Selasa, 02 Agustus 2022 10:51 WIB

Pengelolaan Nyeri Dengan Peripheral Nerve Blok, Tantangan dan Peluang !

Responsive image
1522
dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, Sp.An, M.Kes, K - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Selama 20 tahun terakhir, peningkatan pengetahuan dalam anatomi anestesi regional fungsional, ditambah dengan teknologi baru untuk menemukan saraf tepi, telah menghasilkan perluasan teknik anestesi regional. Fenomena ini memberikan dokter berbagai macam teknik untuk dipilih. Namun demikian, banyak teknik blok saraf yang sangat mirip dan menghasilkan distribusi anestesi yang serupa, jika tidak dilakukan dengan tepat. Pilihan yang tepat dari blok saraf untuk prosedur bedah tertentu, jauh lebih penting daripada pertimbangan tentang hal-hal kecil dari berbagai teknis.  Pertimbangan lain dari penggunaan teknik blok saraf perifer adalah tata kelola nyeri pasca operatif, yang mempertimbangkan berbagai aspek selain aspek klinis.

Multimodal analgesia mengacu pada penggunaan kombinasi analgesik yang bekerja melalui mekanisme yang berbeda, sehingga dapat meminimalkan efek samping dari penggunaan dosis analgesik tunggal yang lebih besar. Teknik multimodal berbasis bukti adalah prosedur khusus dan kombinasi analgesik sistemik (misalnya, opioid, asetaminofen, antinyeri nonsteroid), analgesia neuroaksial (spinal, epidural, dan kombinasi spinal / epidural), lokal infiltrasi, dan peripheral nerve blok (PNB) atau blok saraf tepi.

Blok saraf tepi (PNB) memiliki manfaat sangat banyak dan memberikan peningkatan hasil diberbagai aspek klinis, ekonomi, dan kemanusiaan. PNB juga dikaitkan dengan peningkatan kontrol nyeri pasca operasi dan pengurangan penggunaan opioid dalam berbagai prosedur bedah.  Menghindari penggunaan opioid tidak hanya meminimalkan risiko efek samping tetapi juga memiliki implikasi kesehatan masyarakat yang penting,  mengingat opioid yang diresepkan saat keluar dari rumah sakit, seringkali melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk mengelola nyeri pasca operasi, dan dapat disalahgunakan oleh beberapa pasien untuk kepentingan yang tidak berhubungan dengan nyeri.

Mengingat begitu banyak manfaat dari PNB, maka tidak mengherankan bahwa penggunaannya telah berkembang selama beberapa dekade terakhir. Teknik PNB yang ideal harus memiliki durasi aksi yang cukup efisien untuk meredakan nyeri pasca operasi, namun  tidak menghasilkan blok gerak yang kuat dan dapat membuat pasien tidak nyaman atau meningkatkan risiko terjatuh. PNB sekarang menjadi komponen umum antinyeri untuk kedua bagian atas (blok pleksus brakialis menggunakan pendekatan saraf interscalene, supra atau infraclavicular, dan aksilla) dan bagian bawah (misalnya, pleksus lumbal, femoralis, sciatic, dan blok sciatic poplitea). Kemajuan lainnya termasuk penggunaan penempatan jarum yang dipandu ultrasound dan perpindahan dari penggunaan suntikan tunggal anestesi lokal ke infus kontinyu

Tantangan utama apabila PNB berkelanjutan digunakan dalam penanganan nyeri rawat inap atau rawat jalan adalah  sumber daya, baik fasilitas maupun sumber daya manusia. Hal ini dilakukan agar terapi yang diberikan aman dan efektif. Hal utama yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan yang melaksanakan program PNB berkelanjutan adalah berinvestasi dalam mengembangkan infrastruktur yang sesuai baik itu kebijakan, protokol dan  saluran komunikasi. Begitu juga dengan sumber daya manusia, harus mendapatkan pendidikan yang berkelanjutan untuk mampu memberikan hasil terbaik bagi pasien.

Peluang yang sangat baik dari penggunaan PNB dalam menangani nyeri bagi anestesiologi dan fasilitas kesehatan selain peningkatan pemulihan pascaoperasi, yaitu berkurangnya efek samping terkait  penggunaan opioid. Selain dari manfaat inifits, pasien dapat keluar dari rumah sakit lebih awal, sehingga biaya rawat pasien juga menjadi berkurang.

 

 

 

 

Referensi :

Hadzic. 2012. Indications for Peripheral Nerve Blocks. p; 82

Joshi Girish et al. Peripheral nerve blocks in the management of postoperative pain: Challengesand Opportunities. Journal Clinical of Anesthesia. Elsevier. http://dx.doi.org/10.1016/j.j clinane.2016.08.041