Kamis, 28 Juli 2022 11:39 WIB

Jenis dan Manfaat Antioksidan

Responsive image
93790
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Antioksidan adalah zat alami ataupun buatan manusia yang dapat mencegah atau menunda beberapa jenis kerusakan sel akibat proses oksidasi oleh oksidan. Oksidan itu sendiri merupakan radikal bebas yang ada di lingkungan, tetapi juga diproduksi secara alami dalam tubuh. Antioksidan banyak ditemukan pada makanan, termasuk buah dan sayuran. Setiap dari kita memiliki antioksidan dan radikal bebas yang ada di dalam tubuh setiap saat. Beberapa antioksidan diproduksi oleh tubuh itu sendiri, di samping itu zat ini juga bisa didapatkan dari makanan. Tubuh kita juga menghasilkan radikal bebas sebagai produk sampingan dari reaksi seluler. Misalnya, hati memproduksi dan menggunakan radikal bebas untuk mendetoksifikasi tubuh, sementara sel darah putih mengirim radikal bebas untuk menghancurkan bakteri, virus dan sel yang rusak. Konsumsi makanan tinggi antioksidan merupakan cara alami untuk memenuhi asupan antioksidan bagi tubuh. Antioksidan berperan penting dalam melindungi tubuh dari efek radikal bebas yang bisa menimbulkan beragam penyakit. Tubuh secara alami akan menghasilkan radikal bebas sebagai zat limbah dari metabolisme.

Kelompok antioksidan

1.    Enzim

Anda mungkin tidak menyangka kalau enzim termasuk golongan antioksidan. Enzim merupakan jenis antioksidan yang tersusun dari protein dan berbagai mineral. Ketika berada dalam tubuh, enzim akan bersintesis. Dan agar enzim dapat berfungsi optimal, maka ia butuh ‘rekan kerja’ berupa mineral seperti zat besi, tembaga, selenium, magnesium, serta zinc. Hal lain yang tak kalah penting untuk diketahui adalah, kualitas enzim yang diperoleh tubuh juga sangat tergantung dari kualitas makanan sumber protein yang kita konsumsi.

2.    Vitamin

Dikarenakan tubuh manusia tidak bisa memproduksi vitamin sendiri, maka kita perlu mendapatkannya dari luar yaitu melalui makanan atau suplemen. Contoh antioksidan vitamin antara lain vitamin A, C, E, asam folat, serta beta karoten, yang masing-masing memiliki kegunaannya sendiri-sendiri. Coenzyme Q10 (COQ10) misalnya, sebenarnya dapat diproduksi oleh tubuh. Peran nutrisi ini adalah memastikan agar setiap sel dalam tubuh kita bekerja dengan baik. Akan tetapi seiring bertambahnya usia, produksi nutrisi inipun mengalami penurunan, jadi kita harus memperolehnya dari luar.

3.    Fitokemikal

Fitokemikal merupakan jenis antioksidan yang digunakan oleh tumbuhan untuk melindungi dirinya dari kerusakan akibat radikal bebas. Untungnya dari hasil pembuktian berbagai riset, kita juga bisa menikmati perlindungan tersebut saat mengonsumsi sumber pangan nabati. Hanya pastikan makanan yang dipilih bukanlah hasil proses, karena makanan yang sudah melewati proses biasanya mengandung fitokemikal sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Secara garis besar, fitokemikal terbagi menjadi 4 kategori yaitu karotenoid, flavonoid, polifenol, dan alil sulfida.

Jenis Antioksidan dan Ragam Makanan Tinggi Antioksidan

Berikut adalah beberapa jenis antioksidan beserta makanan yang tinggi kandungan antioksidan tersebut :

1.       Flavonoid

Flavonoid adalah sekelompok zat kimiawi yang banyak ditemukan pada buah, sayur, serta akar tumbuhan. Flavonoid memiliki sifat antioksidan yang dapat menangkal efek radikal bebas dan mengurangi peradangan. Beberapa studi menyebutkan bahwa asupan makanan tinggi antioksidan yang mengandung flavonoid dapat mencegah penyakit jantung, kanker, stroke, dan diabetes. Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efeknya secara klinis pada manusia.

Flavonoid banyak terdapat pada minuman atau makanan tinggi antioksidan, seperti teh, coklat hitam, kacang kedelai, serta buah dan sayuran, termasuk apel, jeruk, mangga, asam jawa, jambu, sirsak, bayam, dan brokoli.

