Senin, 25 Juli 2022 10:27 WIB

PERANAN PATOLOGI ANATOMI

Responsive image
4184
dr. Nora Ramkita - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Tahun 2020 merupakan tahun yang berharga, Covid-19 merupakan pelajaran yang sangat baik bagi kita untuk waspada terhadap penyebaran virus Corona yang menjadi pandemi di seluruh dunia. Begitu pula bagi tenaga kesehatan termasuk dokter, ini merupakan tantangan baru bagi dokter yang memilik peran besar pula terhadap penanganan kasus pandemi ini.

Bidang Patologi Anatomi adalah salah satu bidang dari ilmu kedokteran yang perannya sangat penting dalam pelayanan kedokteran, terutama dalam menegakkan diagnosis dari bahan yang diperiksa, baik yang berasal dari pasien yang masih hidup maupun yang sudah mati. Pemeriksaan spesimen yang digunakan dapat berasal dari cairan, sel, jaringan, maupun organ yang didapatkan baik dari biopsi, biopsi jarum halus, maupun operasi.

Patologi anatomi adalah cabang ilmu tertua. Tanpa patologi tidak akan ada ilmu kedokteran. Patologi anatomi adalah suatu cabang spesialisasi untuk menilai mekanisme suatu penyakit. Sehingga perannya kebanyakan adalah untuk mendiagnosis penyakit. Namun seiring perkembangan kedokteran dan ilmu pengetahuan lainnya, peran dokter spesialis patologi anatomi semakin berkembang untuk kepentingan terapi misalnya pada kanker payudara. Ada beberapa hal yang harus diperiksa oleh dokter spesialis patologi anatomi mengenai reseptor tertentu terkait gen pada kanker payudara. Ini akan berhubungan dengan terapi yang dapat diberikan pada pasien – pasien kanker payudara.

Patologi anatomi juga dapat memberikan penentuan prognosis atau prediksi suatu penyakit. Patologi anatomi akan melihat apakah suatu sel merupakan suatu sel yang sehat ataukah ganas, penyakit tersebut sudah sejauh apa, apakah memiliki potensi untuk menginvasi dan menyebar ke organ jauh. Pemeriksaan ini dilakukan dengan pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia. Selain terkait penyakit, patologi anatomi juga berperan sebagai bank jaringan atau penyimpanan jaringan, misalnya untuk penelitian. Penelitian ini akan mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat diaplikasikan hasilnya bagi pasien-pasien kanker. Pendataan pasien – pasien kanker juga dilakukan oleh patologi anatomi. ICD-O adalah suatu system pendataan kanker dunia. Sehingga kanker bisa dilakukan pendataan secara seragam di seluruh dunia. Patologi anatomi juga berperan untuk skrining pasien, misalnya Papsmear untuk skrining kanker leher rahim. Jika kita memiliki benjolan yang tidak hilang – hilang juga diperlukan pemeriksaan patologi anatomi, misalnya dengan biopsi aspirasi jarum halus dapat digunakan untuk pemeriksaan benjolan tesebut.

Patologi anatomi juga merupakan validasi dari suatu tindakan. Misalnya adalah operasi usus buntu, ternyata ketika diperiksakan patologi anatomi dapat juga berupa lesi pra kanker. Sehingga perlu pemeriksaan patologi anatomi terhadap jaringan – jaringan yang dikeluarkan dari tubuh. Sehingga diagnosis penyakit dapat tepat dan penatalaksanaannya dapat tepat pula.

Patologi anatomi selain mediagnosis penyakit, juga memiliki peran untuk arsip penyakit pasien melaui penyimpanan blok paraffin. Pemeriksaan tambahan dapat dilakukan melalui blok paraffin tersebut. Misalnya dengan perkembangan ilmu terapi target tertentu, misalnya imunoterapi dengan PDL-1, sehingga pasien tersebut dapat dilakukan pemeriksaan PDL-1. Arsip tumor tersebutlah yang harus dijaga oleh patologi anatomi sehingga dapat digunakan di kemudian hari untuk pemeriksaan genetik pasien saat dibutuhkan di kemudian hari.

Di berbagai negara arsip ini dijaga minimal selama 50 tahun, dengan mempertimbangkan masa hidup pasien tumor tersebut. Sehingga tidak berhenti sampai diagnosis, arsip genetik melalui blok paraffin ini juga merupakan arsip yang dapat membantu pemeriksaan lanjutan jika muncul tumor lain pada pasien tersebut.

Benjolan pada tubuh manusia disebut sebagai tumor atau neoplasia. Neoplasia bermakna sebagai "pertumbuhan baru". Dalam istilah umum kedokteran, neoplasma disebut tumor, dan cabang ilmu yang mempelajari tumor disebut onkologi (dari oncos berarti tumor dan logos berarti ilmu). Di antara berbagai macam tumor, pembagian neoplasma menjadi jinak dan ganas didasarkan pada potensi manifestasi klinis. Tumor disebut jinak apabila gambaran mikroskopik dan makroskopik tidak membahayakan, memberi kesan bahwa tumor tersebut akan tetap terlokasi dan dapat dilakukan pengangkatan dengan tindakan bedah lokal dan pasien umumnya dapat bertahan.

