Berpuasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban bagi umat muslim. Saat berpuasa, kita menahan nafsu makan dan minum selama kurang lebih 14 jam per hari. Pola makan dan minum akan berubah selama bulan Ramadhan. Saat puasa
Ramadhan, tak sedikit orang yang tetap ikut menjalankan puasa meski dalam keadaan sakit sekalipun, beberapa orang tetap harus mengkonsumsi obat-obatan demi kesembuhan sehingga tetap bisa beribadah dan mendapatkan efek terapi obat yang optimal.
Saat bulan Ramadhan, kita perlu mengatur waktu minum obat. Kita harus minum obat dalam dosis yang tepat dan waktu yang tepat. Saat berpuasa, maka jadwal konsumsi obat tentu akan berubah karena waktu untuk minum obat pun berubah dari 24 jam menjadi hanya 10,5 jam selama bulan Ramadhan. Jadwal minum obat hanya bisa dilakukan saat setelah berbuka puasa sampai sebelum saat sahur.
Perubahan pola minum obat di bulan Ramadhan mungkin dapat mempengaruhi efek terapi obat apalagi jika tidak diminum dengan dosis yang tepat dan waktu yang tepat..Oleh karena itu lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker mengenai aturan minum obat selama bulan Ramadhan terutama untuk obat yang diminum secara rutin, agar dapat disiasati pola minum obat nya sehingga tetap bisa menjalankan puasa dengan tenang dan mendapatkan efek terapi obatb yang optimal.
Bagaimana pola minum obat saat berpuasa?
1. Penggunaan obat sebelum dan sesudah makan saat puasa
2. Untuk Obat yang diminum 1 kali sehari (tiap 24 jam) sebelum makan
Kita bebas memilih waktu minum obatnya, obat dapat diminum30 menit sebelum makan berat saat berbuka atau 30 menit sebelum makan sahur. Yang penting pilihan waktu tersebut harus konsisten.
3. Untuk Obat yang diminum 1 kali sehari (tiap 24 jam) setelah makan
Kita bebas memilih waktu minum obatnya, obat dapat diminum 5 – 10 menit setelah berbuka puasa atau 5 – 10 menit setelah makan sahur. Yang penting pilihan waktu tersebut harus konsisten.
4. Untuk Obat yang diminum 2 kali sehari (tiap 12 jam) sebelum makan
Minumlah obat setelah minum berbuka puasa.30 menit sesudahnya barulah menikmati makanan berat. Minum obat berikutnya minimal 30 menit sebelum makan sahur
5. Untuk Obat yang diminum 2 kali sehari (tiap 12 jam) sesudah makan
Minumlah obat 5 – 10 menit setelah berbuka puasa dan 5 – 10 menit setelah sahur
6. Untuk Obat yang diminum 3 kali sehari (tiap 8 jam)
Contoh: Obat hipertensi : Kaptopril (2-3 x sehari) diganti menjadi Lisinopril (1 x sehari)
7. Untuk Obat yang diminum 4 kali sehari (tiap 6 jam)
8. Untuk Obat Yang dikonsumsi Rutin
Pada dasarnya, jika memiliki riwayat penyakit tertentu yang membutuhkan konsumsi obat setiap hari seperti penderita hipertensi, diabetes, asma, kolesterol tinggi dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), maka sebaiknya tetap harus mengkonsumsi obat tersebut secara rutin. Jadwal minum obat nya disesuaikan dengan pola perubahan minum obat selama bulan Ramadhan Obat dapat dikonsumsi saat buka puasa, sebelum tidur dan sahur, serta minum secara teratur sesuai instruksi dokter atau petugas kesehatan. Dapat juga dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dengan dokter karena mungkin saja dokter akan mengganti beberapa obat yang memiliki fungsi sama bisa diminum 1 atau 2 kali sehari atau obat yang sama namun memiliki sistem pelepasan obat secara lepas lambat atau memiliki aktivitas obat yang panjang atau pelepasannya terkontrol.
Penggunaan obat hipertensi oral saat puasa
Jika dokter meresepkan obat hipertensi dengan dosis 1x sehari maka disarankan agar obat hipertensi dikonsumsi saat makan sahur agar dapat mengontrol tekanan darah selama beraktivitas di siang hari. Penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah mencapai angka paling tinggi pada pukul 9 – 11 pagi dan paling rendah pada malam hari setelah tidur.Oleh karena itu, sebaiknya obat antihipertensi diminum pada pagi hari, dan perlu diwaspadai jika obat anti hipertensi nya diminum pada malam hari karena dapat terjadi penurunan tekanan darah yang berlebihan pada saat tidur.
