Selasa, 02 Agustus 2022 11:07 WIB

Tips Jaga Kesehatan Ginjal

Responsive image
8284
Eryan Dwi Warsono,SST.Ns - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Ginjal merupakan salah satu organ yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan tubuh kita. Adanya penyakit ginjal akan mempengaruhi pada kesehatan sistem organ kita yang lain diantaranya paru-paru, jantung, otak dan lain sebagainya, yang dapat memperburuk keadaan kesehatan kita. Ginjal memiliki peran untuk mengendalikan keseimbangan cairan, menjaga keseimbangan kadar elektrolit pada kadar yang tetap stabil, mencegah menumpuknya limbah sisa-sisa metabolisme tubuh pada pembuluh darah serta memproduksi hormon erythropoietin yang berfungsi untuk merangsang sumsum tulang memproduksi sel darah merah. Peran ginjal juga menghasilkan enzim renin yang memiliki peran penting dalam pengendalian tekanan darah serta menghasilkan bentuk aktif vitamin D yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang.

Apa Yang Dimaksud Dengan Penyakit Ginjal Kronik?

Penyakit ginjal kronik adalah merupakan penyakit dengan penurunan fungsi ginjal bisa dalam beberapa bulan atau tahun. Kerusakan ginjal dapat ditunjukan dengan adanya penurunan Laju Filtrasi Glomerulus(LFG) ≤ 60 ml/min/1,73 m, minimal dalam waktu 3 bulan (Pernefri, 2011).

Beberapa Pencetus yang Menyebabkan Penyakit Ginjal Kronik

Beberapa yang dapat kita ketahui sebagai pencetus timbulnya penyakit ginjal kronik, diantaranya karena adanya penyakit diabetes melitus, hipertensi, SLE (lupus), penyakit ginjal polikistik, infeksi saluran perkencingan, kegemukan(obesitas), penyumbatan pada sistem perkemihan (obstruksi), infeksi pada glomerulus ginjal yang sering disebut dengan glomerulonefritis kronis, serta dapat terjadi karena nephrotoksik atau efek dari penggunaan obat-obatan yang dikonsumsi serta berefek buruk pada kesehatan ginjal kita. Dengan banyaknya pencetus sebagai penyebab penyakit ginjal kronik maka alangkah baiknya kita menjaga kesehatan dan upaya pencegahan terjadinya penyakit ginjal kronik secara tepat.

Berapa Besar Prevalensi Penyakit Ginjal Kronik Di Indonesia?

Prevalensi penyakit ginjal kronik di Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 499.800 orang (0,2%), dalam lima tahun pada tahun 2018 tercatat peningkatan menjadi sebanyak 713.783 orang (0,38%). Prevalensi terendah di propinsi Sulawesi Barat 0,18% dan tertinggi di Kalimantan Utara 0,64% (Riskesdas, 2018).

Menurut Indonesian Registry Renal (IRR), pada tahun 2018 penyakit ginjal menunjukan peningkatan, sebanyak 66.433 orang membutuhkan terapi pengganti ginjal dengan hemodialisis. Hal itu baru beberapa kasus baru yang menjalani hemodialisis yang dilaporkan karena ada beberapa unit/klinik hemodialisis kecil yang belum melaporkan secara rutin dan belum tentu semua unit sudah terkoneksi dengan layanan Indonesian Registry Renal (IRR) (IRR, 2018).

Bagaimana Cara Mengetahui Gejala Penyakit Ginjal?

Untuk mengetahui apakah kita memiliki gejala penyakit ginjal, maka kita perlu memperhatikan adanya perubahan pada keadaan kondisi kesehatan kita, diantaranya adalah:

1.    Adanya penurunan volume urine

       Produksi urine normal dalam sehari berkisar 600- 1600 ml, yang berasal dari hasil penyaringan           sekitar 4 Liter volume darah yang melalui ginjal setiap harinya

2.    Perubahan warna pada urine, perhatikan adanya perubahan warna urine, termasuk urine keruh           atau bercampur darah

3.    Pembengkakan pada tungkai, adanya ketidakseimbangan cairan pada tubuh kita dapat dilihat             adanya pembengkaan pada tungkai kita, hal ini terjadi karena adanya penumpukan cairan pada         jaringan seluler yang disebabkan karena penurunan fungsi ginjal

4.    Muncul nyeri pada punggung bagian bawah, nyeri nya dapat menjalar ke perut bawah atau                 selangkangan

5.    Muncul nyeri saat buang air kecil. 

Bagaimanakah Tips Menjaga Kesehatan Ginjal Kita?

1.    Olahraga Secara Rutin

Untuk menjaga kesehatan tubuh kita, maka kita perlu untuk selalu menjaga kondisi tubuh kita selalu dalam keadaan bugar. Kondisi kesehatan tubuh yang selalu bugar dapat menurunkan risiko-risiko timbulnya suatu penyakit diantaranya munculnya penyakit ginjal kronis.

