Manajemen, pasti kata – kata ini tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Manajemen dapat didefinisikan sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia, dan sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu (Hasibuan, 2007; 2). Sementara menurut Robbin dalam Purwanto, 2012, istilah manajemen mengacu pada proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan – kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Sedangkan menurut Swanburg dalam Mugianti. 2000, mendefinisikan manajemen sebagai ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya
Dari beberapa pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa manajemen adalah bukanlah sebuah proses yang statis, manajemen adalah sebuah proses yang dinamis, senantiasa berubah sesuai dengan tuntutan perkembangan.
Setidaknya ada 4 (empat) fungsi manajemen yang disebut dengan POAC atau Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (pengarahan), serta Controling (pengendalian)
Manajemen bukan ilmu hafalan tetapi merupakan ilmu terapan yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan membuat perencanaan hidup yang jelas, strategi pencapaian, keinginan yang kuat, dan memonitor apa hambatan yang dihadapi dan serta cara mengatasinya.
Demikian juga di dalam dunia keperawatan. Ilmu keperawatan terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pelayanan konsumen yang semakin tinggi. Hal ini memerlukan keterampilan perawat atau petugas kesehatan untuk senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan dengan melakukan proses manajemen.
Manajemen keperawatan ialah suatu bentuk koordinasi dan integrasi sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai tujuan dan juga obyektifitas asuhan keperawatan serta pelayanan keperawatan
Disamping fungsi utamanya adalah untuk mewujudkan pelaksanaaan asuhan keperawatan klien yang cepat dan tepat, menurut Lili Nur Indah Sari, terdapat lima alasan utama lain yang melandasi pentingnya profesionalitas manajemen keperawatan di rumah sakit untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan
1. Perawat merupakan SDM Kesehatan terbesar yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan berupa asuhan keperawatan di rumah sakit. Dibandingkan tenaga kesehatan lainnya di rumah sakit, seperti tenaga dokter, paramedis, sanitarian, administrasi dan lainnya, tenaga perawat mempunyai proporsi tenaga terbesar penunjang pelayanan kesehatan di rumah sakit. oleh karena itu dibutuhkan peran seorang manager keperawatan untuk mengatur atau me-manage sejumlah perawat dalam melakukan asuhan keperawatan sehari-hari.
2. Dewasa ini, ketenagaan perawat dirumah sakit tidak hanya minim dan terbatas secara kuantitas tetapi juga secara kualitas serta persebaran yang tidak merata di rumah sakit-rumah sakit di seluruh Indonesia. Meskipun merupakan SDM kesehatan terbesar dirumah sakit, namun bukan berarti jumlahnya sudah mencukupi sesuai standar yang telah ditetapkan dalam undang-undang.
3. Di Indonesia, terdapat berbagai variasi jenjang pendidikan tenaga perawat yang menyebabkan munculnya variasi kualitas tenaga perawat. Diantaranya terdapat akademi keperawatan yang melahirkan lulusan D3 keperawatan, ada pula S1 keperawatan, Nurse dan lainnya. Pemahaman seorang manager keperawatan tentang kualifikasi tenaga perawat yang praktek di lingkungan kerja rumah sakit penting dalam hal penentuan metode atau sistem asuhan keperawatan yang cocok untuk rumah sakit yang bersangkutan. Menentukan penggunaan metode asuhan keperawatan yang tepat sangat mendukung tercapainya kepuasan layanan keperawatan bagi klien.
4. Tingginya peran tenaga perawat untuk mewujudkan patient safety di rumah sakit sebagai salah satu upaya rumah sakit meraih akreditasi baik untuk tingkat nasional maupun internasional.
5. Era globalisasi dan persaingan pasar bebas tenaga kerja menyebabkan kompetisi antar rumah sakit semakin besar untuk mendapatkan kepuasan tertinggi dari pasien. Kedua hal ini harus menjadi stimulus yang sangat kuat bagi para pimpinan rumah sakit termasuk manager bagian keperawatan untuk berpacu memenuhi kebutuhan pasar kesehatan saat ini. Salah satu ciri era globalisasi adalah kemajuan dalam hal penggunaan teknologi informasi dan komunikasi serta penggunaan bahasa inggris dalam berinteraksi satu sama lain. Penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (Bahasa) menjadi tantangan bagi dunia keperawatan di Indonesia agar dapat bersaing guna di kancah internasional.
Dari uraian diatas, maka manajemen keperawatan yang efektif seharusnya mampu memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana yang meliputi : penggunaan proses keperawatan dalam setiap aktivitas asuhan keperawatannya, melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan yang ditetapkan, menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan dan hasil-hasil keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat, serta mampu mengendalikan lingkungan praktek keperawatan. karena peran sentral untuk mewujudkan kepuasan bagi pasien terutama untuk kualitas pelayanan keperawatannya adalah bertumpu pada keprofesionalitasan tenaga perawat dengan berbagai kendala dan tantangan yang mereka temui dilapangan
Referensi
Hasibuan, Malayu S.P, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, PT Bumi Aksara, Jakarta
Purwanto, Iwan, 2012, Manajemen Strategi, Pedoman jitu dan Efektif Membidik Sasaran Perusahaan Melalui Analisis Internal dan Eksternal, Penerbit Yrama Widya, Bandung
https://www.kompasiana.com/lilinurindahsari/550eda02813311be2cbc6787/lima-alasan-utama-yang-melandasi-pentingnya-profesionalitas-manajemen-keperawatan-di-rumah-sakit-untuk-meningkatkan-mutu-layanan-kesehatan diakses tanggal 24 Oktober 2021