Kamis, 28 Juli 2022 10:56 WIB

Syringoma

Responsive image
13687
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Syringoma merupakan salah satu tumor jinak pada kulit yang terbentuk dari elemen kelenjar keringat. Syringoma ini memiliki tampilan atau bentuk seperti benjolan padat yang muncul di atas kulit dengan diamenter kurang lebih 1-3 mm. Meskipun syringoma ini berbentuk seperti benjolan, namun banyak orang awam yang sulit membedakan antara syringoma, milia ataupun jerawat. Pasalnya syringoma, milia, dan juga jerawat memiliki bentuk yang hampir mirip yaitu seperti benjolan yang muncul pada kulit wajah. Syringoma yang berupa benjolan-benjolan kecil dan padat muncul pada permukaan kulit di sekitar mata, pipi, leher, dada, perut, kaki dan tangan, atau alat kelamin. Warnanya bisa sama dengan warna kulit, tetapi bisa juga tampak kekuningan, coklat, putih, atau kemerahan. Benjolan syringoma biasanya muncul berkelompok di kulit dan tersebar di beberapa bagian tubuh. Tumor jinak ini bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih umum dialami oleh anak remaja dan wanita. Syringoma umumnya tidak gatal atau pun nyeri dan tidak berpotensi menjadi kanker. Namun pada beberapa kasus yang jarang terjadi, benjolan syringoma juga bisa terasa gatal, terutama saat penderitanya berkeringat.

Penyebab dan Faktor Risiko Syringoma

Syringoma dapat terjadi karena sel-sel pada kelenjar keringat terlalu aktif, sehingga menimbulkan benjolan atau tumor jinak di permukaan kulit. Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang lebih berisiko mengalami syringoma :

·         Riwayat keluarga dengan syringoma

·         Sindrom Down

·         Diabetes Mellitus

·         Sindrom Marfan

·         Sindrom Ehlers-Danlos

Selain itu, perubahan hormon juga dianggap berpengaruh terhadap timbulnya syringoma. Inilah alasan mengapa syringoma lebih sering terjadi pada remaja dan pada wanita saat menstruasi atau hamil.

Cara Menangani Syringoma

Syringoma termasuk tumor jinak yang tidak berbahaya. Karena penyakit ini bisa tampak mirip dengan masalah lain pada kulit, seperti jerawat dan milia, maka diperlukan pemeriksaan dari dokter. Setelah diagnosis syringoma dipastikan, ada dua cara yang dapat dokter lakukan untuk menanganinya, yaitu :

1.      Pemberian Obat-obatan

Mengoleskan TCA (Trichloroacetic Acid) pada syringoma secara rutin selama beberapa hari sesuai anjuran dokter dapat membuat benjolan ini mengerut dan kemudian lepas.

Dokter juga mungkin akan memberikan obat jerawat, seperti : tablet isotretinoin atau krim oles dengan kandungan tretinoin, untuk memperbaiki tampilan kulit di area sekitar syringoma. Beberapa obat topical dan oral bisa membantu menghancurkan dan menghilangkan syringoma serta membantu regenerasi jaringan. 

2.      Tindakan Medis

Berikut adalah beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan untuk menangani syringoma :

·            Dermabrasi dan Peeling

Tindakan ini dilakukan dengan menggosok lapisan kulit bagian atas syringoma hingga tumor ini terkikis dan dapat dibuang dari permukaan kulit. Selain dengan dermabrasi, syringoma juga dapat diatasi dengan peeling.

·            Bedah Laser

Prosedur ini menggunakan sinar laser untuk menciptakan panas, yang akan membakar dan menghancurkan syringoma. Cara ini dinilai memiliki risiko lebih rendah untuk menimbulkan jaringan parut.

·            Bedah Listrik atau Kauterisasi

Prosedur kauterisasi menggunakan sebuah alat yang ujungnya seperti jarum. Alat ini akan mengalirkan arus listrik frekuensi tinggi, untuk membakar atau memotong syringoma.

·            Elektrodeskasi dan Kuretase

Prosedur ini mirip dengan kauterisasi, tetapi setelah membakar benjolan syringoma, dokter juga akan mengerok atau mengikisnya. Cara ini dapat digunakan bila syringoma terletak cukup dalam pada lapisan kulit.

·            Krioterapi atau Terapi Beku

Dilakukan dengan membekukan syringoma menggunakan nitrogen cair hingga benjolan ini lepas.

·            Operasi

Ini adalah metode pembedahan biasa dengan pisau bedah. Operasi syringoma biasanya menggunakan pembiusan lokal. Efek samping dari tindakan ini berupa nyeri, perdarahan, dan terbentuknya jaringan parut pada kulit. Meskipun benjolan syringoma dapat dihilangkan dengan beberapa penanganan di atas, tetapi sering kali benjolan akan muncul kembali.

Pencegahan Syringoma

Kemunculan syringoma bisa dibantu dicegah dengan melakukan eksfoliasi secara teratur, memakai astringen, dan terapi. Begitu juga dengan menghindari atau melindungi kulit dari stressor lingkungan maupun kimia, seperti sinar UV. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi syringoma yakni :

·         Memakai tabir surya menghindari iritasi kulit dan alergen.

·         Memastikan kadar gula darah dalam kisaran yang sehat karena syringomas seringkali sebagai komplikasi diabetes.

·         Makan makanan yang sehat dan seimbang dengan nutrisi kulit yang tinggi seperti vitamin A dan E.

·         Menggunakan obat pengelupasan di rumah atau produk yang dijual bebas seminggu sekali, dua minggu sekali, atau sesuai kebutuhan.

·         Menggunakan zat alami dan tonik kulit secukupnya, seperti jus lemon dan cuka sari apel.

 

Referensi :

Sorta Marisi Margareta Nababan. 2013. Citra Diri pada Penderita Syringoma. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jakarta.

Reddy, P. B., et al. 2018. Benign Chondroid Syringoma Affecting The Upper Lip : Report of a Rare Case and Review of Literature. Journal of Oral and Maxillofacial Pathology : JOMFP, 22(3), pp. 401.

Young, B. Healthline. 2018. Syringoma

Shea, C.R. Medscape. 2019. Syringoma

WebMD. 2021. SyringomaTretinoin 0.025 % Topical Cream - Uses, Side Effects, and More.

 

https://pdcproductions.com/ https://oceandata.hangtuah.ac.id/point/