Jumat, 29 Juli 2022 10:07 WIB

Mengenal Endovenous Laser Therapy Pada Varises

Responsive image
4170
dr. Ryan Rich Frans - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Siapa dari kita yang belum mengenal tentang varises ? Pastinya sebagian dari kita sudah familiar dengan penyakit 1 ini.Tapi apakah betul kita sudah mengenal baik dengan varises ?Pasti banyak dari kita masih bertanya tanya.Apa sih sebenarnya varises? Kok bisa sampai jadi varises ?Gimana sih menghilangkan varises ?Apakah varises bisa sembuh?Apakah varises harus dioperasi?Nah,.artikel kali ini akan membahas tentang salah satu jenis terapi yang sangat populer pada masa ini yaitu Endovenous Laser Therapy atau disingkat EVLT. Tapi sebelum kita membahas tentang terapinya,ada baiknya kita bahas sedikit tentang penyakitnya dulu ya.

Varises adalah keadaan dimana pembuluh darah vena menjadi melebar, berkelok, dan sering menyebabkan nyeri. Varises bisa terjadi pada semua pembuluh darah tetapi paling sering pada tungkai.

Varises terjadi karena adanya obstruksi dan juga gangguan pada katup di pembuluh darah. Faktor risikonya bermacam-macam mulai dari usia lanjut, riwayat keluarga yang mengalami varises, obesitas, kondisi yang menyebabkan berdiri terlalu lama,kehamilan,gaya hidup tidak sehat seperti merokok,dan juga tumor.

Gejala yang sering dialami mulai dari gatal pada tungkai kaki,rasa panas,nyeri dan kaki terasa berat.Tentu saja kondisi-kondisi tersebut tidak hanya menganggu dari sisi kosmetik tetapi juga berakibat pada kualitas hidup sehari-hari. Nah, dengan perkembangan teknologi pengobatan varises tidak hanya melalui tindakan operasi.

Endovenous Laser Therapy merupakan prosedur minimal invasif yang menggunakan laser dimana menghasilkan energi panas dalam mengobati varises. Meskipun merupakan pilihan pengobatan yang baru namun tingkat keberhasilan jangka mencapai 98% sama baiknya bahkan lebih baik daripada teknik pembedahan.

Indikasi dari terapi EVLT yakni (1) varises yang menimbulkan gejala, (2) memiliki masalah peredaran darah karena insufisiensi vena kronis (3) tidak dapat menjalani operasi untuk mengobati varises karena adanya kontraindikasi.

Kontraindikasi EVLT adalah (1) tidak bisa pada pasien dengan pembuluh darah vena yang kecil karena serat fiber yang tidak dapat dimasukkan dalam pembuluh darah vena, (2) pada vena yang mengalami tromboflebitis (peradangan pada pembuluh dara vena).

Teknik EVLT sebagai berikut; Pertama-tama daerah pembuluh darah yang mengalami varises akan ditandai terlebih dahulu menggunakan alat USG Duplex dan juga menetukan besarnya diameter pembuluh darah vena yang mengalami varises. Kemudiaan dokter akan menentukan tempat terbaik untuk memasukan kateter. Daerah yang akan dimasukkan kateter disterilkan terlebih dahulu dan kemudian diberi anestesi lokal untuk mengurangi nyeri. Setelah anestesi mulai bekerja, dokter akan membuat sayatan yang sangat kecil di kulit dan memasukkan kateter dan juga kawat kecil sebagai pemandu.Anestesi disuntikkan di sepanjang vena dan kawat pemandu dilepas. Selanjutnya, serat laser yang merupakan kawat halus yang membawa energi panas dilewatkan melalui kateter.

Ultrasonografi digunakan untuk mengkonfirmasi lokasi kateter dan serat laser sebelum terapi dimulai.Laser dapat diaktifkan secara manual oleh dokter atau dapat diatur untuk menembakkan panas otomatis setiap 1 hingga 2 detik, tergantung pada kasusnya. Dokter akan memberikan tekanan pada kulit saat ia bekerja di sepanjang vena. Energi laser menyegel vena yang rusak dan aliran darah diarahkan kembali ke vena yang sehat. Dokter menggunakan ultrasonografi lagi setelah prosedur untuk memastikan bahwa pengobatan berhasil. Seluruh proses biasanya tidak memakan waktu lebih dari 1 jam.

Kelebihan dari EVLT yakni (1) kurangnya rasa sakit dan memar pasca tindakan sehingga dapat kembali beraktivitas normal dengan cepat (2) anestesi lokal pada daerah yang akan dimasukkan serat fiber (3) tindakan yang lebih simpel daripada operasi sehingga tidak melalui anestesi umum, sayatan paha bagian dalam, (4) resiko perdarahan,infeksi luka sangat kecil(5)Tidak diperlukan rawat inap.

Komplikasi, memar dan nyeri tekan umumnya mengikuti EVLT. Komplikasi serius belum diamati tetapi resiko untuk terjadinya jaringan parut,perubahan warna kulit,kerusakan saraf,dan terbentuknya bekuan darah tetap ada.

Post terapi, pasien tidak boleh mengemudikan kendaraan segera setelah EVLT dan juga tidak boleh mengangkat benda berat, tetapi dapat segera melanjutkan semua aktivitas lainnya.

Pasien harus memakai stoking kompresi selama kurang lebih 1 minggu, tetapi dapat melepasnya untuk mandi setelah 3 hari. Dokter mungkin menyarankan 30 menit berjalan kaki setiap hari setelah prosedur, dan/atau menempatkan kompres es di kaki selama 15 menit setiap jam.

Follow up terhadap terapi biasanya direncankan 24-72 jam setelah tindakan EVLT untuk melihat perkembangan pasca tindakan EVLT. Jika prosedur EVLT dianggap tidak berhasil maka dapat dilakukan pengerjaan kembali setelah 6 minggu kemudian.

 

 

 

Referensi:

https://www.aafp.org/afp/2019/0601/p682.html

https://www.ijconline.id/index.php/ijc/article/view/498