Kamis, 28 Juli 2022 10:13 WIB

Syaraf Kejepit...??? Boleh Olahraga Gak Ya?

Responsive image
33965
Linda Aryani, S.Kep, NERS - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Kita sering mendengar istilah syaraf kejepit (saraf terjepit), sebenarnya apa itu saraf terjepit?

Syaraf kejepit merupakan kondisi saat saraf mengalami penekanan oleh jaringan sekitarnya, seperti tendon, ligamen, otot, tulang, tulang rawan, atau jaringan lunak abnormal seperti tumor.

HNP adalah kondisi di mana bantalan atau cakram yang berada di antara tulang belakang (soft gel disc atau nucleus pulposus) keluar dari posisi semula atau robek dan menjepit cabang saraf di sekitarnya.

Sedangkan nerve entrapment syndrome adalah kondisi di mana saraf perifer/saraf tepi pada alat gerak tubuh atas atau bawah mengalami penjepitan kronis oleh kelainan ekstrinsik maupun intrinsik saraf.

Kelainan ekstrinsik saraf dapat terjadi pada jaringan sekitarnya seperti masalah sendi, adanya osteofit, ganglion, kista, tumor, dislokasi tulang, trauma repetitif pada otot, tendon, atau ligamen.

Kelainan intrinsik saraf antara lain seperti tumor sel saraf, trauma berulang yang merusak pembungkus saraf dan membuat perubahan struktur saraf.

APA KELUHAN SYARAF KEJEPIT?

Keluhan saraf terjepit akan menimbulkan rasa nyeri atau rasa baal, disertai dengan rasa kesemutan yang menjalar.

Saraf terjepit yang tidak mendapat penanganan adekuat membuat otot yang dipersarafi saraf tersebut mengecil dan berujung pada kelemahan gerak.

Untuk menegakkan diagnosis saraf terjepit akibat HNP atau nerve entrapment syndrome, dokter akan mengevaluasi gejala, melakukan pemeriksaan fisik (kemampuan berjalan, rentang gerak pasif dan aktif, kemampuan refleks, kemampuan sensorik dan motorik), serta pemeriksaan penunjang.

JENIS-JENIS SARAF TERJEPIT

1. HERNIA NUCLEUS PULPOSUS (HNP)

Pada kasus HNP, keluhan ini sering terjadi pada leher yang menjalar ke lengan (HNP leher) atau dari pinggang yang menjalar ke kaki (HNP pinggang).

HNP sering mengenai ruas tulang belakang yang banyak mengalami pergerakan atau mendapat banyak tumpuan berat badan tubuh. Ruas tulang belakang leher yang paling sering terkena HNP adalah pada C6-C7 dan C5-C6 sedangkan ruas tulang belakang pinggang pada L4-L5 dan L5-S1.

Faktor risiko yang meningkatkan munculnya HNP antara lain genetik, merokok, berat badan berlebih (obesitas), pekerjaan yang sering membungkuk dan mengangkat benda berat atau mengoperasikan mesin dengan daya getar, dan cedera.

Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk HNP antara lain Computed Tomography scan (CT scan) scan atau Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk menentukan area tulang belakang yang mengalami penjepitan dan derajat beratnya penjepitan serta pemeriksaan Electromyography (EMG) untuk memeriksa kerusakan saraf yang terjadi akibat HNP.

PENCEGAHAN HNP

HNP dapat dicegah dengan beberapa cara seperti:

1.   Menjaga berat badan karena obesitas akan membebani tulang belakang dan mengakibatkan pengikisan tulang lebih cepat.

2.   Berolahraga teratur untuk menguatkan otot, sendi, dan tulang.

3.   Menjaga postur tubuh saat beraktivitas seperti saat berdiri, duduk, mengangkat barang. Hindari juga pergerakan mendadak yang dapat menimbulkan cedera pada area tulang belakang dan sekitarnya.

4.   Hindari merokok karena nikotin yang terkandung dalam rokok dapat melemahkan jaringan bantalan tulang belakang.

PANTANGAN SYARAF KEJEPIT SEHARI-HARI

Apabila Anda sudah terdiagnosis dengan HNP, maka 5 gerakan berikut menjadi pantangan syaraf kejepit antara lain:

  • Duduk terlalu lama dengan postur yang tidak ergonomis. Diperlukan posisi duduk dan berdiri yang baik sebagai berikut
  • Membungkuk ke depan
  • Mengangkat benda berat dengan cara salah. Apabila perlu mengangkat benda dari lantai lakukan dengan posisi sebagai berikut
  • Pantangan syaraf kejepit keempat adalah mengambil barang dari sisi samping dengan posisi tidak ergonomis
  • Tidur dengan posisi tulang belakang melengkung menjadi pantangan syaraf kejepit kelima

GERAKAN OLAHRAGA YANG MENJADI PANTANGAN SYARAF KEJEPIT (HNP)

Ada beberapa gerakan yang tidak boleh dilakukan oleh penderita HNP, diantaranya:

  • Sit up
  • Straight leg raises
  • Squats
  • Standing hamstring stretch
  • Deadlifts

·         Leg press

·         Biking and cycling

 

Sub Instalasi Ibu & Anak, Ruang Selincah Lt. 3

Sumber: Amin RM, Andrade NS, Neuman BJ. Lumbar Disc Herniation. Curr Rev Musculoskeletal Med. 2017; 10(4) : 507-516.

DOC, PROMKES, RSMH