Selasa, 02 Agustus 2022 11:21 WIB

Karies dan Pencegahannya

Responsive image
1505
drg. Ratna Indriutami, Sp.KG - RSUP dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut karena fungsi gigi untuk mengunyah, berbicara dan mempertahankan bentuk wajah. Karies merupakan penyakit jaringan keras gigi yang sering terjadi dan menimbulkan ketidak percayaan diri seseorang hingga nyeri gigi yang hebat. Karies gigi adalah Hilangnya ion mineral gigi secara terus menerus pada mahkota atau akar gigi akibat asam yang dihasilkan oleh produk bakteri kariogenik yang ada di plak.

Dalam mulut selalu terjadi proses demineralisasi yaitu hilangnya ion kalsium dan fosfat yang terurai dari enamel gigi (jaringan keras) akibat serangan asam dalam plak dan saliva.  Lalu kembalinya ion Fluorida, fosfat dan kalsium yang kembali masuk ke enamel yang dinamakan proses remineralisasi. Besarnya demineralisasi yang terjadi tergantung dari jumlah bakteri, berkurangnya saliva, morfologi gigi dan kebiasaan diet yang kurang baik. Untuk proses remineralisasi gigi diperlukan saliva, bahan antibakteri (obat kumur), bahan remineralisasi (pasta gigi) dan diet yang efektif.

Penyebab karies gigi dari diet merupakan salah satu faktor penting yang terbagi menjadi 2 yaitu satu, berkurangnya saliva akibat merokok, kafein, kurangnya minum cairan, gaya hidup stress, masalah pada kelenjar saliva dan obat-obatan. Kedua pathogenesis plak karena rendahnya paparan fluoride, bakteri patogen yang ada,  tidak terjaganya kebersihan mulut, frekuensi makanan sukrosa yang tinggi, seringnya mengemil, tingginya jumlah asam dalam makanan.

Oleh karena itu, sebelum terjadi karies gigi dapat dicegah dengan melakukan cara dibawah ini yang sesuai dengan masalah dan kondisi tiap pasien :

1.      Melakukan pembersihan gigi dan mulut, yaitu sikat gigi teratur minimal 2x sehari dengan pasta gigi berflouride, bila celah gigi lebar dapat dibantu dengan sikat gigi interdental dan jangan lupa lakukan flossing setiap hari.

2.   Mengurangi bakteri yang ada dengan berkumur dengan obat kumur yang mengandung chlorhexidine (konsultasi dengan dokter gigi).

3.      Diet mengurangi gula dan cemilan diantara waktu makan, minuman asam tinggi, dan minuman berkafein.

4.      Memperbaiki kualitas saliva dengan meningkatkan asupan air, berkumur dengan air baking soda, diet makanan/minuman berbahan dasar susu, mengunyah pemen karet xylitol atau mengoles permukaan gigi dengan bahan CPP-ACP.

5.      Aplikasi fluor didapat dari pasta gigi, obat kumur atau bahan gel fluoride yang diaplikasikan oleh dokter gigi.

6.      Terakhir perlu dipastikan oleh dokter gigi perlu/tidaknya penutupan pit dan fissure.

 

Referensi:

McIntyre JM. Dental caries – The major cause of tooth damages. In Graham JM & Mount WR. Editors. Preservation an restoration of tooth structure, 2nd ed. Queensland: Knowledge books and software. 2005.