Penggunaan obat lambung saat puasa
Jika obat untuk penyakit lambung di berikan 1x sehari maka sebaiknya di konsumsi sebelum tidur sedangkan untuk obat lambung yag diminum 2x sehari sebaiknya di konsumsi saat malam hari sebelum tidur dan saat makan sahur. Hal ini disebabkan karena asam lambung mencapai kadar paling tinggi saat malam hari. Jika dokter telah meresepkan obat yang hanya digunakan sekali dalam sehari, misalnya omeprazol atau lansoprazol, sebaiknya diminum pada malam hari sebelum tidur. Sedangkan obat maag yang lazimnya diberikan sehari dua kali, misalnya ranitidin atau famotidin, maka hendaknya dipilih saat malam hari sebelum tidur dan pada waktu makan sahur. Hal ini disebabkan asam lambung mencapai kadar paling tinggi pada saat dini hari, sehingga sebaiknya diminum malam hari untuk mencegah kenaikan asam lambung berlebihan. Namun, sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai kondisi yang Anda alami agar dapat berpuasa dengan aman dan tenang.
Penggunaan obat insulin saat puasa
Jika insulin kerja panjang, dipakai 1x sehari saat berbuka, dosis dikurangi 15-30%
Contohnya : Lantus, Levemir
Jika insulin kerja pendek dipakai 2x sehari saat berbuka dosis normal saat sahur dosis dikurangi 25-50%. Contohnya : Novorapid, Apidra
Jika insulin campuran, dipakai 2x sehari saat berbuka dosis normal saat sahur dosis di kurangi 25-50%. Contohnya : Humalog, Mix
Obat antidiabetes yang hanya cukup diminum satu kali dalam sehari, misalnya glipizid sebaiknya digunakan pada saat berbuka puasa untuk mengontrol kadar gula dalam darah, karena pada saat tersebut ada kecenderungan kadar gula dalam darah akan meningkat berlebihan. Namun apabila obat antidiabetes anda diresepkan dua kali dalam sehari, lebih disarankan untuk diminum saat berbuka puasa dan malam hari sebelum tidur. Hindari penggunaan obat-obat antidiabetes pada saat makan sahur agar tidak terjadi penurunan gula darah yang drastis pada saat berpuasa pada siang harinya.
Penggunaan Obat penurun Kolesterol saat puasa
Obat penurun kolesterol paling baik diminum pada pukul 7 - 9 malam, karena memberikan efek lebih baik.
Penggunaan Obat anti asma saat puasa
Sebenarnya waktu yang baik meminum obat asma adalah pada pukul 3 - 4 sore. Hal ini karena pada saat itu produksi steroid tubuh berkurang, dan mungkin akan menyebabkan serangan asma pada malam hari. Karena itu, jika steroid dihirup sore hari , diharapkan akan mencegah serangan asma pada malamnya. Obat yang penggunaannya dengan cara dihirup boleh digunakan oleh orang yang berpuasa dan tidak membatalkan puasa.
Penggunaan Obat anemia saat puasa
Waktu yang paling baik untuk meminum obat anemia adalah pukul 8 malam. Penggunaan obat anemia seperti Fe glukonat atau Fe sulfat, dll memberikan efek 3-4 kali lebih baik pada waktu itu daripada jika diberikan pada siang hari.
Obat yang tidak membatalkan puasa
Beberapa orang sering kali takut menggunakan obat selama bulan Ramadhan karena mengira dapat membatalkan puasa., padahal tidak semua obat yang digunakan pada siang hari di bulan Ramadhan bisa membatalkan puasa. Ada beberapa jenis obat yang bisa digunakan pada siang hari saat menjalankan ibadah puasa dan tidak membatalkan puasa. Obat-obatan yang digunakan untuk obat luar dan obat yang tidak masuk melalui saluran cerna tidaklah akan membatalkan puasa Berikut daftar jenis penggunaan obat yang tidak membatalkan puasa yaitu:
a. obat tetes seperti obat tetes mata, tetes telinga
b. semua obat luar yang digunakan dengan dioles di kulit, seperti krim, salep, dan plester obat
c. Obat yang disuntikkan melalui kulit, otot, sendi, atau pembuluh darah (kecuali pemberian makanan melalui intravena atau biasa dikenal dengan infus)
d. obat yang digunakan melalui vagina atau dubur (obat suppositoria, ovula)
e. Obat kumur, meskipun digunakan melalui mulut, tetapi obat tersebut tidak untuk ditelan sehingga tidak membatalkan puasa.
f. Bantuan oksigen, bantuan anestesi atau suatu tindakan menghilangkan rasa sakit
Referensi:
http://hisfarsidiy.org/panduan-minum-obat-saat-berpuasa-di-bulan-ramadhan/ Kapan Waktu Minum Obat yang Tepat?, http://zulliesikawati.wordpress.com
DOC, PROMKES, RSMH