Kamis, 28 Juli 2022 09:42 WIB

Awas !! Ada Penyakit Yang Mengintai Disaat Banjir

Responsive image
1281
Fadhila Refi Astuti, A.Md.Kes - RS Jiwa Prof.Dr.Soeroyo Magelang

Musih hujan telah tiba lagi-lagi banjir melanda. Terlihat dalam beberapa hari terakhir, Indonesia diguyur hujan dengan intesitas curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan genangan-genangan disejumlah daerah. Bencana banjir diberbagai wilayah di Indonesia menimbulkan dampak buruk diberbagai sektor, salah satunya sektor kesehatan. Kondisi lingkungan yang lembab, basah dan kotor memicu timbulnya berbagai macam oraganisme penyebab pernyakit, seperti virus, bakteri, jamur dan parasit. Beragam gangguan kesehatan pun lebih mudah menyebar dan menyerang siapa saja dengan daya tubuh yang yang rendah tanpa mengenal usia. Oleh karena itu, penting untuk mengenali lebih jauh penyakit-penyakit tersebut agar anda tetap sehat dan langkah pencegahan pun dapat dilakukan sejak dini.

Berikut beberapa penyakit yang muncul disaat banjir.

Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Jenis nyamuk ini mudah berkembang biak digenangan air, terutama tempat penampungan air. Penyakit ini merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan karena dapat menyerang semua golongan umur dan dapat menyebabkan kematian , khususnya pada anak-anak. Gejala DBD berupa demam, nyeri otot dan tulang, sakit kepala, serta muncul bintik merah di kulit.

Leptospirosis

Merupakan penyakit yang disebabkan karena bakteri Leptospira sp yang menyebar melalui air kencing tikus yang telah teinfeksi. Apabila air kencing tersebut bercampur dengan genangan air hujan maka bakteri akan masuk ketubuh manusia melalui luka dikulit,seperti luka terbuka maupun luka yang sudah mengering. Gejala leptospirosis berupa sakit kepala, mual, muntah, mata merah, sakit perut, serta nyeri dibagian betis.

Influenza

Perubahan suhu yang drastis selama musim hujan membuat tubuh mudah tertular penyakit seperti virus influenza. Influenza merupakan jenis infeksi pernafasan yang lebih serius daripada pilek. Virus ini menyebar melalui tetesan cairan tubuh seperti air liur atau ingus dari pengidap yang dapat ditularkan melalui hidung, mulut, ataupun tangan yang yang menyentuh benda terkontaminasi. Flu ini lebih berbahaya karena dapat menyebabkan radang paru-paru (Pneumonia) bila tidak ditangani dengan serius.

 

Demam Typhoid (Tipes)

Faktor yang memegang peranan penting dalam penyakit ini adalah masalah kebersihan makanan. Penyakit ini disebabkan oleh kontaminasi bakteri Salmonella typhi yang masuk ke tubuh manusia melalui makanan atau air yang terkontaminasi bakteri, terutama ketika banjir. Kemunculan penyakit ini kerap tidak disadari karena gejalanya mirip dengan demam biasa.

Diare

Diare adalah kondisi yang ditandai dengan gejala frekuensi buang air besar meningkat dibanding kondisi biasanya dengan tekstur tinja yang encer. Beberapa gejala yang sering dialami pengidap diare diantaranya perut terasa mulas dan sulit menahan buang air besar, merasa pusing, lemas dan kulit kering akibat dehidrasi

Penyakit Kulit

Dalam kondisi banjir, tak sedikit masyarakat yang terpaksaa harus berjalan melewati genangan air untuk mencari tempat pengungsian. Permukaan kulit menjadi bagian tubuh yang terpapar langsung dengan air yang telah terkontaminasi bakteri dan jamur, dengan kondisi tersebut tidak menutup kemungkinan jika kontak langsung dengan air akan mengakibatkan sejumlah gangguan pada kulit mulai dari gatal-gatal hingga berujung infeksi. Penanganan saat banjir untuk mengurangi resiko terhadap kesehatan dapat dilakukan dengan cara membersihkan tempat tinggal, dimulai dengan mengumpulkan sampah sampah yang terbawa arus air, mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer sebelum atau sesudah menyentuh barang, meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang serta ditambah dengan suplemen vitamin, pastikan anda tetap menggunakan air bersih pada saat mandi, memasak makanan dan minuman. Tutup luka terbuka dengan perban atau plaster anti air serta jangan lupa menggunakan alas kaki yang tertutup dengan bahan dasar karet. Cara tersebut dapat membantu anda mencegah timbulnya penyait akibat banjir.

 

Sumber :

https://doi.org/10.31964/jkl.v17i1.207

Muhammad, dkk. 2020. Hubungan iklim dengan kejadian penyakit leptospirosis di Indonesia