Tumor ganas disebut dalam istilah cancers, berasal dari bahasa Latin yang berarti "kepiting" karena sifatnya menyerupai kepiting yang melekat erat dipermukaan tempat tumor itu berada. Neoplasma ganas menyatakan bahwa lesi dapat menginvasi dan merusak struktur disekitarnya dan menyebar ke tempat jauh (metastasis) serta menyebabkan kematian. Tidak semua kanker bersifat fatal. Kadang-kadang yang paling agresif termasuk yang paling dapat disembuhkan, tetapi sebutan ganas menandakan bendera merah.

Tumor ganas atau kanker merupakan penyebab kematian kedua di dunia dan di Amerika Serikat, setelah penyakit kardiovaskular. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Laporan data Global Burden Cancer (GLOBOCAN) menyebutkan pada tahun 2020 terdapat 19,2 juta kasus kanker baru dengan angka kematian sebesar 9,9 juta kematian, di mana angka kejadian tertinggi terjadi yaitu pada kanker payudara dengan 2,2 juta (11,7%) kasus dengan 6 ratus ribu (6,9%) angka kematian.

Angka kejadian kanker tertinggi di Indonesia pada tahun 2020 juga hampir sama, berupa kanker payudara sebesar 16.6%, selanjutnya kanker serviks 9,2%, kanker paru – paru 8,8%, kanker kolorektal 8,6%, dan kanker hati sebesar 5,4%. Tingkat kematian tertinggi di Indonesia akibat penyakit kanker adalah akibat kanker paru, kanker payudara, dan kanker serviks. Kematian tersebut berhubungan erat dengan kemampuan sel kanker tersebut dalam menginvasi dan bermetastasis.

Pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang patogenesis kanker termasuk invasi dan metastasis kanker merupakan bagian yang penting dalam menentukan prognosis pasien kanker. Metastasis merupakan alasan utama penyebab kematian dari pasien dengan kanker. Proses terjadinya aktivasi invasi dan metastasis sel kanker di dalam tubuh manusia sudah banyak diketahui. Perjalanan metastasis tumor memerlukan serangkaian tahapan yang mengarah pada pembentukan tumor sekunder di organ yang jauh dan sebagian besar bertanggung jawab atas mortalitas dan morbiditas kanker.

Jaringan yang diperiksa oleh dokter spesialis patologi anatomi akan dilakukan rangkaian processing jaringan dan pewarnaan jaringan hingga berbentuk slide mikroskopik. Dokter spesialis patologi anatomi kemudian akan menilai morfologi selnya, inti selnya, susunan DNA atau kromatin, dan bagaimana sel tersebut sudah menembus jaringan di sekitarnya, dan kecepatan proliferasi sel dengan melihat mitosisnya. Oleh karena itu patologi anatomilah yang dapat menilai suatu keganasan penyakit. Sehingga dikenal istilah no cancer diagnosis, without pathologist.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755/MENKES/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit disebutkan bahwa semua jaringan yang diambil dari tubuh manusia wajib dilakukan pemeriksaan patologi anatomi, kecuali gigi yang dicabut, ari-ari pada kelahiran normal, dan kulit penis dari anak laki- laki yang disunat. Ini juga penting untuk bukti bagi penjamin asuransi kesehatan, misalnya Badan Jaminan Kesehatan Nasional (BPJS).

Unit layanan patologi anatomi sangatlah perlu menjaga kualitas pemrosesan jaringan, sehingga menjaga kulitas blok paraffin sehingga dihasilkan diagnosis yang akurat. RSUP Dr. Mohammad Hoesin memiliki layanan patologi anatomi yang lengkap. Diantaranya adalah sitopatologi, histopatologi, aspirasi jarum halus, histokimia, imunohistokimia. Histokimia sering digunakan untuk pemeriksaan biopsi ginjal dan biopsy hati. Protein suatu kanker juga dapat diperiksa melalui pemeriksaan imunohistkimia. Molekul yang dapat ditarget oleh obat tertentu juga merupakan bagian dari pemeriksaan imunohistokimia, contohnya pada kanker payudara.

Tentunya patologi anatomi tidaklah dapat berdiri sendiri, dan sangat pula bergantung dengan bidang ilmu yang lain. Dengan kerjasama antar disiplin ilmu, perlu partisipasi aktif dan komprehensif sehingga pasien juga baiknya harus semakin sadar bahwa pentingnya diagnosis yang akurat atau menggunakan gold standar pada kasus – kasus penyakit tertentu. Setiap jaringan atau bagian tubuh yang dilakukan prosedur operasi, maka sebaiknya diperiksakan secara patologi anatomi agar dapat menegakkan diagnosis secara akurat sehingga pasien dapat memperoleh tatalaksana yang tepat pula.

 

 

Referensi

  • Globocan. The Global Cancer Observatory - All cancers. Int Agent Res Cancer - WHO 2020; 419: 199-2.
  • Hulvat MC. Cancer Incidence and Trends. Surg Clin North Am 2020; 100(3): 469-48.
  • Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755/MENKES/PER/IV/2011 Tentang Penyelenggaraan Komite Medik Di Rumah Sakit

 

DOC, PROMKES, RSMH