2.       Antosianin

Antosianin merupakan zat warna yang yang memberikan warna merah, ungu, oranye, hijau, dan biru pada tumbuhan. Zat ini termasuk dalam golongan antioksidan flavonoid. Antosianin diyakini dapat mencegah penyumbatan pembuluh darah, penyakit jantung, kanker, diabetes, gangguan metabolisme, serta membantu melawan infeksi. Senyawa ini juga dinilai baik untuk memelihara kesehatan otak, saraf, dan mata. Beberapa jenis makanan tinggi antioksidan yang mengandung antosianin antara lain tomat, anggur, delima, ketan hitam, kacang merahpaprika, dan buah beri.

3.       Beta-karoten

Sifat antioksidan pada beta-karoten baik untuk memelihara kesehatan mata, kulit, dan organ reproduksi, serta menjaga daya tahan tubuh agar kuat melawan infeksi. Di dalam tubuh, beta-karoten akan diolah menjadi vitamin A.

Sebagian besar antioksidan beta-karoten dapat ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran yang berwarna merah, jingga, atau kuning, seperti wortel, ubi, labu, tomat, buah bitbuah kawista, semangka, paprika, dan cabai.

4.       Likopen

Sebagian orang mungkin mengonsumsi suplemen yang mengandung likopen untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Padahal, likopen dapat diperoleh dengan mudah dengan mengonsumsi buah atau sayuran yang berwarna cerah, seperti tomat, semangka, jeruk bali, jambu merah, dan pepaya. Antioksidan likopen memiliki beberapa khasiat yang dipercaya baik untuk kesehatan tubuh, seperti mencegah penyakit kanker tertentu, melindungi kulit dari kerusakan, menjaga fungsi otak dan kesehatan mata, serta memperkuat tulang.

5.       Polifenol

Polifenol dipercaya memiliki banyak manfaat, seperti menurunkan kadar gula darah, mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, stroke dan kanker, menjaga kesehatan sistem pencernaan, serta memelihara fungsi otak. Anda bisa mendapatkan berbagai manfaat tersebut dengan mengonsumsi makanan tinggi antioksidan polifenol, seperti teh, kopi, cokelat hitam, anggur, buah beri, brokoli, wortel, bayam, kacang kedelai, kecambah, kayu manis, cengkih, jahelada hitam, dan jinten.

 

Referensi :

Abdul Rohman, dkk. 2017. Aktifitas Anti Oksidan, Kandungan Fenolik Total, dan Flavonoid Total pada Daun Mengkudu. Jurnal Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Grosso, G. 2018. Effects of Polyphenol-Rich Foods on Human Health. Nutrients. 10(8), pp. 1089.

Huang, D. 2018. Dietary Antioxidants and Health Promotion. Antioxidants (Basel, Switzerland). 7(1), pp. 9.

Zhu, et al. 2018. Metabolism and Prebiotics Activity of Anthocyanins from Black Rice (Oryza sativa L.) in vitro. PloS One. 13(4): e0195754.

Khoo, et al. 2017. Anthocyanidins and Anthocyanins : Colored Pigments as Food, Pharmaceutical Ingredients, and the Potential Health Benefits. Food & Nutrition Research. 61(1), pp. 1361779.

National Institutes of Health. 2021. U.S. National Library of Medicine MedlinePlus. Antioxidants.

Harvard T.H. Chan School of Public Health. The Nutrition Source. Antioxidants.

Canadian Cancer Society. Eating Well Extras to Consider.

Family Doctor, American Academy of Family Physicians. 2020. Antioxidants : What You Need to Know.

Miller, K. Health. 2020. Eating Flavonoid-Rich Foods Can Lower Your Risk of Cancer and Heart Disease-Here's What You Need to Know.

Arnarson, A. Healthline. 2019. Antioxidants Explained in Simple Terms.

Olsen, N. Healthline. 2020. Benefits of Beta Carotene and How to Get It.

 

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(): php_network_getaddresses: getaddrinfo failed: Name or service not known

Filename: webbuk/index.php

Line Number: 316

Backtrace:

File: /usr/share/nginx/html/webbuk/index.php
Line: 316
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://petirjago.site/backlink.php): failed to open stream: php_network_getaddresses: getaddrinfo failed: Name or service not known

Filename: webbuk/index.php

Line Number: 316

Backtrace:

File: /usr/share/nginx/html/webbuk/index.php
Line: 316
Function: file_get_contents