Selasa, 26 Juli 2022 12:06 WIB

Pelekatan Ibu dan Bayi Prematur

Responsive image
485
Nyimas Sri Wahyuni, NERS, SP.Kep.A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Perlekatan didefinisikan sebagai hubungan emosional yang kuat antara anak dan ibu atau pengasuhnya (Bowlby, 2008; 9) yang sangat penting dalam menunjang kesehatan dan perkembangan bayi (Westrup, 2015; 10). Hildebrandt menyatakan bahwa waktu yang paling penting untuk memulai proses perlekatan ibu-bayi yaitu pada 45 hingga 60 menit pertama setelah kelahiran, yang menurut Kussano & Maehara proses tersebut dimulai dengan perilaku seperti menyentuh, mencium, memeluk, berbicara, dan melakukan kontak mata antara bayi dan ibu (Hasanpour, Ouladsahebmadarek, Hosseini, & Mirghafourvand, 2018). Ibu yang melahirkan bayi prematur, umumnya tidak siap untuk dipisahkan dari janinnya (Hasanpour, Ouladsahebmadarek, Hosseini, Mirghafourvand, 2018). Pemisahan ini menyebabkan rasa takutakan keselamatan dan kesehatan bayi serta meningkatkan risiko masalah psikologis seperti kecemasan dan depresi pada ibu yang dapat berdampak negatif pada interaksi ibu-bayi (Galeshi, Mirghafourvand, Alizadeh-Sharajabad, Sanaati, 2016; Pennestri, 2015; Flacking et al., 2012; Grosik et al., 2013; 14-18). Di sisi lain, kerentanan/sifat dari bayi prematur juga membuat bayi pasif dalam melakukan interaksi ibu-bayi, dan menghambat proses bonding antara ibu-bayi (Korja et al., 2009; 19).

Intervensi yang berpusat pada keluarga guna mendukung perkembangan bayi, menghilangkan stress dan nyeri bayi, mendukung self-regulation bayi, dan mendorong lebih lanjut kehadiran orang tua disamping tempat tidur bayi, menyebabkan peningkatan ikatan dan perlekatan, serta secara positif mempengaruhi berbagai aspek perkembangan otak bayi (Als et al., 2012; Montirosso et al., 2012; 21,22). Bayi prematur menjalani perawatan jangka panjang di rumah sakit karena imaturitas fungsi fisiologis bayi yang belum mampu untuk beradaptasi dengan dunia luar.

Kemajuan teknologi dalam perawatan bayi telah meningkatkan kelangsungan hidup bayi prematur, namun demikian hal ini masih sering gagal dalam mengurangi risiko keterlambatan perkembangan, cacat fisik, dan gangguan perilaku pada bayi prematur (Maguire et al., 2008; 3). Menurut Beckwith & Rodning, kualitas dari interaksi ibu-bayi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dampak buruk pada kelahiran prematur, dan berhubungan dengan kemampuan serta perkembangan anak lebih lanjut (Hasanpour, Ouladsahebmadarek, Hosseini, & Mirghafourvand, 2018).

Stress selama perawatan di rumah sakit juga terus menerus terjadi, termasuk perpisahan dari orangtua bayi. Adanya gangguan proses perlekatan pada bayi prematur yang dilakukan perawatan di rumah sakit. Kelahiran prematur dan perawatan di ruang intensif neonatal dapat mengganggu proses perlekatan ibu-bayi (Hasanpour, Ouladsahebmadarek, Hosseini, & Mirghafourvand, 2018), yakni
menyebabkan terputusnya atau terjadinya keterlambatan dalam proses perlekatan ibu-bayi (Franck, Cox, Allen, Winter, 2005; 13).

Ikatan antara ibu dan bayi merupakan salah satu komponen penting dalam dalam sub sistem atention (perhatian) pada perkembangan neurobehavioral bayi. Bayi prematur mengalami risiko gangguan perlekatan yaitu antara ibu dan bayi. Pendekatan dengan implementasi asuhan perkembangan. Akibat dari gangguan perlekatan ibu-bayi.

Asuhan keperawatan dilakukan untuk mencegah dan mengurangi dampak masalah kesehatan pada bayi prematur dengan cara mengelola stimulus lingkungan berupa perpisahan antara ibu dan bayi.

 

Referensi:
Als, H., Duffy, F. H., McAnulty, G., Butler, S. C., Lightbody, L., Kosta, S., …
Warfield, S. K. (2012). NIDCAP improves brain function and structure in preterm infants with severe intrauterine growth restriction. Journal of Perinatology?: Official Journal of the California Perinatal Association, 32(10), 797–803. https://doi.org/10.1038/jp.2011.201

Maguire, C. M., Veen, S., Sprij, A. J., Le Cessie, S., Wit, J. M., Walther, F. J. (2008).  Effects of basic developmental care on neonatal morbidity, neuromotor development,  and growth at term age of infants who were born at 32 weeks. Pediatrics, 121(2), e239-45. https://doi.org/10.1542/peds.2007-1189.

Bowlby J. (2008). A secure base: Parent-child attachment and healthy human development. New York, NY: Basic books.

Montirosso, R., Del Prete, A., Bellù, R., Tronick, E., & Borgatti, R. (2012). Level of NICU quality of developmental care and neurobehavioral performance in very preterm infants. Pediatrics, 129(5), e1129-37. https://doi.org/10.1542/peds.2011-0813

Galeshi, M., Mirghafourvand, M., Alizadeh-Sharajabad, F., & Sanaati, F. (2016). Predictors of Mother-Child Bonding. Hayat, Journal of School of Nursing and Midwifery, Tehran University of Medical Sciences, 22(1), 13-26. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/303336037

Pennestri, M.-H., Gaudreau, H., Bouvette-Turcot, A.-A., Moss, E., Lecompte, V., Atkinson, L., … Meaney, M. J. (2015). Attachment disorganization among children in Neonatal Intensive Care Unit:  Preliminary results. Early Human Development, 91(10), 601–606. https://doi.org/10.1016/j.earlhumdev.2015.07.005

Flacking, R., Lehtonen, L., Thomson, G., Axelin, A., Ahlqvist-Bjorkroth, S., Moran, V., … Dykes, F. (2012). Closeness and separation in neonatal intensive care. Acta Paediatrica (Oslo, Norway?: 1992), 101, 1032–1037. https://doi.org/10.1111/j.1651-2227.2012.02787.x

Grosik, C., Snyder, D., Cleary, G. M., Breckenridge, D. M., & Tidwell, B. (2013). Identification of internal and external stressors in parents of newborns in  intensive care. The Permanente Journal, 17(3), 36–41. https://doi.org/10.7812/TPP/12-105

Hasanpour, S., Ouladsahebmadarek, E., Hosseini, M. B., & Mirghafourvand, M. (2018). Women on the other side of war and poverty?: Its effect attachment at the age of 1 year in on the health of reproduction recipients of developmental care after preterm birth. Aras Part Medical International Press, 6(1), 90–96. https://doi.org/10.15296/ijwhr.2018.16