Jumat, 29 Juli 2022 09:55 WIB

Awas, Steroid Anabolik Merusak Jantung!

Responsive image
4826
dr. Nicky Alexandra - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Steroid anabolik, atau yang dikenal juga sebagai Steroid Anabolic-Androgenik (SAA) adalah suatu senyawa yang sering disalahgunakan utuk memperbesar otot secara instan. Belakangan ini, penggunaan SAA sebagai obat rekreasional untuk meningkkan kepercayaan diri terhadap performa atletis meningkat di kalangan remaja. Sering dikenal sebagai doping, SAA merupakan derivat sintetis dari  dari testosteron, hormon yang secara normal diproduksi oleh tubuh manusia. Secara alami testosteron memiliki efek dalam pertumbuhan massa otot dan memunculkan karakteristik tubuh pria. Obat ini legal di Indonesia, namun penggunaannya dilarang di ajang kompetisi olahraga karena dianggap melanggar hukum. Penggunaan SAA dapat dideteksi melalui pemeriksaan urin.

Sejatinya, SAA bermanfaat dalam mengobati cachexia akibat penyakit kronis seperti kanker, perawakan pendek akibat sindrom Turner. Penelitian mengenai penggunaannya untuk mengobati kanker payudara masih berjalan. Sebenarnya, SAA hanya dapat dibeli dengan resep dokter. Namun faktanya SAA banyak dijual bebas di pasaran sehingga banyak disalahgunakan oleh para remaja, olahragawan dan binaragawan. Tingginya penyalahgunaan dapat diartikan dengan tingginya masalah kesehatan yang akan dihadapi nantinya.

SAA memiliki dampak pada berbagai organ, namun semua dampaknya pada jantung adalah dampak negatif. Sudah banyak studi yang menunjukkan bahwa konsumsi SAA dalam jangka lama dapat berbahaya bagi jantung. Berbagai laporan kasus yang ada menunjukkan akibat penggunaan SAA yang paling sering adalah serangan jantung. Kasus lain adalah penebalan bilik jantung kiri, peregangan ruang jantung, penurunan fungsi pompa jantung, hipertensi, peningkatan kekentalan darah sehingga menyebabkan thrombosis arterial (penyumbatan arteri), dan emboli paru (sumbatan aliran darah paru). Beberapa studi menunjukkan bahwa SAA juga menimbulkan peningkatan kolesterol LDL dan penurunan HDL, sehingga resiko penyakit jantung coroner juga meningkat. Pengguna SAA memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kematian mendadak akibat gangguan irama jantung yang fatal. Peneliti menyatakan bahwa hasil ini mengarahkan masyarakat bahwa penggunaan SAA memberikan efek serius bahkan berbahaya untuk otot jantung dan pembuluh darah. Bayangkan berapa banyak kelompok usia muda yang menjadi tidak produktif dan menjadi beban keluarga akibat kerusakan jantung karena penggunaan SAA. Sayang sekali bukan?

Untungnya, penurunan fungsi pompa jantung akibat SAA dapat kembali normal jika seseorang berhenti mengkonsumsi SAA. Masih banyak cara olahraga yang sehat dan menyenangkan untuk memperbesar massa otot dan meningkatkan performa atletis.
Pedoman olahraga merekomendasikan olahraga aerobik intensitas sedang selama minimal 30 menit, minimal 5 kali tiap minggu, dan jika sudah dapat berjalan rutin maka dapat ditambahkan olahraga beban 2-3 kali seminggu. Lakukan olahraga ini rutin selama 8 minggu dan tubuh akan menjadi lebih sehat dan bugar. Jangan lupa, barengi juga dengan diet sehat dan istirahat yang cukup.

 

Tidak ada jalan instan. Selamat olahraga!

 

 

 

Referensi :

NIDA. (2017, November 30). Anabolic-Androgenic Steroids May Damage the Heart and Arteries. Retrieved from https://archives.drugabuse.gov/news-events/nida-notes/2017/11/anabolic-androgenic-steroids-may-damage-heart-arteries on 2022, March 9

Perry, J. C., Schuetz, T. M., Memon, M. D., Faiz, S., & Cancarevic, I. (2020). Anabolic Steroids and Cardiovascular Outcomes: The Controversy. Cureus12(7), e9333. https://doi.org/10.7759/cureus.9333