Kamis, 28 Juli 2022 10:09 WIB

Residu Lambung Bayi Prematur

Responsive image
7188
Nyimas Sri Wahyuni, S.Kep, Ners, M.Kep, Sp.Kep.A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Residu lambung adalah adanya zat makanan, cairan, maupun material sisa yang tertinggal di lambung, berasal dari pemberian intake nutrisi sebelumnya, dan diukur pada pemberian intake nutrisi selanjutnya serta menjadi parameter pengosongan lambung dan toleransi menyusui.  Residu lambung mengandung asam dan enzim yang digunakan dalam proses pencernaan. Residu dapat terjadi karena beberapa sebab diantaranya proses fisiologis, patologis, posisi pemberian nutrisi, temperatur dan jenis zat makanan yang diberikan, obat-obatan, maupun cara pemberian makanan (Smith, 2011).

Evaluasi residu lambung meliputi warna dan jumlah yang berhubungan dengan intoleransi pemberian minum dan kejadian NEC ( Dutta et al., 2015). Aspirasi residu lambung tidak boleh dilakukan secara rutin dan menggunakan spuit yang kecil karena tekanan negatif saat menarik isi lambung membuat iritasi pada mukosa lambung serta terjadinya kehilangan enzim pencernaaan dan asam lambung (Torrazza et al., 2015). Aspirasi residu lambung yang besar dapat mengubah sekresi  peptida gastrointestinal karena peptida gastrointestinal penting dalam struktural dan fungsional pengembangan sistem pencernaan, serta perubahan sekresi peptida  dapat mempengaruhi  toleransi menyusui  (Parker, Torrazza, Li, Talaga, Shster, & Neu, 2015).

Residu lambung yang lebih dari nilai ambang batas dapat mengindikasikan terjadinya intoleransi pemberian minum enteral. Standar  residu lambung normal antara lain BBLR kurang dari 500 gram sebesar 2 ml, BBLR antara 500-749 gram sebesar 3 ml, BBLR 750-1000 gram sebesar 4 ml, dan lebih dari 1000 gram sebesar 5 ml. Selain itu, residu lambung neonatus normal yaitu aspirasi yang didapatkan kurang dari 20 % dari volume menyusui (Dutta et al., 2015). Residu lambung yang berupa perdarahan dan berwarna hijau signifikan berhubungan dengan kejadian NEC.

Penatalaksanaan residu lambung dengan batas kurang dari 50% dari pemberian sebelumnya atau 5 ml/KgBB dan berupa susu maka dapat diberikan kembali (Dutta et al., 2015). Jika residu lambung dibuang, elemen penting termasuk asam klorida dan pepsin akan hilang. Asam klorida sangat penting dalam membatasi pertumbuhan bakteri usus yang berlebihan. Jika residu lambung dibuang, asam klorida hilang dan jumlah bakteri usus meningkat menyebabkan peradangan usus dan meningkatkan risiko sepsis dan NEC  (Parker, Torrazza, Li, Talaga, Shster, & Neu, 2015).

Pengecekan residu lambung bertujuan untuk melakukan evaluasi proses digesti sebelum pemberian minum berikutnya. Pengecekan residu lambung tidak boleh dilakukan secara rutin dan harus menggunakan spuit yang kecil karena dapat merusak mukosa lambung pada bayi.

 

Upaya yang harus dilakukan saat harus mengecek residu lambung yaitu

1.        Aspirasi residu lambung tidak dilakukan secara rutin dan menggunakan spuit yang lebih kecil karena tekanna negatif dapat merusak mukosa lambung.

2.        Volume residu maksimal yang dapat ditoleransi adalah 50% volume pemberian sebelumnnya.

3.        Residu lambung berupa perdarahan dan berwarna hijau berhubungan dengan kejadian NEC sehingga tunda makan, dekompresi lambung, tata laksana sebagai enterokolitis nekrotikans, waspada obstruksi dan perforasi.

 

Referensi:

Parker, L., Torrazza, R.M., Li, Y., Talaga, E., Shuster, J., & Neu, J. (2015). Aspiration and evaluation of gastric residual in the neontal intensive care unit. The Journal of Perinatal & Neonatal Nursing, vol. 29, no.1, 51-59. doi: 10.1097/JPN.0000000000000080

Smith, L. (2011). Gastric residual in neonatas: Evidence based practice approach. Master of Arts in Nursing Theses. http://sophia.stkate.edu/ma_nursing

 

Dutta, S., Singh, B., Chessell, L., Wilson, J., Janes, M., McDonald, K., . . . Fusch, C. (2015). Guidelines for feeding very low birth weight infants. Nutrients, 7(1), 423-442. doi:http://dx.doi.org/10.3390/nu7010423

 

Torrazza, R. M., Parker, L. A., Li, Y., Talaga, E., Shuster, J., & Neu, J. (2015). The value of routine evaluation of gastric residuals in very low birth weight infants. Journal Of Perinatology, 35(1), 57-60. doi:10.1038/jp.2014.147

 

DOC, PROMKES, RSMH