Selasa, 17 Mei 2022 14:30 WIB

Mitral Clip Procedure

Responsive image
6424
Samsudin Simon - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Pengertian Mitral Regurgitasi

Regurgitasi Katup Mitral atau Regurgitasi Mitral (Mitral Regurgitation/ MR) merupakan salah satu kelainan katup jantung di mana katup mitral tidak tertutup dengan sempurna sehingga menyebabkan kebocoran aliran darah dari ventrikel ke atrium kiri jantung. Kebocoran ini menyebabkan darah tidak mengalir secara efisien ke seluruh tubuh dan membuat jantung harus bekerja ekstra untuk memompanya. Seiring waktu kondisi ini menyebabkan jantung melemah jika tidak ditangani.

Tipe Mitral Regurgitasi

Regurgitasi Mitral Kronis  merupakan tipe paling umum. Regurgitasi mitral tipe ini berkembang secara perlahan  ketika pasien semakin menua, katup jantung semakin melemah dan tidak menutup sempurna. Selain faktor usia, penyebab lainnya yaitu gagal jantung, demam rematik, penyakit jantung bawaan, penumpukan kalsium pada katup  dan masalah jantung lainnya.

Regurgitasi Mitral Akut  berkembang dengan cepat dan dapat mengancam kehidupan. Kelainan tipe ini terjadi jika katup atau jaringan disekitar katup pecah secara tiba-tiba. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya penumpukan darah secara cepat pada jantung sebelah kiri. Penumpukan darah secara cepat membuat jantung tak punya cukup waktu untuk menyesuaikan ritme kerja seperti halnya pada regurgitasi mitral kronis. Penyebab umum regurgitasi tipe ini adalah serangan jantung dan infeksi jantung atau endocarditis.

 

 

Gejala Mitral Regurgitasi

Regurgitasi mitral ringan hingga kronis sedang tidak akan menunjukan gejala. Adapun pada tingkatan sedang hingga parah, regurgitasi mitral tidak menunjukan gejala dalam beberapa puluh tahun. Saat jantung mulai melemah, pasien mungkin mulai merasakan gejala-gejala gagal jantung berikut ini.

·         Nafas pendek saat beraktivitas. Kondisi ini semakin memburuk ditandai dengan nafas pendek saat istirahat dan malam hari.

·         Kelelahan dan kelemahan ekstrim

·         Terjadi edema atau penumpukan cairan di kaki dan tungkai kaki

Status kondisi kelainan ini menjadi ‘gawat darurat’ yaitu pada tahap akut dengan gejala nafas pendek yang semakin parah, jantung berdetak cepat, lemas, bingung, nyeri dada, dan penglihatan kabur.

Penanganan regurgitasi mitral tergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh. Di bawah level akut, dokter dapat meresepkan obat-obatan tertentu dan menyarankan gaya hidup yang lebih sehat. Jika sudah pada tahap akut, terlihat gejala gagal jantung atau terlihat ventrikel kiri membesar dokter biasanya akan menyarankan tindakan operasi.

Karena kelainan ini dalam beberapa tahap keparahan tidak menunjukan gejala, sebaiknya anda rutin melakukan cek kesehatan. Regurgitasi mitral biasanya terdeteksi pada pemeriksaan kesehatan di mana dokter mendengarkan detak jantung yang spesifik yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan jantung lanjutan seperi Echocardiograms, X-ray, dan kateter jantung.

Pengertian Mitral Clip

Mitra Clip adalah pendekatan invasif minimal untuk nonsurgically memperbaiki katup mitral dan mengobati regurgitasi mitral. Ini terdiri dari kateter pengiriman (tabung plastik tipis) dengan klip kecil di ujung yang dimasukkan melalui sayatan kulit kecil ke pembuluh darah kaki di pangkal paha. Menggunakan pencitraan jantung canggih, kateter dan klip yang maju ke jantung dan mitral pasien katup. Klip tersebut kemudian secara permanen melekat pada kedua daun katup mitral di mana kebocoran paling parah dengan tujuan untuk menguranginya. Mitra Clip prosedur dilakukan di bawah anestesi umum, tetapi tidak ada kebutuhan untuk bypass jantung atau operasi jantung terbuka (sternotomi).

Tujuan Tindakan MitralClip

Menangani masalah kebocoran katup mitral moderete – severe (+3) s/d severe (+4) berupa pengobatan melalui intervensi non bedah dengan merekontruksi katup mitral yang tidak optimal, melalui pemasangan mitralclip pada tengah-tengah kedua daun katup mitral.

Indikasi MitralClip

Sistem MitraClip adalah pilihan yang potensial untuk pasien yang berisiko terlalu tinggi atau memiliki risiko penghalang untuk operasi jantung terbuka. Misalnya pasien dengan ureum creatinin yang tinggi, EF yang rendah.

