Masa kehamilan bagi seorang wanita bisa menjadi momen yang tidak terlupakan. Apalagi dimasa- masa trimester awal kehamilan, biasanya seorang wanita sering mengalami “ngidam. Apa sih ngidam itu,. Secara etiomologi ngidam berasal dari kata idam yang artinya ingin sedangkan secara terminologi ngidam berarti suatu kondisi yang dialami oleh wanita yang sedang hamil, ketika ia begitu mengingikan sesuatu baik itu yang bersifat wajar maupun di luar batas kewajaran. Tanda-tanda ngidam yang sering muncul adalah turunnya nafsu makan, merasa mual, muntah, emosi tidak stabil dsb. Mual biasanya terjadi karena adanya perubahan pada saraf sensorik perasa. Meskipun begitu terkadang kita temui keinginan untuk menikmati makanan tertentu atau tempat yang baru dan biasanya keinginan ini datangnya secara dadakan. Menurut pendapat para ahli, ngidam dipengaruhi oleh adanya perubahan hormon dan enzim yang ada dalam tubuh. Perubahan hormon saat hamil dpat menyebabkan ketidakstabilan emosi yang dapat mempengaruhi pola makan pada ibu hamil.
Ada dua kategori yang diinginkan wanita saat ngidam yakni ngidam berbagai jenis makanan tertentu dan ngidam selain makanan yang biasa disebut pica cravig, contohnya ngidam makan tanah liat, tepung maizena, kapur dan bahan -bahan tak lazim lainnya yag jika dikonsumsi oleh ibu hamil dapat membahayakan kesehatan baik bagi si ibu maupun calon bayinya. Oleh karena itu, meskipun hal ini merupakan keinginan kuat oleh si ibu sebaiknya ngidam seperti ini harus dihindari. Pada ibu hamil nutrisi yang dibutuhkan lebih banyak karena bukan hanya untuk ibunya tapi juga untuk janin yang dikandung. Jika ngidam pada ibu hamil tidak diperhatikan dan selalu dituruti untuk memakan segala jenis makanan tanpa memperhatikan nutrisinya, maka bisa saja berdampak buruk bagi ibu hamil dan janinnya. Nah disinilah diperlukan peran para suami dan keluarga dalam menyikapi ngidam yang seperti ini.
Tidak semua ngidam itu harus dituruti, apalagi jika sudah meminta hal-hal yang aneh di luar batas kewajaran. Sedapat mugkin para suami dan keluarga dengan sabar memberi penjelasan kepada para istri yang sedang ngidam. Ini bukan berarti bahwa anda para suami tidak bereforia dengan kehamilan istri namun ini adalah salah satu bentuk kasih sayang dan perlindungan. Bagaimanapun ini adalah bagian dari fase kehidupan yang harus dilewati bersama dan mungkin bisa menjadi momen untuk lebih mempererat hubugan suami dan istri serta keluarga lainnya.
Referensi :
Windrawan, Tati. 2016. Serba -Serbi Ngidam. Yogyakarta : Kata Hati