Rabu, 27 Juli 2022 08:57 WIB

Madu Dapat Menyembuhkan Luka Kulit

Responsive image
5274
Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Luka adalah suatu kerusakan fungsi dan struktur anatomi normal, sedangkan penyembuhan luka merupakan proses dinamik kompleks yang menghasilkan perbaikan fungsi dan kontinuitas anatomi. Pada Perang Dunia I, tentara-tentara telah menggunakan madu untuk tujuan pengobatan luka. Madu merupakan campuran gula yang dibuat oleh lebah dari larutan gula alami yang disebut nectar yang dihasilkan dari bunga-bunga dan merupakan sumber energy yang baik. Madu hasil dari lebah yang ditampung dengan metode pengambilan moderen berupa cairan jernih dan bebas dari benda asing.

Ilmu kedokteran modern juga telah membuktikan hasil analisinya di laboratorium bahwa bakteri berbahaya sekalipun tidak akan bisa lahir di dalam madu. Dr. Sacitt, guru besar ilmu bakteri din institut pertanian Amerika Serikat telah melakukan percobaan dengan meletakkan sejumlah bakteri dalam wadah. Hasilnya sebagai berikut:

  • Dalam waktu 5 jam, sejumblah besar bakteri mati
  • Dalam waktu 10 jam, bakteri dosentaria penyebab disentri mati.
  • Dalam waktu 48 jam bakteri Thypoid mati. Bakteri albara typoid penyebab radang usus mati dalam 24 jam.
  • Dalam waktu 4 hari, bekteri penyebab bronkitis juga mati.

Selain itu, sejumlah riset juga melakukan studi laboratorium untuk mengetahui efek madu dalam melawan jenis jamur. Uji coba ini membandingkan efek madu dengan efek berbagai anti jamur pada 72 sampel penderita jamur keputihan vagina. Hasilnya, anti jamur berfungsi efektif, namun beberapa spesies jamur kebal terhadap obat-obatan yang di kenal mampu mengatasi jamur ini. Di sisi lain, beberapa spesies yang membandel ini tidak dijumpai dalam pengobatan madu. Dan hasil dari uji coba ini, menunjukkan bahwa madu memiliki efektifitas dalam melawan jenis jamur yang membandel sekalipun.

Madu mempunyai sifat-sifat kimia, fisik, dan biologik. Sifat-sifat tersebut meliputi:

  1. debridement luka,
  2. absorpsi cairan edema sekitar luka,
  3. inaktivasi bakteri,
  4. menghilangkan bau busuk luka,
  5. mempercepat pembentukan jaringan granulasi dan epitelisasi, dan
  6. menambah nutrisi.

Konsistensi madu yang memiliki viskositas tinggi membentuk sawar fisik yang mencegah luka dari penetrasi dan kolonisasi bakteri serta menciptakan suatu lingkungan basah yang sangat sesuai untuk epitelisasi dan dibutuhkan untuk penyembuhan luka yang optimal. Kadar pH rendah dari madu membuat suatu kondisi lingkungan yang tidak menyokong untuk pertumbuhan bakteri, juga pH asamnya meningkatkan vasodilatasi pembuluh darah yang mengalirkan darah dan kelenjar limfe menuju tempat luka.

Pemberian madu topikal efektif menghasilkan dasar luka bergranulasi bersih. Madu bekerja sebagai medium hiperosmolar dan mencegah pertumbuhan bakteri, juga memiliki viskositas tinggi yang membentuk sawar fisik dan menciptakan lingkungan basah yang mempercepat penyembuhan luka. Kandungan nutrien madu menambah pasokan bahan lokal dan mungkin membantu mempercepat reepitelisasi. Disamping itu, madu mengandung enzim katalase yang juga mempengaruhi proses penyembuhan luka.

Dosis konsumsi madu harus diperhatikan. Dosis maksimal meminum madu adalah 15 mg/ Kg BB/hari, artinya jika kita orang dewasa muda dengan berat badan 50kg, maka dia boleh minum madu maksimal 750 mg (satu botol besar) sehari. Dari penjelasan para ahli, jumlah optimal konsumsi madu untuk orang dewasa adalah 100-200 g/hari, yang dikonsumsi 3 kali yaitu 30-60 g pada pagi hari, 40-80 g pada siang hari dan 30- 60 g pada sore hari. Sebaiknya dikonsumsi 2 jam sebelum makan atau 3 jam sesudah makan.

Untuk anak-anak dianjurkan mengkonsumsi madu tidak lebih dari 30 g sehari. Bila kita mengkonsumsi madu terlalu berlebihan maka dapat menyebabkan gangguan fungsional dari insulin dan pankreas. 

 

Referensi:
Astuti, Y., Qomariah, N., & Meida, N. S. (2004). Pengaruh madu terhadap ketahanan jasmani. Mutiara Medika. Retrieved from https://journal.umy.ac.id/index.php/mm/article/view/1752

Kalangi, S. J. R. (2013). Khasiat madu pada penyembuhan luka kulit. Jurnal Biomedik (Jbm), 4(3), 8–11. https://doi.org/10.35790/jbm.4.3.2012.796 Siwi, D. B., Asiah, R. H., Hilmawati, R., Siwi, D. B., & Wulandhari. (2018). Madu, (October).

DOC,PROMKES, RSMH