Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika penyakit kardiovaskular saat ini merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Pertambahan kasus penyakit kardiovaskular pun saat ini sangat tinggi. Angka kematian bertambah tinggi dari tahun 1990 sampai dengan 2013 meningkat sebanyak 46%. WHO memperkirakan akan terjadi 23,6 juta kasus kematian karena penyakit jantung pada tahun 2030. Salah satu akibat yang paling ditakutkan dari penyakit kardiovaskular adalah kejadian henti jantung mendadak.
Sebagai orang awam, Anda pun memiliki peran dalam membantu pemulihan orang yang tidak sadarkan diri mendadak yang berada di sekitar Anda. Salah satu cara utama dalam pemberian bantuan hidup jantung dasar adalah dengan mendeteksi secara tepat dan cepat kondisi penderita serta dapat melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dengan sesuai. Hal ini menjadi penting, karena kita dapat menjadi penolong bagi penderita yang mengalami hilang kesadaran, baik itu orang sekitar yang tidak kita kenal, teman, saudara, bahkan orang tua kita.
Langkah berikut dapat kita gunakan dalam membantu penderita :
Kompresi dada diberikan dengan syarat dilakukan secara benar, yakni kedalaman tekanan 5 cm, ritme 100 – 120 kali/menit, tanpa interupsi, dan memberikan bantuan pernapasan sebanyak 2 kali setelah melakukan 30 kompresi dada.
Pemberian RJP sangat dibutuhkan seorang penderita henti jantung. Tindakan ini dapat memberikan aliran darah dan suplai oksigen menuju otak dan otot jantung. Resusitasi Jantung Paru (RJP) bukanlah tindakan berbahaya, justru akan sangat berbahaya jika orang di sekitar penderitaa tidak melakakukan tindakan pertolongan ini. Dengan pentingnya tindakan RJP, maka mari kita bekali diri dengan mengikuti pelatihan agar dapat membantu orang – orang di sekitar kita.
Daftar Pustaka
Prakoso, Radityo. Panduan kursus Bantuan Hidup Jantung Dasar. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2021. 7 – 11.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. https://kbbi.web.id/debar