Menjaga tubuh kita selalu bugar dapat dilakukan dengan melakukan olahraga secara berkala atau rutin, karena olahraga secara rutin dapat menjaga kesehatan jantung, mencegah kenaikan berat badan, melancarkan sistem peredaran darah yang dapat memberi dampak optimal pada fungsi-fungsi organ tubuh kita.

2.    Mengkonsumsi makanan sehat

Pada penyakit ginjal dapat dipengaruhi atau disebabkan oleh beberapa penyakit utama yang mendahuluinya diantaranya adalah diabetes melitus, tekanan darah tinggi, kadar asam urat dalam darah tinggi dan lainnya. Oleh karena itu diperlukan upaya mengubah kebiasaan dengan konsumsi makanan yang sehat dan memiliki komposisi nilai gizi yang seimbang.

3.    Pentingnya menjaga kestabilan kadar gula darah

Dalam beberapa kasus komplikasi diabetes melitus dapat menimbulkan kerusakan ginjal yang menyebabkan terjadinya penyakit ginjal kronik. Oleh karena itu untuk penderita diabetes melitus disarankan untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin dengan harapan dapat mencegah secara dini kemungkinan terjadinya komplikasi kerusakan ginjal.

4.    Menjaga kestabilan tekanan darah

Tekanan darah perlu mendapatkan perhatian yang serius, terutama pada penderita yang memiliki riwayat tekanan darah yang tinggi. Lakukan periksa atau kontrol kepada dokter secara rutin agar mendapatkan pengobatan hipertensi yang tepat. Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin untuk melihat perkembangan kondisi tekanan darah anda, karena tekanan darah tinggi tidak hanya dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke, namun juga kerusakan pada sel-sel ginjal.

5.    Mengurangi Konsumsi Garam

Untuk mengurangi resiko peningkatan tekanan darah maka perlu menjaga konsumsi natrium tidak melebihi 2300 mg/hari. Upaya yang dapat dilakukan untuk membatasi konsumsi asupan garam dapat dengan membatasi konsumsi produk olahan makanan siap saji dan lakukanlah dengan menyiapkan menu masakan sendiri dengan menggunakan bahan yang segar

6.    Konsumsi air yang cukup untuk menjaga kesehatan ginjal

Perlunya mengkonsumsi air yang cukup dapat membantu ginjal dalam mengeluarkan natrium, urea dan limbah-limbah sisa metabolisme tubuh yang lain sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya penyakit ginjal kronis. Anjuran yang sering kita dengar untuk masyarakat adalah dengan minum 6-8 gelas air putih dalam sehari. Tetapi yang perlu diingat juga adalah adanya kualitas air yang dikonsumsi harus memperhatikan untuk kualitas dan kemurnian air, karena hal tersebut sangat baik dan efektif dalam menjaga kesehatan ginjal kita.

7.    Berhentilah konsumsi alkohol dan merokok

Kebiasaan merokok dalam waktu yang lama dapat memperlambat aliran darah ke ginjal, hal tersebut karena adanya plak-plak nikotin yang terbentuk pada dinding pembuluh darah sehingga lumen pembuluh darah akan menjadi  sempit dan kekakuan pada pembuluh darah yang dapat mengurangi aliran atau curah darah yang melewati pembuluh darah yang menuju ginjal. Jika aliran darah ke ginjal yang terus-menerus dalam waktu yang lama dapat merusak kemampuan fungsi ginjal.

8.    Hindarilah konsumsi rutin obat-obat anti nyeri

Mengkonsumsi obat anti nyeri golongan NSAID (Non-Steroid Antiinflamasi Disease) seperti ibuprofen, natrium dikofenal dan lain-lain dengan teratur dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Untuk penderita radang sendi atau penyakit kronis lainnya yang mengharuskan untuk konsumsi obat anti nyeri secara rutin, maka harus memantau fungsi ginjalnya dan secara rutin melakukan konsultasi dengan dokternya.

Referensi:

1.       https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/17050400001/situasi-penyakit-ginjal-kronis.html

2.       Pernefri(2018). Indonesian Registry Renal. PERNEFRI

3.       Pernefri.(2011) Konsensus Hemodialisis. PERNEFRI

4.       Riskesdas.(2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Kementerian Kesehatan Republik                Indonesia. https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/

5.       Sri Atun Wahyuningsih (2020).Terapi Thought Stopping, Relaksasi Progresif dan Psikoedukasi            Terhadap Penurunan Ansietas Pasien GGK Yang Menjalani Hemodialisa. Jurnal Keperawatan            Silampari. Volume 3, Nomor 2, Juni 2020.