Selasa, 26 Juli 2022 13:53 WIB

Virus Nipah

Responsive image
11164
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Kejadian penularan Virus Nipah  pernah  terjadi  di  Malaysia  pada  tahun  1999  dan  telah menginfeksi  babi  serta  manusia dengan tingkat kematian yang cukup tinggi, dan menimbulkan dampak ekonomi, sosial dan psikologis yang besar. Virus Nipah merupakan salah satu jenis virus berbahaya. Penularan Virus Nipah dapat terjadi melalui perantara hewan liar ke manusia. Meski belum terdeteksi di Indonesia, Anda tetap perlu waspada karena virus ini diduga dapat berpotensi menjadi pandemi.

Belum usai pandemi COVID-19 melanda dunia, masyarakat kembali dihadapi dengan kemunculan virus lain yang diduga berpotensi menjadi pandemi baru, yaitu Virus Nipah (NiV). Virus Nipah adalah salah satu jenis virus yang dapat menyerang hewan dan manusia. Keberadaan Virus Nipah belum terdeteksi di Indonesia hingga saat ini. Namun, beberapa kasus infeksi virus tersebut sudah terkonfirmasi di negara yang berdekatan dengan Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk lebih waspada terhadap virus yang diduga mudah menular ini.

Asal Usul Virus Nipah

Virus Nipah pertama kali teridentifikasi di sebuah peternakan babi di Malaysia. Saat itu, beberapa jenis hewan menunjukkan gejala demam, sulit bernapas, dan kejang.

Menurut WHO, virus tersebut berasal dari kelelawar buah yang ditularkan ke babi saat terjadi penebangan hutan secara besar-besaran, sehingga menyebabkan populasi kelelawar berpindah mendekati area peternakan.

Ternak babi yang telah terinfeksi dapat menularkan Virus Nipah ke peternak dan peternak pun dapat menularkannya ke sesama manusia. Proses penularan yang mudah inilah yang menjadikan Virus Nipah diduga bisa berpotensi menjadi pandemi.

Kenali Cara Penularan Virus Nipah

Virus Nipah merupakan virus jenis RNA yang termasuk dalam golongan Paramyxovirus. Golongan virus ini juga dapat menyebabkan penyakit lain, seperti pneumonia, gondongan, dan campak.

Virus Nipah diketahui berasal dari hewan liar, seperti kelelawar pemakan buah (Pteropus sp.), dan hewan ternak, seperti domba, kambing, dan babi, yang terinfeksi virus tersebut.

Penularan Virus Nipah dapat terjadi ketika manusia bersentuhan langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti air liur, darah, dan urine. Selain itu, beberapa riset juga menunjukkan bahwa seseorang bisa mengalami gejala infeksi virus ini ketika ia mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi Virus Nipah, khususnya yang dimasak kurang matang. Tidak hanya dari hewan ke manusia, Virus Nipah pun diketahui dapat menular antarmanusia. Seseorang bisa terinfeksi Virus Nipah apabila pernah kontak dengan pasien yang terinfeksi virus tersebut.

Tanda dan Gejala Infeksi Virus Nipah

Virus Nipah memiliki masa inkubasi sekitar 4-14 hari. Ini artinya, seseorang dapat mengalami gejala infeksi Virus Nipah setelah virus tersebut masuk ke tubuhnya dalam kurun waktu tersebut.

Infeksi Virus Nipah dapat menimbulkan gejala ringan yang mirip dengan gejala flu, tetapi bisa juga menimbulkan gejala berat yang berisiko menyebabkan kematian. Saat terinfeksi Virus Nipah, seseorang dapat mengalami beberapa gejala berikut ini :

·         Demam

·         Sakit kepala

·         Batuk

·         Sakit tenggorokan

·         Nyeri otot

·         Sesak napas

·         Muntah

Sementara itu, pada kasus yang parah, infeksi Virus Nipah bisa menyebabkan peradangan pada otak (ensefalitis).

Orang yang menderita ensefalitis akibat infeksi Virus Nipah bisa mengalami gejala berupa mudah mengantuk, sulit fokus dan konsentrasi, serta disorientasi atau tidak bisa mengenal waktu, tempat, dan orang lain, termasuk orang terdekatnya.

Mencegah Penularan Infeksi Virus Nipah

Kita disarankan untuk mengikuti beberapa cara berikut ini untuk mencegah penularan :

·         Hindari kontak dengan kelelawar atau hewan ternak yang berisiko tertular Virus Nipah. Jika perlu, Anda bisa memasang jaring di sekitar rumah untuk mencegah kelelawar masuk ke dalam rumah.

·         Cuci bersih sayur dan buah sebelum dikonsumsi serta hindari konsumsi buah atau sayuran yang kotor dan tampak sudah tergigit oleh binatang.

·         Gunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan, sepatu boots, dan pelindung wajah, saat membersihkan kotoran atau urine hewan.

·         Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan hewan atau orang yang sedang sakit, terutama yang memiliki gejala infeksi Virus Nipah.

·         Hindari konsumsi daging kelelawar atau daging hewan ternak yang dimasak kurang matang.

Meski belum ada laporan kasus infeksi Virus Nipah di Indonesia, Anda tetap perlu waspada karena virus ini mudah menular dari hewan atau orang yang terinfeksi, sehingga dianggap berpotensi menjadi pandemi.

 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

Referensi               :

1.      Rosyid Ridlo Al Hakim, dkk. 2021. Potensi Virus Nipah Sebagai Wabah Baru Di Indonesia.Jurnal Penelitian Institut Pertanian Bogor.

2.      Abdella, et al. 2020. Structure of a Paramyxovirus Polymerase Complex Reveals a Unique Methyltransferase-CTD Conformation. Proceedings of The National Academy of Sciences, 117 (9), Pp. 4931-4941. 

3.      Epstein, et al. 2020. Nipah Virus Dynamics In Bats and Implications for Spillover to Humans. Proceedings of The National Academy of Sciences, 117(46), Pp. 29190-29201.

4.      Pillai, V.S., Krishna, G., & Veettil, M.V. 2020. Nipah Virus : Past Outbreaks and Future Containment. Viruses, 12(4), Pp. 465. 

5.      Nikolay, et al. 2019. Transmission of Nipah Virus - 14 Years of Investigations In Bangladesh. The New England Journal of Medicine, 380, Pp. 1804-1814.

6.      Ochani, et al. 2019. Nipah Virus - The Rising Epidemic : a Review. La Infezioni In Medicina, 27(2), Pp. 117-127. 

7.      Singh, et al. 2019. Nipah Virus : Epidemiology, Pathology, Immunobiology and Advances In Diagnosis, Vaccine Designing and Control Strategies - a Comprehensive Review. Veterinary Quarterly, 39(1), Pp. 26-55. 

8.      Ang, B., Lim, T., & Wang, L. 2018. Nipah Virus Infection. Journal of Clinical Microbiology, 56 (6), E01875-17. 

9.      World Health Organization. Nipah Virus Infection Centers for Disease Control and Prevention. 2020. Nipah Virus (Niv). Signs and Symptoms

10.   Centers for Disease Control and Prevention. 2020. Nipah Virus (Niv). Transmission

11.   Centers for Disease Control and Prevention. 2020. Nipah Virus (Niv). What Is Nipah Virus? 

12.   GOV.UV. 2018. Nipah Virus : Epidemiology, Outbreaks and Guidance. 
Victoria State Government Australia. Betterhealth Channel. Nipah Virus Infection.