Selasa, 26 Juli 2022 12:40 WIB

Mengenal Tyramin

Responsive image
4483
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Tiramin adalah asam amino tirosin yang bisa ditemukan secara alamiah pada makanan yang mengandung protein serta di tubuh manusia. Zat ini mulai dicurigai sebagai pemicu migrain pada tahun 1960-an. Sebenarnya, tubuh memiliki enzim monoamin oksidasi yang berperan dalam menghancurkan tiramin. Namun, konsumsi obat-obatan tertentu atau makanan tinggi tiramin secara berlebihan, dapat mengganggu kerja enzim tersebut sehingga kadar tiramin dalam tubuh pun meningkat. Kadar tiramin yang tinggi diyakini dapat meningkatkan risiko terjadinya migrain, hipertensi, dan penyakit jantung. Hal ini karena tiramin dapat memicu produksi hormon epinefrin di dalam tubuh, sehingga detak jantung dan tekanan darah meningkat. Serangan migrain bisa terjadi kapan saja, bahkan setelah makan. Satu sisi kepala akan terasa nyeri kemudian menyebar ke seluruh kepala. Ya, migrain memang dipicu oleh berbagai hal. Mulai dari stres, suara bising, cahaya menyilaukan, makanan dan minuman tertentu, sampai kurang tidur. Namun, kalau migrain sering kumat setelah anda makan, bisa jadi Anda sensitif terhadap tiramin. Tiramin sendiri adalah zat kimia yang bisa memicu migrain. Penelitian terbaru pada 2010 juga menguatkan hasil temuan para ahli ini. Oleh karena itu, muncul pola makan rendah tiramin yang ditujukan bagi orang-orang dengan migrain atau sensitif terhadap zat asam amino ini.

Bagaimana Tiramin Bisa Memicu Migrain?

Peneliti masih terus mempelajari bagaimana tepatnya tiramin mampu memicu migrain. Salah satu alasan yang paling kuat adalah tiramin mengakibatkan pelepasan berbagai jenis hormon stres ke dalam darah. Hormon-hormon tersebut adalah dopamin, norepinefrin, dan epinefrin.

Dalam situasi yang ideal, ketiga hormon ini bertugas untuk memberikan dorongan energi. Akan tetapi, akan jadi bahaya kalau hormon ini dilepaskan dalam jumlah berlebihan dan Anda tidak sedang mengalami stres fisik maupun psikis. Efek Anda rasakan antara lain meningkatnya tekanan darah, detak jantung memburu, migrain, sakit kepala, mual, dan muntah.

Daftar Jenis Makanan Tinggi Tiramin

Kadar tinggi rendahnya tiramin pada makanan bisa berbeda-beda, tergantung proses pengolahan dan penyimpanannya. Semakin lama makanan disimpan, semakin tinggi pula kadar tiraminnya.

Berikut ini adalah beberapa jenis makanan tinggi tiramin :

1.       Keju

Umumnya, jenis keju tertentu yang disimpan dalam waktu lama, seperti keju cheddar, parmesan, dan mozarella, mengandung tiramin yang tinggi. Oleh karena itu, jika Anda ingin mengonsumsi keju, pilihlah alternatif keju yang mengandung lebih sedikit tiramin, seperti keju krim, keju ricotta, atau keju cottage.

2.       Daging Olahan

Sama halnya dengan keju, daging olahan termasuk dalam jenis makanan tinggi tiramin. Daging olahan yang dimaksud meliputi sosis, daging asap, dan pepperoni. Tidak hanya daging, beberapa jenis olahan ikan, seperti ikan asap dan bakso ikan pun memiliki kadar tiramin yang tinggi.

3.       Buah Citrus

Beberapa jenis buah golongan citrus, seperti jeruk, jeruk bali, jeruk nipis, dan lemon, diketahui mengandung kadar tiramin yang tinggi. Oleh karena itu, meski mengandung banyak nutrisi, buah-buahan ini juga perlu dibatasi konsumsinya.

Selain itu, konsumsi buah yang terlalu matang, seperti pisang dan alpukat, juga diyakini dapat meningkatkan kadar tiramin dalam tubuh.

4.       Sayuran Fermentasi

Senyawa tiramin yang tinggi dapat pula ditemukan dalam makanan hasil fermentasi, misalnya sayuran fermentasi.

Sejumlah studi menyatakan bahwa sayuran yang melalui proses fermentasi memiliki kadar tiramin yang lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran segar. Contoh sayuran fermentasi adalah acar mentimun dan kimchi.

5.       Makanan Mengandung Ragi

Makanan tinggi tiramin yang terakhir adalah makanan mengandung ragi. Ragi merupakan bahan yang sering dipakai untuk mengolah makanan. Meski demikian, makanan beragi mampu meningkatkan kadar tiramin dalam tubuh.

Beberapa contoh makanan yang mengandung ragi adalah roti, kecap, saus teriyaki, dan kecap ikan.

6.       Minuman Beralkohol

Tidak hanya pada makanan, kadar tiramin yang tinggi juga terdapat pada beberapa jenis minuman, misalnya : minuman beralkohol dan berkafein, seperti kopi dan teh. Oleh karena itu, Anda juga perlu memperhatikan dan membatasi konsumsi minuman tersebut.

Tips Menurunkan Kadar Tiramin dalam Tubuh

Guna menurunkan kadar tiramin dalam tubuh, Anda dianjurkan untuk menjalani diet tiramin dengan cara mengonsumsi makanan segar atau bukan produk olahan, termasuk sayur, buah, ikan, daging matang, telur, dan susu.

Selain menghindari makanan tinggi tiramin, ada sejumlah tips yang juga bisa Anda lakukan untuk menurunkan kadar tiramin dalam tubuh, yaitu :

  • Memasak dan mengonsumsi makanan di hari yang sama.
  • Menyimpan makanan di kulkas, jika tidak ingin diolah atau dikonsumsi.
  • Menghindari konsumsi makanan sisa yang disimpan di dalam kulkas lebih dari 2 (dua) hari.
  • Konsultasi dengan dokter tentang obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar tiramin.

 

 

 

 

Referensi               :

1.  Ratih Anggraeni. 2020. Pengaruh Tyramin Terhadap Penderita Hipertensi. Jurnal Ilmiah Farmasi Program Studi Ilmu Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Imelda Medan.

2.   Burns, C. & Kidron, A. NCBI Bookshelf. 2020. Biochemistry, Tyramine.

3.   Rafehi, et al. 2019. Highly Variable Pharmacokinetics of Tyramine in Humans and Polymorphisms in OCT1, CYP2D6, and MAO-A. Frontiers Pharmacology.

4.    Hall-Flavin, D. Mayo Clinic. 2018. Maois and Diet : Is It Necessary to Restrict Tyramine.

5.    Radhakrishnan, R. Medicinenet. 2020. Side Effects of Nutritional Yeast.

6.    Metcalf, E. Webmd. 2020. Tyramine and Migraines.