Kamis, 28 Juli 2022 09:53 WIB

Jenuh! Pandemi Tak Juga Berakhir

Responsive image
254
Andy Hermawanto - RS Jiwa Prof.Dr.Soeroyo Magelang

Pandemi covid-19 yang telah berlangsung hampir 2 tahun ini membuat masyarakat jenuh tentang keadaan yang tak kunjung mereda.Diawal pandemi masyarakat dengan tertib menjaga diri agar tidak tertular virus ini,namun dengan berjalannya waktu masyarakat mulai kurang peduli dalam pencegahannya.Adanya kejenuhan dalam menghadapi pandemi covid-19 merupakan hal yang sangat wajardialami oleh banyak orang sehingga sering muncul pernyataan ditengah masyarakat seperti “kapan pandemi akan berakhir”,”sudah vaksin kok masih bisa tertular virus” dll.Kejenuhan masyarakat ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang abai akan penerapan protokol kesehatan.Tekanan hidup masyarakata yang semakin sulit dalam kehidupannya membuat tingkat kejenuhan dan stres bermunculan.

            Masih adanya setiap hari masyarakat yang terjangkit virus covid-19 di dalam negeri,dan varian virus ini yang bermutasi.Hingga saat ini muncul varian omicorn didalam negeri membuat masyarakat semakin resah dan khawatir tentang penyebarannya.Meskipun ilmuwan kesehatan di dunia melakukan riset dan membuat vaksin dengan berbagai merk,tetapi tanda-tanda pandemi ini akan berakhir belum muncul.

            Perasaan ingin segera pandemi berakhir kerap muncul,kejenuhan publik terhadap virus corona yang tak kunjung usai,meskipun upaya pemerintah terus dilakukan untuk menanggulanginya.Manusia dibekali kemampuan untuk beradaptasi dalam kondisi pandemi ini,tetapi berapa lama bisa bertahan dalam situasi yang baru tergantung masing-masing individu.Perlu adanya kebersamaan dan persamaan persepsi untuk menanggulangi virus corona agar segera usai.Masih banyak dijumpai masyarakat yang tidak mematuhi prokes saat berada dikerumunan,merasa kebal dan aman dari penyebaran virus covid-19.Anggapan publik yang terjadi bukan berarti mereka tidak sadar dan acuh akan tetapi mereka jenuh dengan pandemi yang belum usai sampai saat ini.

            Masyarakat yang mengalami kejenuhan untuk menerapkan new normal dengan prokes juga untuk kepentingan pribadi,keluarga,dan orang sekitarnya.Diperlukan semangat kembali agar pandemi ini segera berakhir.Beberapa cara untuk mengurangi kejenuhan dan membangkitkan semangat kembali dengan cara diantaranya adalah :

1.    Bersyukur kunci utama

2.    Melakukan refleksi diri untuk dapat menerima dan menyesuaikan antara harapan dan realita/kenyataan

3.    Fokus pada jalan yang ditempuh dan tujuan awal

4.    Mencintai apa yang kita lakukan saat pandemi

5.    Mencoba tetap aktif secara fisik dan kemampuan serta aktif belajar sesuatu yang baru

6.    Mengambil waktu istirahat dari kesibukan sehari-hari untuk mengembalikan energi

7.    Terus berada pada lingkungan yang mendukung

8.    Membuat batasan personal dengan orang lain serta membuat struktur kegiatan sehari-hari

9.    Ingatlah akan betapa banyak orang yang dibelakang semua ini

Masyarakat yang sudah jenuh dengan kondisi ini,meskipun new normal menjadi obat kejenuhan akan tetapi kita harus terus waspada dan disiplin diri untuk menjalankan pola hidup sesuai dengan prokes yang ditetapkan pemerintah.Masyarakat tetap harus berpartisipasi dalam menanggulangi pandemi yang sampai saat ini belum berakhir dan memakan korban jiwa yang banyak.Masyarakat jangan memunculkan kesombongan diri seolah-olah kebal terhadap virus meski sudah melaksanakan vaksin yang hanya akan memunculkan kerugian dan keburukan buat kita dan lingkungan sekitar.Mari berdoa bersama agar pandemi ini dapat berlalu dan masyarakat bisa beraktifitas normal kembali.

 

 

Referensi        :

1.TransKEPRI.com ; 5 tips mengusir kelelahan pandemi : jumat 22 oktober 2021

2.Kontan.co.id ; Pandemi tak kunjung berakhir membuat khawatir ;22 april 2021

3.Tirto.id ; Apa itu pandemic fatigue ; 1 agustus 2021