Kamis, 23 Juni 2022 15:47 WIB

Jangan Panik, Ini Yang Harus Dilakukan Jika Anak Tersedak

Responsive image
3234
Lili safitri, S.Kep.,Ners - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Pernahkah melihat seorang anak yang sedang makan tiba-tiba mengalami kesulitan bernafas? Atau mulut bayi tiba-tiba biru setelah minum ASI? Kondisi demikian bisa saja dialami kapanpun tanpa bisa diprediksi. Aktivitas anak yang memiliki mobilitas tinggi, berjalan kesana kemari dan keingintahuan mereka dalam mengeksplorasi sesuatu merupakan penyebab yang umum terjadinya cidera pada anak. Anak- anak berada pada tahap perkembangan yang memang berisiko mengalami kejadian tersedak, baik itu dalam bentuk makanan ataupun non makanan seperti koin, baterai, dan mainan-mainan kecil lainnya.

Tersedak merupakan kegawatdaruratan yang harus memperoleh penanganan segera. Bayi dan anak-anak kecil memiliki saluran udara yang sangat kecil sehingga membuat lebih mudah bagi mereka untuk tersedak (Seattle Children’s, 2018). Tersedak adalah gangguan berupa sumbatan jalan nafas dan berpotensi menimbulkan kematian jika tidak segera dilakukan pertolongan awal. Pada bayi dan anak, kejadian ini bisa terjadi saat makan atau bermain karena mereka kadang suka memasukan benda asing ke mulut. Tersedak harus diwaspadai juga ketika bayi dan balita sedang dilatih makan sendiri (Dadang, 2017).

Deteksi dini gejala tersedak harus dilakukan dengan segera dan cepat. Berikut adalah penanganan gejala tersedak pada anak:

  1. Anak dibawah 1 tahun.  Arahkan kecurigaan tersedak yang disebabkan benda asing jika gejala muncul tiba-tiba dan anak baru saja makan atau sedang memainkan benda-benda kecil sebelum muncul gejala. Setelah itu amati keparahan sumbatan jalan nafas dengan melihat apakah anak bisa batuk efektif atau berbicara/menangis. Batuk yang tidak efektif adalah batuk yang tidak menimbulkan suara disertai adanya kesulitan bernafas, kebiruan bahkan penurunan kesadaran. Pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah diberikan 5 hentakan dengan pangkal telapak tangan. Bayi dipegang diposisikan tengkurap kemudian menepuk bagian punggung (black blow) di antara dua tulang belikat atau dengan hentakan di dada (chest thrust) pada bayi posisi bayi terlentang. Lakukan hentakan dengan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah) kedalaman pada saat melakukan hentakan pada dada bayi 1,5 inci atau sekitar 4 cm, sedangkan pada anak 2 inci atau sekitar 5 cm. Jika penyebab tersedak belum keluar, ulangi tindakan dari awal hingga penyebab tersedak keluar (American National Red Cross, 2015).
  2. Anak di atas 1 tahun. Jika anak masih bisa mengeluaarkan sedikit suara dan bernafas, mintalah untuk batuk dengan keras. Pada anak usia di atas 1 tahun, untuk mengeluarkan benda asing bila anak sadar dapat dilakukan dengan cara Abdominal Thrust. Penolong berdiri di belakang korban dan meletakan letak lengan di bawah lengan korban mengelilingi pinggangnya. Tangan penolong dikepalkan dan diletakan di antara pusar dan tulang dada penderita. Raih kepalan tangan dengan tangan lainnya dan entakan ke arah atas dan belakang tubuh penderita sebanyak 5 kali (American National Red Cross, 2015).

Walau bagaimanapun mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan orangtua untuk meminimalisir kejadian tersedak pada anak adalah:

  1. Memotong makanan menjadi bagian kecil-kecil
  2. Mengawasi anak saat makan
  3. Hindari mengajak anak mengobrol ketika sedang makan
  4. Letakkan benda-benda kecil dan berbahaya di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak, seperti kancing, jepit rambut, baterai, jarum, koin, dan yang lainnya.
  5. Pilihlah mainan sesuai dengan usia anak. Sediakan tempat khusus yang rapat dan terhindar dari jangkauan anak-anak bila memiliki mainan yang tidak sesuai dengan usia anak.
  6. Memberikan mainan pada anak sesuai dengan usia yang direkomendasikan.

Beberapa langkah tersebut bisa diaplikasikan guna menangani kejadian tersedak pada pertolongan pertama. Penting bagi orangtua untuk mengetahuinya. Apabila masih terdapat tanda-tanda kegawatdaruratan penanganan di Rumah Sakit bisa direkomendasikan untuk penanganan lebih lanjut.

 

Sumber:

American Heart Association. (2015). Fokus Utama Pembaruan Pedoman AHA 2015 untuk CPR dan ECC. Circulation. https://doi.org/10.1016/S0210-5691(06)74511-9

Hudaya, Dadang. 2017. Yang harus di lakukan jika anak tersedak. https://idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/yang-harus-dilakukan-jika-anak-tersedak di akses pada 31 Oktober 2021