Rabu, 27 Juli 2022 08:11 WIB

Yuk, Mengenal Resusitasi Jantung Paru (RJP)

Responsive image
64870
dr. Arief Faisal Rachman - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika penyakit kardiovaskular saat ini merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Pertambahan kasus penyakit kardiovaskular pun saat ini sangat tinggi. Angka kematian bertambah tinggi dari tahun 1990 sampai dengan 2013 meningkat sebanyak 46%. WHO memperkirakan akan terjadi 23,6 juta kasus kematian karena penyakit jantung pada tahun 2030. Salah satu akibat yang paling ditakutkan dari penyakit kardiovaskular adalah kejadian henti jantung mendadak. 

Sebagai orang awam, Anda pun memiliki peran dalam membantu pemulihan orang yang tidak sadarkan diri mendadak yang berada di sekitar Anda. Salah satu cara utama dalam pemberian bantuan hidup jantung dasar adalah dengan mendeteksi secara tepat dan cepat kondisi penderita serta dapat melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dengan sesuai. Hal ini menjadi penting, karena kita dapat menjadi penolong bagi penderita yang mengalami hilang kesadaran, baik itu orang sekitar yang tidak kita kenal, teman, saudara, bahkan orang tua kita. 

Langkah berikut dapat kita gunakan dalam membantu penderita :

  1. Pastikan kondisi orang yang mengalami hilang kesadaran. Periksa penderita dengan memanggil menggunakan nada cukup keras disertai tepukan pada bahu maupun dada. 
  2. Jika tidak terdapat respons pada penderita, periksa nadi karotis, yakni memeriksa nadi pada leher sebelah kanan atau kiri. Cara mudah meraba nadi karotis adalah menggunakan dua jari, awal letakkan pada jakun (jika penderita laki-laki) atau yang setinggi itu jika penderita adalah perempuan, kemudian geser jari ke arah kanan atau kiri hingga sebelum teraba otot sternoclidomastoideus. Raba selama 10 detik dan pastikan apakah terdapat nadi.
  3. Jika tidak terdapat nadi karotis, maka segera hubungi bantuan medis di nomor 119, kenali apakah disekitar anda terdapat alat automated external defibrillator (AED). Jika tidak terdapat alat tersebut segera lakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP).
  4. RJP dimulai dengan tahap awal membuka jalan napas penderita dengan menengadahkan kepala penderita, selanjutnya dilakukan kompresi dada disertai tekanan dengan kekuatan penuh serta berirama di setengah bawah dari tulang dada.

Kompresi dada diberikan dengan syarat dilakukan secara benar, yakni kedalaman tekanan 5 cm, ritme 100 – 120 kali/menit, tanpa interupsi, dan memberikan bantuan pernapasan sebanyak 2 kali setelah melakukan 30 kompresi dada.

Pemberian RJP sangat dibutuhkan seorang penderita henti jantung. Tindakan ini dapat memberikan aliran darah dan suplai oksigen menuju otak dan otot jantung. Resusitasi Jantung Paru (RJP) bukanlah tindakan berbahaya, justru akan sangat berbahaya jika orang di sekitar penderitaa tidak melakakukan tindakan pertolongan ini. Dengan pentingnya tindakan RJP, maka mari kita bekali diri dengan mengikuti pelatihan agar dapat membantu orang – orang di sekitar kita.

 

Daftar Pustaka
Prakoso, Radityo. Panduan kursus Bantuan Hidup Jantung Dasar. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2021. 7 – 11. 

Kamus Besar Bahasa Indonesia. https://kbbi.web.id/debar