Pak Mamat (bukan nama sebenarnya) akhir akhir ini merasa sulit tidur karena bengkak dan nyeri di persendian lutut dan ibu jari kakinya. Saat periksa ke laboratorium, dinyatakan kadar asam uratnya tinggi. Dokter menyarankan untuk membatasi makan soto babat kegemarannya dan beberapajenis makanan lainnya. Wah, terpaksa harus mengatur ulang menu makan ya, bagaimana sih sebenarnya penyakit asam urat itu?
Penyakit asam urat disebut juga gout adalah salah satu jenis penyakit peradangan pada sendi yang terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat. Kondisi ini dapat terjadi pada banyak sendi, seperti di jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan paling sering di ibu jari kaki.
Normalnya, kadar asam urat dalam darah manusia berkisar antara 3,4 – 7,0 mg/dL pada laki laki, pada perempuan antara 2,4 – 6,0 mg/dL dan 2,0 – 5,5 mg/dL pada kelompok anak-anak. Pada kondisi normal, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan melalui urine. Selain itu pada kondisi tertentu, asam urat dapat menumpuk akibat tubuh menghasilkan asam urat dalam jumlah yang berlebihan atau mengalami gangguan dalam membuang kelebihan asam urat.
Kadar asam urat dalam darah yang berlebihan akan menyebabkan pembentukan kristal di sendi. Kristal ini dapat menyebabkan peradangan, sehingga penderita akan mengeluhkan gejala nyeri yang mengganggu dan bengkak pada sendi, biasanya di kaki.
Asam urat sendiri merupakan zat hasil metabolisme atau olahan purin di dalam tubuh. Purin sebenarnya secara alami sudah dihasilkan oleh tubuh kita, selain itu purin juga dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan dan minuman.
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kadar asam urat, yaitu makanan dan minuman yang mengandung purin. Makanan dapat dikatakan mengandung purin tinggi jika memiliki kadar purin lebih dari 200 mg per 100 gram berat makanan. Contoh makanan tinggi purin adalah: aneka jeroan, seafood, sayuran warna hijau dan kacang kacangan serta olahannya.
Semakin banyak asupan purin, semakin banyak pula asam urat yang terbentuk dan ginjal akan bekerja keras untuk mengeluarkannya melalui urine.
Dalam keadaan normal, asam urat diproses oleh ginjal dan dikeluarkan tubuh dalam bentuk urine. Bila kadar asam urat berlebih atau ginjal tidak dapat mengeluarkan asam urat dengan baik, akan terjadi penumpukan asam urat yang kemudian membentuk kristal di sendi. Kristal urat inilah yang menyebabkan terjadinya gejala asam urat pada penderitanya. Penyakit asam urat umumnya ditandai dengan keluhan rasa nyeri yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung beberapa waktu. Sendi yang mengalami peradangan ditandai dengan kemerahan, bengkak, dan terasa panas. Bagian yang paling sering terdampak oleh tingginya kadar asam urat adalah sendi kaki. Gejala-gejala tersebut biasanya hanya terjadi pada satu sendi, tetapi juga bisa terjadi pada beberapa sendi di saat yang bersamaan, misalnya di sendi dan jari-jari tangan
Tidak hanya di sendi, kristal asam urat juga bisa terbentuk di ginjal dan saluran kemih. Kondisi tersebut dapat mengganggu fungsi ginjal atau dapat menyebabkan timbulnya batu di ginjal (nefrolitiasis) atau saluran kemih lainnya misalnya di kandung kemih, utreter dan uretra. Nefrolitiasis adalah adanya batu di dalam ginjal yang terjadi karena adanya pengendapan dari beberapa jenis senyawa, satu diantaranya adalah kristal asam urat. Pengendapan kristal asam urat dalam tubulus di ginjal dapat menyebabkan obstruksi atau sumbatan mengganggu fungsi ginjal dan dapat berkembang menjadi gangguan ginjal akut (acute kidney injury/AKI).
Kondisi nefropati atau kerusakan pada ginjal yang tidak diatasi penyebabnya dan berlangsung lama dapat menyebabkan kerusakan yang menetap pada ginjal (chronic kidney disease/CKD). Nefopati asam urat atau Gout nephropathy terjadi karena kerusakan ginjal yang terjadi karena endapan/deposit kristal asam urat di ginjal sehingga menurunkan fungsi ginjal dan merusak struktur ginjal. Tak jarang penderita nefropati asam urat ini harus menjalani cuci darah atau hemodialisis sebagai terapi pengganti ginjalnya.
Mencegah lebih baik !
Pencegahan penyakit akibat kadar asam urat yang tinggi (hiperurisemia) dapat dilakukan dengan menjalankan gaya hidup yang lebih sehat, misalnya rutin berolahraga, menghindari minuman beralkohol, mengkonsumsi makanan yang bergizi, beragam dan berimbang atau makanan yang rendah kandungan zat purin. Gaya hidup yang lebih aktif/sedentary life style juga memperbaiki performa gerak sendi. Apabila sudah bergejala, maka pengobatan penyakit asam urat bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah timbulnya komplikasi terutama ke organ vital seperti ginjal. Keluhan nyeri persendian dapat dikurangi dengan pemberian obat obatan seperti golongan steroid, atau obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Untuk menurunkan kadar asam urat penderita diberikan edukasi makanan yang rendah purin juga bila perlu diberikan obat untuk menurunkan kadar asam urat.
Referensi:
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Hansildaar, et al. (2021). Cardiovascular Risk in Inflammatory Arthritis: Rheumatoid Arthritis and Gout. Elsevier Public Health Emergency Collection, 3(1), pp. e58–e70.