Selasa, 26 Juli 2022 15:28 WIB

Kok Anak Saya Matanya Juling Ya Dok?

Responsive image
2160
dr. Ratri Prasetya Ningrum,N - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Strabismus atau mata juling merupakan keadaan posisi kedua mta tidak sejajar dan bergerak ke arah yang berbeda. Pada keadaan ini, salah satu mata akan terlihat ke depan, tapi mata linnya bisa melihat ke samping, atas, atau bawah.

Penyebab

Menurut American Optometric Association, ada 6 otot ekstraokular yang mengatur pergerakan bola mata. Otot-otot ini bekerja secara bersamaan untuk menggerakkan mata sehingga mata dapat fokus melihat suatu objek. Pada strabismus, otot mata tersebut tidak mampu bekerja bersamaan dan sinergis sehingga salah satu mata melihat ke arah yang berbeda. Hal tersebut menyebabkan retina mengirimkan dua sinyal berbeda ke otak yang membuat proses sinyal menjadi gambar terganggu.

Klasifikasi

Strabismus dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan ke arah mana mata melihat. Melihat ke arah dalam disebut esotropia, ke arah luar disebut eksotropia, ke arah atas disebut hipertropia, dan ke arah bawah disebut hipotropia.

Selain arah pergerakan mata, strabismus juga dapat dibedakan berdasarkan frekuensi kejadiannya dan bagian mata mana yang terdampak.

1.        Esotropia akomodatif

Tipe ini paling sering ditemukan, terutama pada anak lebih dari 2 tahun. Esotropia akomodatif biasanya terjadi pada pasien dengan hipermetropia. Salah satu mata akan melihat ke depan, tapi mata yang lain bergerak ke arah dalam. Akibatnya mata membutuhkan usaha lebih untuk bisa fokus melihat benda di sekitar.

2.        Eksotropia intermiten

Jenis strabismus ini terjadi ketika kedua mata tidak dapat bergerak secara bersaman, salah satu mata akan fokus pada objek atau bergerak ke arah tertentu, sedangkan mata lainnya bergerak ke arah berbeda. Eksotropia intermiten dapat terjadi pada berbagai usia.

3.        Esotropia infantil

Jenis strabismus ini biasa ditemukan pada bayi berusia kurang dari 6 bulan. Kondisi ini ditandai dengan mata yang bergerak ke arah dalam. Pergerakan mata ke arah dalam awalnya terjadi sesekali saja, tapi lama-lama akan berlangsung permanen.

Gejala

Tanda dan gejala strabismus yaitu posisi kedua mata tidak sejajar, kedua mata tidak melihat ke arah yang sama, penglihatan ganda, menutup salah satu mata saat berusaha fokus pada objek tertentu, pergerakan mata tidak terkoordinasi (kedua mata tidak bergerak bersamaan), kehilangan penglihatan. Mendeteksi mata juling pada bayi dan anak mungkin sedikit sulit bagi beberapa orangtua. Apabila bayi atau anak sering menutup salah satu mata dan terlihat sering memiringkan kepala, mungkin sebaiknya segera diperiksa ke dokter.

Orang dengan katarak umumnya akan mengeluh penglihatannya kabur seperti berkabut; sulit melihat pada malam hari; butuh cahaya terang saat membaca; obyek yang dilihat menjadi kuning dan memudar; atau bahkan penglihatan menjadi ganda

Pengobatan

Pengobatan strabismus ditujukan untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi seperti ambliopia atau kebutaan permanen. Semakin cepat gejala tersebut ditangani, semakin efektif hasil pengobatannya. Ada beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukann:

  • Menggunakan kacamata atau lensa kontak, terutama jika terdapat gangguan penglihatan seperti miopia
  • Menggunakan lensa prima, yaitu lensa yang lebih tebal untuk mengurangi pergerakan mata yang sulit untuk fokus melihat kesatu arah
  • Menggunakan penutup mata yang dipakai untuk menutup bagian mata yang berfungsi paling baik. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kemampuan penglihatan mata yang lebih lemah
  • Injeksi botulinum toxin atau botox yang disuntikkan pada salah satu otot permukaan mata
  • Terapi otot mata untuk melatih fokus penglihatan dan meningkatkan koordinasi pergerakan otot mata
  • Operasi untuk memperbaiki kerusakan otot mata dengan mengubah bentuk atau posisi otot mata. Pengobatan ini juga dibarengi dengan terapi otot mata

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 

REFERENSI

1.        Kanukollu VM, Sood G. Strabismus. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Download 30 November 2021 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560782/

2.        Sharma, P., Gaur, N., Phuljhele, S., & Saxena, R. (2017). What's new for us in strabismus?. Indian journal of ophthalmology, 65(3), 184–190. Download 30 November 2021 https://doi.org/10.4103/ijo.IJO_867_16

 

 DOC, Promkes RSMH