Prosedur MitraClip ini telah dilakukan di lebih dari 10.000 pasien di seluruh dunia sejak tahun 2003. 

Tim Mitral Clip

·         Dokter Kardiologi Intervensi (operator – 2 orang)

·         Dokter Spesialis Anasthesi & Perawat Penata Anasthesi

·         Dokter Diagnostik Non invasif / Echocardiografi (panduan untuk TEE)

·         Nurse (scrub nurse 2 orang dan persiapan alat 2 orang)

·         Teknisi Kardiovaskuler (monitoring 1 orang)

Persiapan Pasien

·         Administrasi (Surat Ijin Tindakan dan SLIP)

·         Mental pasien, meliputi penjelasan prosedur tindakan

·         Hasil laboratorium lengkap

·         Hasil echocardiografi dan TEE terbaru

·         Obat-obatan, khusus untuk doble anti platelet minimal 1minggu sebelum tindakan dan obat-obatan simarc ditunda minimal 1minggu sebelum tindakan bila perlu sebelumnya dicek TT/INR.

·         Di ruang perawatan sebelumnya dilakukan skintest Antibiotik

·         Puasa 6jam sebelum tindakan berhubungan dengan tindakan anasthesi umum.

·         Pasang iv-cath no.20 dan dower catheter.

Prosedur Tindakan

·         Tidurkan pasien dimeja tindakan dengan posisi terlentang Lakukan pemasangan monitor EKG, oksigen perifer, tekanan darah non invasif.

·         Tim anasthesi mempersiapkan pasien dengan anastesi umum

·         Lakukan pemasangan arteri line di extremitas kiri/kanan dan trple lumen di vena jugularis kanan oleh dokter anastesi untuk memonitor CVP dan masuk obat-obatan selama tindakan berlangsung.

·         Tim echocardiografi mempersiapkan mesin echo, pasien dan probe TEE dan mengambil data dasar.

·         Desinfeksi inguinal kanan dan kiri dengan cairan desinfeksi

·         Pungsi FEVR (Femoralis Vena Right), masuk sheath 14F

·         Masuk Mulin kateter dan guide wire 0,35 ke VCSH.

·         Dengan dipandu dengan TEE dan flouroskopi masukan jarum transeptal atrium (transeptal needle) kedalam sheath 14F dan lakukan septostomi (sesuai guidance transeptal), pastikan jarum transeptal dan longsheat menembus septum interatrium dengan injeksi kontras, dilakukan pengukuran tekanan Left Atrium /LA

·          Masukan heparine bolus  100iu/kgBB intravena. Target ACT >250 (periksa ACT setiap 30mnt setelah pemberian heparine)

·         Masukan AB 50mg/kgBB.

·         Jarum transeptal dikeluarkan, masukan kateter steerable guide/delivery mitralclip dengan posisi straight (lurus dengan memutar tombol diujung kateter steerable) melalui wire ke LA, pasang stabilizer pada alat alas lift yang telah disediakan, steerable cath pada stabilizer posisi proksimal.

·         Tarik dilator dan wire, lakukan dengan benar.

·         Siapkan/preparasi CDS (clip delivery system) hubungkan dengan cairan flushing 300mmHg dan selama flushing terus menerus 15tts/menit, letakan pada stabilizer dibagian distal dan fiksasi dengan memutar screw.

·         Setelah siap masukan CDS kedalam kateter steerable guide dengan flushing terus menerus, panduan echo secara terus menerus. Manipulasai kateter steerable dan manipulasi CDS masuk ke LV dan setelah diposisi yang benar clip akan dipasang (ditempatkan didaun katup mitral dengan bantuan TEE)

·         Kemudian lakukan pelepasan (release) mitral clip, keluarkan kateter CDS.

·         Kateter delivery (steerable guide catheter) ditarik keluar dan lakukan hemostasis dengan alat Proglide/Angiosel/Perclose.

·         Sheath arteri masih terpasang karena faktor pembekuan masih panjang, cek ACT untuk pencabutan sheat arteri.

·         TEE dilepas, alat echocardiografi dirapihkan.

·         Pasien dibangunkan tim anastesi

·         Pasien dipindahkan ke ruang intensive care (CVCU)

 

Evaluasi Post Tindakan

·         Monitoring hemodinamik

·         Evaluasi adanya perdarahan (luka di FEVR ditutup dengan dijahit atau menggunakan alat hemostsis)

·         Untuk pemberian Antibiotik diberikan 2xlagi selang selama 6jam dengan dosis setengah dari dosis pemberian pertama.

·         Monitoring tanda-tanda ALO

·         Observasi intake dan output/urine

·         Evaluasi echocardiografi 6bulan

·         Untuk obat golongan clopidogrel 3bulan dan Aspilet 1tahun.