin Journal of Dermatology. 2015 june 26;2(2).

Sandra Lawton. Guideline for the Management of Nappy Rash. Nottingham Children’s Hospital. 2013 October.

Elfaituri SS. Diaper Rash: Frequency, Causes dan Type of Inflammation among Under Five Years Old Libyan Pediatric Patients.Clinical Dermatology Open Access Journal. 2016 November 28;1(1):000102