Senin, 25 Juli 2022 12:19 WIB

Rematoid Arthritis

Responsive image
27392
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Rheumatoid artritis merupakan penyakit autoimun yang menyerang sendi. Penyakit ini menyebabkan peradangan pada sendi, jaringan di sekitar sendi, dan dapat mengenai organ lain di dalam tubuh seperti kulit dan paru. Penyakit ini biasanya muncul perlahan, bahkan awalnya nyeri di sendi dirasakan tidak terlalu mengganggu. Dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan akan semakin banyak sendi yang terkena dan peradangan akan semakin hebat. Radang sendi ini menimbulkan keluhan bengkak dan nyeri sendi, serta sendi terasa kaku. Rheumatoid arthritis lebih sering diderita oleh wanita, terutama yang berusia antara 40 hingga 60 tahun, dan biasanya terjadi simetris pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh. Gejala rheumatoid arthritis terkadang bisa mirip dengan penyakit lain, contohnya osteoarthritis dan polimialgia reumatik.

Penyebab Rheumatoid Arthritis

Peradangan sendi pada penyakit rheumatoid arthritis terjadi saat sistem kekebalan tubuh sendiri menyerang jaringan yang membentuk sendi, yaitu lapisan penghasil minyak sendi, jaringan penghubung antar tulang (ligamen), jaringan penghubung tulang dengan sendi (tendon), dan tulang rawan. Penyakit ini dapat membuat sendi kehilangan bentuk dan akhirnya hancur. Kondisi di mana sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh justru berbalik menyerang tubuh sendiri dinamakan autoimun. Penyebab timbulnya penyakit autoimun sendiri belum diketahui secara pasti, namun diduga terkait dengan faktor genetik. Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya rheumatoid arthritis, yaitu :

  •  Merokok
  •  Obesitas
  •  Terpapar bahan kimia, seperti asbes atau silika
  •  Mengalami infeksi bakteri atau virus, serta cedera, misalnya patah tulang atau dislokasi sendi

Gejala Rheumatoid Arthritis

Ada beberapa keluhan pada sendi yang dirasakan oleh penderita, antara lain :

  •    Nyeri sendi
  •    Sendi bengkak
  •   Sendi kemerahan, terasa hangat atau kaku  (terutama pada pagi hari atau setelah lama tidak digerakkan)

Keluhan pada sendi ini biasanya berawal dari sendi di kaki, sehingga dapat menimbulkan keluhan :

  •   Nyeri pada pergelangan kaki saat berjalan di tanjakan.
  •   Nyeri pada tumit dan tulang kering saat berjalan di atas tanah yang tidak rata.
  •   Perubahan bentuk telapak kaki sehingga sulit memakai sepatu, serta bentuk jari kuku dan kuku kaki.

Kapan Harus ke Dokter

Bila Anda mengalami keluhan radang sendi seperti yang telah disebutkan di atas selama 3 hari atau lebih, atau Anda merasakan keluhan radang sendi berulang kali dalam 1 bulan, segeralah konsultasikan ke dokter. Apalagi bila sudah menyebabkan perubahan bentuk pada sendi.

Pemeriksaan Rheumatoid Arthritis

Pemeriksaan tersebut terutama untuk melihat tanda peradangan dan perubahan bentuk sendi, setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan yang meliputi :

  •          Tes darah

Tes ini dilakukan untuk melihat adanya peradangan dalam tubuh, misalnya dengan tes laju rendah darah atau CRP, dan munculnya antibodi akibat kelainan sistem kekebalan tubuh.

  •          Tes pemindaian

Tes ini dilakukan untuk melihat kondisi sendi, guna menilai keparahan dari peradangan atau kerusakan pada pemindaian dapat dilakukan dengan foto Rontgen, CT scan atau MRI.

Penanganan Rheumatoid Arthritis

Pengobatan rheumatoid arthritis dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan peradangan, sekaligus mencegah kerusakan sendi lebih lanjut. Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk menangani rheumatoid arthritis.

1.      Penanganan Mandiri

Penanganan yang dapat dilakukan di rumah untuk mengurangi gejala rheumatoid arthritis adalah :

  •    Membatasi aktivitas dan beristirahat.
  •    Mengompres area yang nyeri dengan es yang dibalut kain, selama 20 menit.
  •    Menggunakan sepatu dengan sol khusus.
  •   Mengonsumsi makanan yang mengandung omega 3, seperti ikan salmon, ikan tuna, atau biji-bijian, serta makanan kaya antioksidan, seperti keledai atau brokoli.
  •    Melibatkan herbal yang bisa dimanfaatkan sebagai obat rematik alami, seperti kunyit, bawang putih, kayu manis, dan jahe, dalam makanan sehari-hari.

2.      Obat-obatan

Dokter akan memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala, menghambat perkembangan penyakit, sekaligus mencegah kerusakan sendi.

3.      Terapi Khusus untuk Rheumatoid Arthritis 

Terapi khusus ini berupa :

  •            Fisioterapi

Terapi ini dilakukan untuk meningkatkan kekuatan otot dan fleksibilitas sendi.

  •            Terapi okupasi

Terapi ini diberikan untuk membantu penderita menjalani aktivitas sehari-hari.

4.      Operasi

Jika sudah terjadi kerusakan sendi, dokter ortopedi dapat melakukan operasi sebagai upaya penyembuhan.

 

 

 

Referensi                :

1.  Rudi Hidayat, dkk. 2021. Buku Diagnosis dan Pengelolaan Artritis Rematoid. Perhimpunan Rematologi Indonesia.

2.   Musdalifah, dkk. 2012. Asuhan Keperawatan pada Pasien Rematoid Artritis.  Program Studi Ilmu Keperawatan Poltekes Kemenkes Makasar.

3.  Heidari, B. 2011. Rheumatoid Arthritis : Early Diagnosis and Treatment Outcomes. Caspian Journal of Internal Medicine, 2(1), pp.161-170. 

4.   Kahlenberg, J.M., Fox, D.A. 2011. Advances in The Medical Treatment of Rheumatoid Arthritis. Hand Clinics, 27(1), pp.11-20. 

5.    American Academy of Orthopaedic Surgeons. 2017. Rheumatoid Arthritis of The Foot and Ankle.

6.    National Health Service United Kingdom. 2016. Health A-Z. Rheumatoid Arthritis.

7.    Spriggs, B.B. Healthline. 2017. Everything You Want to Know About Rheumatoid Arthritis.