Stroke ringan dikenal dengan istilah Transient Ischemic Attack (TIA). TIA memiliki mekanisme penyakit yang sama dengan stroke. Namun yang membedakan adalah durasi gejala. Gejala TIA akan hilang dalam 24 jam dan tidak akan mengakibatkan disabilitas permanen. Namun, kondisi ini menjadi peringatan bahwa penderitanya berisiko mengalami serangan stroke yang lebih hebat di kemudian hari. Stroke ringan terjadi secara mendadak dan hanya berlangsung dalam hitungan menit atau jam. Penderitanya dapat pulih dalam waktu satu hari. Namun, penanganan stroke ringan perlu segera dilakukan untuk mencegah terjadinya stroke iskemik atau komplikasi lain yang lebih serius. Pada stroke, terjadi kerusakan pada bagian otak karena kehilangan suplai oksigen akibat aliran darah terganggu. Tanpa asupan darah dan oksigen, jaringan otak akan mengalami kematian sehingga muncul gejala yang khas pada stroke seperti : lemah badan atau baal separuh sisi, mulut mencong, dll. Pada kasus TIA, mekanismenya sama yaitu terjadi penyumbatan di pembuluh darah otak. Namun, sumbatan bersifat sementara dan aliran darah kembali seperti semula.
Penyebab Transient Ischemic Attack (TIA)
Penyebab stroke ringan adalah penyumbatan pada pembuluh darah yang menyalurkan darah ke otak. Penyumbatan disebabkan oleh plak atau gumpalan udara di dalam arteri, sehingga otak kekurangan asupan oksigen dan nutrisi. Kondisi ini menyebabkan fungsi otak terganggu dan memicu munculnya berbagai gejala.
Hipertensi merupakan faktor risiko utama yang dapat memicu stroke ringan. Di samping itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke ringan, yaitu :
· Berusia di atas usia 55 tahun.
· Berjenis kelamin laki-laki.
· Memiliki riwayat stroke di dalam keluarga.
· Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak dan tinggi garam
· Menjalani gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, jarang olahraga, konsumsi minuman beralkohol berlebihan, atau menggunakan obat-obatan terlarang.
· Menderita penyakit tertentu, seperti penyakit jantung, diabetes, kolesterol tinggi, atau anemia sel sabit.
Gejala Transient Ischemic Attack (TIA)
Gejala TIA atau stroke ringan hampir serupa dengan stroke. Perbedaannya, stroke ringan hanya berlangsung beberapa menit dan gejala akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan jam.
Cara terbaik untuk melihat tanda-tanda stroke adalah dengan tes FAST. Tes ini meliputi beberapa indikator, yaitu :
· Face, salah satu sisi wajah turun dan menyebabkan penderita sulit tersenyum dan menggerakkan kelopak mata.
· Arms, lengan lemah atau mengalami kelumpuhan.
· Speech, bicara cadel atau tidak jelas.
· Time, segera hubungi petugas medis agar penanganan dapat segera dilakukan.
Selain mengamati kondisi penderita dengan metode FAST, stroke ringan bisa dikenali juga dari beberapa gejala lain, seperti :
· Mual dan muntah.
· Sakit kepala hebat atau kepala kesemutan.
· Sulit menelan
· Gangguan penglihatan pada salah satu atau kedua mata.
· Sulit memahami perkataan lawan bicara.
· Hilangnya keseimbangan dan koordinasi tubuh.
Kapan Harus ke Dokter
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala TIA seperti yang telah disebutkan di atas atau memiliki kondisi yang dapat memicu stroke ringan, seperti hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah risiko terjadinya stroke ringan atau stroke.
Jika Anda mengalami serangan stroke ringan atau melihat orang lain mengalami serangan TIA, segera cari pertolongan medis atau pergi ke rumah sakit terdekat. Serangan ini dapat memicu terjadinya stroke yang lebih parah di kemudian hari. Oleh karena itu, penanganan secepatnya perlu dilakukan.
Pencegahan Transient Ischemic Attack (TIA)
Langkah terbaik untuk menurunkan risiko terjadinya stroke ringan adalah menghindari faktor risiko dan menjalani gaya hidup sehat.
Langkah ini dapat dilakukan dengan cara :
· Menjaga berat badan ideal.
· Mengonsumsi makanan yang sehat, seperti buah dan sayur, dan menghindari konsumsi makanan tinggi lemak, kolesterol, dan garam.
· Melakukan olahraga secara teratur.
· Menghentikan kebiasaan merokok dan tidak mengonsumsi alkohol.
· Menghindari penggunaan NAPZA.
· Mengobati berbagai kondisi yang dapat memicu terjadinya stroke ringan, seperti diabetes dan hipertensi.
· Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Referensi :
1. Indah, E.C. 2018. Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Perilaku Pencegahan Stroke pada Penderita Hipertensi di Desa Pitu Kecamatan Pitu Kabupaten Ngawi. Jurnal Kesehatan, Jurnal Kesehatan Stikes Bhakti Husada Mulia, Surakarta.
2. Kosasih, C. E., & Purba, C. I. 2018. Pengaruh Edukasi Kesehatan terhadap Pengetahuan Pasien Stroke dan Keluarga : Peran, Dukungan, dan Persiapan Perawatan Pasien Stroke di Rumah. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, 13(2), 8-13.
3. Komisi Akreditas Rumah Sakit. Kemenkes RI. 2017. Kebijakan dan Strategi Pencegahan dan Pengendalian Stroke di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
4. Coutts, S.B. 2017. Diagnosis and Management of Transient Ischemic Attack. Continuum, 23(1), Pp. 82-92.
5. Khare, S. 2016. Risk Factors of Transient Ischemic Attack : An Overview. Journal of Mid-Life Health, 7(1), Pp. 2-7.
6. National Health Service UK. 2017. Health A-Z. Transient Ischaemic Attack (TIA).
7. Victoria Government of Australia. 2013. Betterhealth Channel. Transient Ischaemic Attack (TIA).
8. Cleveland Clinic. 2018. Diseases. Transient Ischemic Attack (TIA) or Mini Stroke.
9. Mayo Clinic. 2019. Diseases and Conditions. Transient Ischemic Attack (TIA)