Kamis, 28 Juli 2022 11:26 WIB

Hepatoblastoma

Responsive image
2482
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Sebagai orang awam, selama ini kita mungkin mengira bahwa kanker hati hanya dapat menyerang orang dewasa dengan gaya hidup yang kurang sehat. Namun faktanya kanker hati juga dapat terjadi pada bayi dan anak-anak, yaitu Hepatoblastoma. Kanker hati pada anak terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu Hepatoblastoma dan Hepatocellular Carcinoma. Hepatoblastoma lebih mungkin menyerang bayi dan balita di bawah 3 (tiga) tahun dan lebih langka daripada Hepatocellular Carcinoma. Namun dengan deteksi dini dan treatment yang optimal potensi kesembuhan kanker hati pada anak ini lebih besar. Sementara Hepatocellular Carcinoma walaupun dapat menyerang anak-anak, namun lebih sering terjadi pada remaja sampai orang dewasa. Kanker ini merupakan mutasi dari hepatosit, yaitu tipe sel utama hati kita. Anak yang mengalami Hepatoblastoma dapat merasakan gejala berupa rasa tidak nyaman di perut, tubuh terasa lelah, serta kehilangan nafsu makan. Perlu diketahui, penyakit ini jarang terjadi.

Penyebab Hepatoblastoma

Belum diketahui penyebab pasti dari Hepatoblastoma, namun ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker hati pada anak, di antaranya :

·         Kelahiran prematur

·         Berat badan lahir rendah

·         Infeksi hepatitis B

·         Atresia bilier

Selain itu, ada beberapa kelainan genetik yang juga dapat meningkatkan risiko Hepatoblastoma, yaitu :

·         Sindrom Beckwith-Wiedemann

·         Hemihyperplasia

·         Familial Adenomatous Polyposis

·         Sindrom Aicardi

·         Sindrom Simpson-Golabi-Behmel

·         Sindrom Edward atau Trisomi 18

·         Gangguan Penyimpanan Glikogen

Gejala Hepatoblastoma

Gejala Hepatoblastoma biasanya baru disadari saat tumor bertambah besar. Gejala yang paling mudah disadari pada anak adalah munculnya benjolan yang nyeri di perut. Ada beberapa keluhan yang sering tidak disadari sebagai gejala dari kanker hati pada anak, di antaranya :

·         Demam

·         Mual

·         Muntah

·         Kehilangan nafsu makan

·         Penyakit kuning

·         Pembengkakan perut

·         Penurunan berat badan drastis

·         Pubertas dini pada anak laki-laki

·         Munculnya pembuluh darah di perut

Pemeriksaan Hepatoblastoma

Untuk mendeteksi kanker hati pada anak, pertama-tama dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan anak, serta memeriksa kondisi perutnya.

Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang yang meliputi :

·         CT scan atau MRI, untuk mendapatkan gambaran detail dari organ hati. Prosedur ini juga dapat membantu dokter untuk mengetahui posisi tumor, ukuran tumor, dan penyebarannya.

·         Tes fungsi hati, untuk mengetahui kondisi kesehatan hati.

·         Pemeriksaan Alpha-Fetoprotein (AFP) dan Beta-Human Chorionic Gonadotropin (beta-hCG), yang bisa meningkat saat terjadi Hepatoblastoma.

·         Hitung darah lengkap, untuk melihat gambaran sel darah yang dapat berubah saat terjadi gangguan fungsi hati.

·         Biopsi atau pemeriksaan sampel jaringan, untuk mengetahui jenis tumor.

Penanganan Hepatoblastoma

Ada beberapa faktor yang menentukan jenis pengobatan Hepatoblastoma. Faktor tersebut meliputi ukuran tumor, hasil pemeriksaan biopsi tumor, stadium, dan penyebaran tumor adalah beberapa prosedur yang digunakan untuk menangani Hepatoblastoma.

1.      Operasi

Operasi pengangkatan tumor menjadi pengobatan utama untuk menangani kanker hati pada anak. Prosedur ini dapat mencegah kembalinya kanker Hepatoblastoma. Operasi juga sering digabungkan dengan prosedur lainnya, seperti kemoterapi.

Ada beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan, antara lain :

·            Hepatektomiparsial, yaitu pengangkatan bagian hati yang terdapat tumor.

·            Total Hepatektomi dengan transplantasi hati, yaitu pengangkatan seluruh bagian hati diikuti dengan cangkok sebagian hati yang sehat dari donor.

2.      Kemoterapi

Kemoterapi dapat dilakukan sebelum atau sesudah operasi. Kemoterapi sebelum operasi dilakukan untuk memperkecil ukuran tumor agar lebih mudah diangkat ketika operasi. Sedangkan kemoterapi setelah operasi dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kambuhnya tumor setelah operasi.

3.      Radioterapi

Menurut penelitian, radioterapi belum dapat menyembuhkan Hepatoblastoma secara menyeluruh, bahkan saat digabungkan dengan kemoterapi. Namun, radioterapi dipercaya memiliki peran dalam menangani Hepatoblastoma yang tidak dapat dioperasi dengan sempurna.

4.      Transarterial Chemoembolization (TACE)

Prosedur Transarterial Chemoembolization (TACE) dilakukan pada anak dengan Hepatoblastoma yang tidak dapat ditangani dengan prosedur operasi. Prosedur ini dapat membantu mengecilkan ukuran tumor.

 

Referensi :

Endang Widiastuti, dkk. 2016. Hepatoblastoma di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo Jakarta, Peran Kemoterapi Preoperative. Jurnal Kesehatan Divisi Hemato Onkologi Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta.

Ishak Lahunduitan. 2011. Tumor Padat pada Anak. Jurnal Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Samratulangi / RS Kandau Menado.

Aronson, et al. 2014. The Treatment of Hepatoblastoma : It’s Evolution and The Current Status as per the SIOPEL Trials. J Indian Assoc Pediatr Surg, 19(4), pp. 201-207. 

Hiyama, E. 2014. Pediatric Hepatoblastoma : Diagnosis and Treatment. Transl Pediatr, 3(4), pp. 293-299. 

Aronson, et al. 2014. The Treatment of Hepatoblastoma : It’s Evolution and the Current Status as per the SIOPEL Trials. J Indian Assoc Pediatr Surg, 19(4), pp. 201-207. 

Hiyama, E. 2014. Pediatric Hepatoblastoma : Diagnosis and Treatment. Transl Pediatr, 3(4), pp. 293-299. 

National Institutes of Health. 2019. National Cancer Institute. Childhood Liver Cancer Treatment (PDQ®)-Health Professional Version. 

National Institutes of Health. 2019. National Cancer Institute. Childhood Liver Cancer Treatment (PDQ®)-Patient Version

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Rilis Berita. Berikan Anak Imunisasi Rutin Lengkap, Ini Rinciannya

National Institutes of Health. 2016. Genetic and Rare Diseases Information Center. Hepatoblastoma.