Senin, 25 Juli 2022 11:31 WIB

Peran Perawat Mempersiapkan Makan Peroral pada Bayi Prematur

Responsive image
1148
Nyimas Sri Wahyuni, S.Kep, Ners, M.Kep, Sp.Kep.An - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Menyusui BBLR menjadi tantangan dalam perawatan bayi prematur. Menyusu dipengaruhi oleh kemampuan menghisap dan menelan bayi. Kemampuan menyusu bayi yang buruk disebabkan oleh kondisi bayi prematur, BBLR atau bayi yang memiliki kelainan neurologis dan kelainan bawaan (Masood, Emarh, Al-Halaby, El-Sayed, & El-Zayat, 2017). Refleks oral dan muntah bayi terjadi ketika usia gestasi 12-16 minggu, refleks menghisap dan menelan mulai ada usia gestasi 28 minggu, koordinasi menghisap dan menelan baru berkembang usia gestasi 32 sampai 34 minggu. Kemampuan menghisap meningkat dengan meningkatnya usia gestasi. Karakteristik menghisap BBLR yang prematur lebih tinggi frekuensinya dan lebih lemah dalam kekuatan isapannya (Liu et al., 2013).

Tanda–tanda vital yang tidak stabil bisa terjadi pada saat bayi prematur menghisap seperti bradikardi (nadi melemah) selama menyusu, apnea (napas berhenti) dan saturasi oksigen rendah selama menelan. Hal ini terjadi karena koordinasi gerakan yang belum ada, sistem kardiorespirasi yang belum berkembang sempurna, sistem saraf pusat belum sempurna dan otot–otot oral pada neonatus belum sempurna. Selain usia gestasi dan berat badan harus diperhatikan keterampilan motorik oral bayi, praktik menyusui ibu dan teknik menyusui ibu yang mempengaruhi penghisapan bayi. Banyaknya masalah kesehatan yang terjadi pada BBLR menyebabkan bayi memerlukan perawatan khusus bahkan intensif guna mempertahankan kelangsungan hidup, memenuhi kebutuhan dasar bayi serta meningkatkan perkembangan bayi (Santoro & Martinez, 2007).

Penerapan oral motor pada bayi yang lahir dengan usia gestasi <32 minggu sangat disarankan untuk meningkatkan pertumbuhan dan pematangan refleks menghisap dan memfasilitasi bayi untuk transisi lebih cepat dari pemberian minum melalui selang makan per oral. Tindakan oral motor dinilai sebagai keterampilan keperawatan yang sangat efektif untuk memfasilitasi koordinasi pernafasan dan reflek menelan (Fan et al. 2013). Pada usia kehamilan 32 minggu, kemampuan menghisap dan menelan pada bayi belum sempurna. Kemampuan menghisap dan menelan bayi akan berkembang dan matang pada usia 34-36 minggu (Boiron, Roux et al. 2007). Oleh karena itu, pada awal kelahiran bayi prematur yang lahir dengan usia gestasi <32 minggu bayi mendapatkan makanan melalui selang orogastrik. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan tanda-tanda vital bayi tetap dalam kondisi stabil selama pemberian makan. Selain itu, kondisi lain bayi seperti kematangan neurologis dan pengalaman makan bayi mempengaruhi kemampuan transisi bayi makan dari selang ke per oral. Apabila kemampuan koordinasi reflek menghisap, menelan dan pernafasan bayi cukup efektif, bayi prematur dapat mulai makan atau minum per oral melalui dot, cup feeding atau langsung pada payudara ibu (Fan et al. 2013).

Pareshkumar et al (2018) dalam penelitianya menyimpulkan Stimulasi oral meningkatkan kinerja makan, laju penambahan berat badan dan pengurangan tinggal di rumah sakit pada neonatus prematur yang lahir antara usia kehamilan 30 dan 34 minggu. premature infant oral motor intervention (PIOMI) membantu perkembangan koordinasi neuromotor dengan meningkatkan perkembangan syaraf, sehingga meningkatkan kemampuan makan oral dan prognosis bayi prematur (Xio-Li Li,BD et al. 2020). PIOMI adalah metode yang bermanfaat untuk bayi prematur dan dapat di integrasikan dalam program rehabilitasi pemberian makan bayi prematur dengan usia kehamilan semuda 26-29 minggu (Hadiseh Ghomi et al. 2019)

 

 

Referensi :

Bragelien, R., Røkke, W.,& Markestad, T. (2007). Stimulation of sucking and swallowing to promote oral feeding in premature infants. Acta Paediatrica, 96, 1430–1432.

Fan, Y.C., Chung, S.C., Yang, P.H., Hung, C.C., & Li, H.J. (2013). The effect of oral training on vital signs of premature infants. Journal of Clinical Nursing, 22, 1771-1778. doi:10.1111/j1365-2702.2012.04347.x

Ghomi H, Yadegari F, Soleimani F, Knoll BL, Noroozi M, Mazouri A. (2019). The effects of premature infant oral motor intervention (PIOMI) on oral feeding of preterm infants: A randomized clinical trial. Int J Pediatr Otorhinolaryngol. doi: 10.1016/j.ijporl.2019.02.005.

Li XL, Liu Y, Liu M, Yang CY, Yang QZ.(2020). Early premature infant oral motor intervention improved oral feeding and prognosis by promoting neurodevelopment. Am J Perinatol. 2020 May;37(6):626-632. doi: 10.1055/s-0039-1685448.

Liu, Y. L., Chen, Y. L., Cheng, I., Lin, M. I., Jow, G. M., & Mu, S. C. (2015). Early oral-motor management on feeding performance in premature neonates. Journal of the Formosan Medical Association, 112(3), 161–164. https://doi.org/10.1016/j.jfma.2012.08.003

Masood, A., Emarh, M., Al-Halaby, A., El-Sayed, H., & El-Zayat, R. (2017). Predictors of poor suckling among neonates delivered at 37 weeks and beyond from obstetric perspective: A five-year observational study. Journal of Pregnancy and Neonatal Medicine, 01(01), 27–30. https://doi.org/10.35841/pregnancy-neonatal.1000101

Santoro, W., & Martinez, F. E. (2007). Effect of intervention on the rates of breastfeeding of very low birth weight newborns. Jornal de Pediatria, 83(6), 541–546. https://doi.org/10.2223/JPED.1724

Thakkar PA, Rohit HR, Ranjan Das R, Thakkar UP, Singh A. (2018). Effect of oral stimulation on feeding performance and weight gain in preterm neonates: a randomised controlled trial. Paediatr Int Child Health. 38(3):181-186. doi: 10.1080/20469047.2018.1435172.

 

 Doc, Promkes, RSMH