Selasa, 02 Agustus 2022 11:25 WIB

Penting Tapi Seringkali Terlupakan: Kesehatan Rongga Mulut pada Diabetisi

Responsive image
2563
Dr. drg. Endah Ayu Tri Wulandari, Sp.PM(K) & drg. - RSUP dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya produksi insulin oleh pankreas. Insulin merupakan hormon penting dalam metabolisme karbohidrat. Apabila kadar gula darah meningkat, insulin akan memerintahkan hati untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi glikogen untuk selanjutnya disimpan. Kurangnya hormon insulin menyebabkan gula di dalam darah tidak bisa disimpan dan terus beredar di dalam darah. Kondisi kekurangan insulin inilah yang kemudian disebut sebagai diabetes mellitus.

Diabetes mellitus ditandai dengan gejala khasnya yang disebut sebagai 3P: poliuria (sering berkemih), polidipsia (sering haus), dan polifagia (sering lapar). Apabila tanda-tanda tersebut dialami oleh seseorang, maka disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk dievaluasi lebih lanjut mengenai kemungkinan adanya penyakit diabetes mellitus.

Kesehatan rongga mulut pada diabetisi (orang yang menderita diabetes) adalah hal yang sangat penting namun seringkali luput dari perhatian. Tingginya kadar gula di dalam darah dapat menyebabkan beberapa masalah di rongga mulut. Begitu pula sebaliknya, masalah kesehatan rongga mulut dapat memengaruhi kondisi diabetesnya. Sayangnya, sebagian besar diabetisi tidak mengetahui hal ini sehingga tidak merasa membutuhkan perawatan gigi dan lebih memperhatikan kesehatan umumnya. Berikut ini akan dibahas beberapa masalah kesehatan rongga mulut yang dapat terjadi pada diabetisi.

Mulut Kering

Keluhan mulut kering pada diabetisi dilaporkan sebesar 30-50% dan meningkat seiring dengan kontrol gula darah yang buruk. Mulut kering pada diabetisi dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: infiltrasi lemak ke kelenjar air liur, dehidrasi akibat poliuria, perubahan pembuluh darah mikro pada kelenjar air liur, peradangan lokal, dan neuropati pada kelenjar air liur.

Air liur bukan hanya berisi cairan biasa, tapi banyak mengandung mineral dan protein dengan fungsinya masing-masing. Air liur memiliki fungsi anti jamur, anti bakteri, anti virus, lubrikasi, mineralisasi gigi, pencernaan makanan awal, buffer, dan penyembuhan luka. Penurunan produksi air liur dapat meningkatkan infeksi oral, seperti karies gigi, radang gusi dan tulang, infeksi jamur Kandida, dan bau mulut. Selain itu, penurunan produksi air liur dapat menyebabkan hilangnya fungsi lubrikasi dan menyebabkan iritasi mulut, rasa tidak nyaman pada mulut, sulit bicara, bahkan kesulitan untuk memakai gigi tiruan. Gangguan pencernaan seperti kesulitan pembentukan bolus dan gangguan pengecapan juga menjadi salah satu akibat dari penurunan produksi air liur.

Karies Gigi

Risiko terjadinya karies gigi atau lubang pada gigi pasien diabetisi meningkat. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, polifagia yang terjadi pada diabetisi dapat menyebabkan penurunan pH rongga mulut yang berulang-ulang melebihi batas kemampuan air liur dalam menetralkan pH. Kedua, adanya gangguan pengecapan, terutama untuk rasa manis, menyebabkan diabetisi cenderung untuk makan makanan yang manis. Seperti yang telah kita ketahui, makanan yang manis banyak mengandung karbohidrat yang dapat difermentasi oleh bakteri yang menyebabkan lubang gigi. Ketiga, kadar gula yang tinggi di dalam darah berakibat pada peningkatan kadar gula di dalam air liur sehingga komponen anti bakteri berkurang dan tidak ada pertahanan lokal rongga mulut dalam mencegah menempelnya bakteri penyebab lubang gigi pada permukaan gigi.

Penyakit Periodontal

Jaringan periodontal merupakan jaringan penyangga gigi yang terdiri dari gusi dan tulang. Jaringan periodontal penting dalam menjaga gigi tetap pada tempatnya di tulang rahang. Kerusakan jaringan periodontal dapat menyebabkan radang, gigi goyang, bahkan gigi tanggal dengan sendirinya.

Tingkat keparahan penyakit periodontal berhubungan dengan durasi diabetes mellitus, adanya komplikasi diabetes mellitus, kontrol glikemik yang buruk, dan hiperglikemia. Sebaliknya, radang pada jaringan periodontal pun dapat memicu terjadinya diabetes mellitus dan memengaruhi kontrol glikemik serta komplikasi diabetes. Perawatan periodontal yang intensif pada diabetisi telah terbukti dapat menurunkan HbA1c sebesar 0.29% (3-4 mmol/L) hingga 3 bulan. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menjaga kesehatan jaringan periodontal pada diabetisi.

Infeksi Jamur Kandida

Infeksi jamur Kandida merupakan infeksi jamur yang paling sering ditemukan pada diabetisi. Tingginya konsentrasi gula di dalam air liur, berkurangnya produksi air liur dan komponen anti jamur di dalam air liur, menurunnya respon imun terhadap infeksi jamur, dan peningkatan reseptor gula di epitel akibat tingginya gula di dalam air liur menyebabkan peningkatan risiko infeksi Kandida pada diabetisi.

Sindroma Mulut Terbakar (Burning Mouth Syndrome)

Tidak jarang pula diabetisi datang dengan keluhan adanya rasa panas seperti terbakar di dalam mulut. Hal ini dapat disebabkan oleh kontrol gula darah yang buruk, perubahan metabolik mukosa rongga mulut, angiopati, infeksi Kandida, dan neuropati.

Untuk mengurangi risiko terjadinya masalah-masalah rongga mulut di atas, diabetisi disarankan untuk menjaga kebersihan rongga mulut dengan cara menyikat gigi 2x sehari (30 menit setelah sarapan dan malam sebelum tidur). Selain itu, menjaga hidrasi dan kelembapan rongga mulut juga tidak kalah pentingnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan frekuensi minum air putih dalam jumlah sedikit tetapi sering. Diabetisi juga disarankan untuk menghindari penggunaan tusuk gigi dan menggantinya dengan benang gigi (dental floss).

 

Referensi:

Mauri-Obradors E, Estrugo-Devesa A, Jané-Salas E, Viñas M, LópezLópez J. Oral manifestations of Diabetes Mellitus. A systematic review. Med Oral Patol Oral Cir Bucal. 2017 Sep 1;22 (5):e586-94.

Rohani B. Oral manifestations in patients with diabetes mellitus. World J Diabetes. 2019; 10(9): 485-489

Leite RS, Marlow NM, Fernandes JK. Am J Med Sci. 2013 April ; 345(4): 271–273

Nazir MA, AlGhamdi L, AlKadi M, AlBeajan N, AlRashoudi L, AlHussan M. The burden of Diabetes, Its Oral Complications and Their Prevention and Management. Open Access Maced J Med Sci. 2018 Aug 20; 6(8):1545-1553.