Bawang putih merupakan bahan masakan yang sangat sering digunakan di masyarakat, terutama pada berbagai jenis masakan Indonesia. Selain memberikan aroma dan rasa khas rempah yang sangat enak, bawang putih ternyata memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan, serta membantu mencegah banyak kondisi kesehatan kronis. Bawang putih memiliki sifat antibakteri dan antijamur alami. Ini membantu dalam menurunkan kolesterol, mencegah kanker dan beberapa penyakit kardiovaskular dan secara bersamaan bertindak sebagai pengencer darah. Salah satu khasiat yang paling menjanjikan dari "obat ajaib" alami ini adalah kemampuannya untuk menurunkan tekanan darah.
Bawang putih mengandung Vitamin C, vitamin B6, mineral mangan, serta mineral selenium. Namun, yang sangat bermanfaat yaitu senyawa yang mengandung belerang yang disebut sebagai allicin, merupakan anti oksidan yang dianggap bertanggung jawab atas efek baik dari mengonsumsi bawang putih.
Studi meta analisis, pada 12 penelitian dan 533 pasien hipertensi memperlihatkan bahwa suplementasi dari bawang putih dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 8.3±1.9 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 5.5±1.9 mmHg (air raksa). Penurunan tekanan darah ini sama dengan penurunan yang didapatkan dari obat standar lini pertama anti-hipertensi. Penurunan tekanan darah ini dikaitkan dengan penurunan 16-40% risiko menderita penyakit kardiovaskuler (serangan jantung, penyakit jantung coroner, atau stroke).
Untuk mendapatkan manfaat ini, setiap harinya dibutuhkan suplementasi bawang putih sebesar 600-900 mg setara dengan kadar allicin sebesar 3,6-5,4 mg. Suplementasi ini dapat dikonsumsi dengan memakan langsung bawang putih sebanyak 4 siung tiap harinya atau dapat mengonsumi bawang putih dalam bentung bawang putih bubuk yang sudah dikemas dalam bentuk softgel.
Gunakanlah bawang putih dalam setiap makanan untuk mendapatkan manfaat kesehatannya serta sebagai pengganti garam yang diketahui dapat meningkatkan tekanan darah. Namun, jangan lupa untuk menilai risiko penyakit jantung dan kardiovaskular secara keseluruhan, bukan hanya dari satu komponen, dan tidak bergantung sepenuhnya terhadap bawang putih.
Referensi:
Ried K. Garlic lowers blood pressure in hypertensive subjects, improves arterial stiffness and gut microbiota: A review and meta-analysis. Exp Ther Med. 2020 Feb; 19(2): 1472–1478.