Keluarga dan Jenisnya
Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat akan tetapi mempunyai pengaruh yang besar bagi bangsa dan negara (Lestari,2012). Keluarga merupakan lembaga sosial yang peling dasar untuk mencetak kualitas manusia. Keluarga saat ini memiliki definisi yang lebih luas, yaitu sekelompok orang yang hidup bersama atau berhubungan erat, yang saling memberikan perhatian dan memberikan bimbingan untuk keluarga mereka. Keterkaitan emosi yang besar elah menghasilkan beberapa onsep baru dalam keluarga seperti keluarga komunal, keluarga orang tua tunggal, dan keluarga homoseksual. Untuk mengakomodasi berbagai tipe dan gaya keluarga, lebih sering digunakan istilah rumah tangga. Apapun bentuk keluarga, anak-anak perlu merasakan bahwa keluarga mereka bisa diterima dan bernilai (Hockenberry, Wilson, & Rodgers, 2017).
Struktur keluarga atau komposisi keluarga terdiri dari individu, masing-masing dengan status dan kedudukan sosial serta posisi yang diketahui, yang saling berinteraksi dengan cara regular, dan berulang berdasarkan sanksi sosial. U.S Census Bureau menggunakan empat definisi utama keluarga, yaitu: (Hockenberry et al., 2017)
Suatu keluarga yang terdiri atas sepasang suami istri dan anak kandungnya. Seorang anak yang berada dalam keluarga ini tinggal dengan orang tua biologis dan, jika mempunyai saudara kandung, hanya saudara sedarah.
Keluarga inti terdiri atas dua orang tua dan anak. Hubungan orang tua-anak mungkin biologik, tiri, adopsi, atau anak asuh.
Suatu keluarga yang terdiri atas sedikitnya satu orang tua tiri, satu saudara tiri, dan/atau saudara seayah atau seibu saja
Suatu keluarga besar paling tidak terdiri atas satu orang tua, satu anak atau lebih anggota keluarga, bukan hanya terdiri atas orang tua atau anak saja.
Peran dan hubungan keluarga
Setiap individu mempunyai suatu posisi atau status dalam struktur keluarga, dan secara kultural dan sosial berperan dalam interaksi dengan kelompok keluarga. Bila ikatan keluarga kuat, kontrol sosial lebih efektif dan sebagian besar anggota keluarga dapat menjalankan perannya masing-masing dengan tulus dan penuh komitmen (Hockenberry et al., 2017). Sampai saat ini masih menjadi keyakinan dan harapan bersama bahwa keluarga senantiasa dapat diandalkan sebagai lembaga ketahanan moral,akhlaq al-karimah dalam konteks bermasyarakat, bahkan baik buruknya generasi suatu bangsa, ditentukan pula oleh pembentukan pribadi dalam keluarga. Disinilah keluarga memiliki peranan yang strategi untuk memenuhi harapan tersebut.
Peran penting keluarga, yaitu: (Padil, 2010)
Peran Orang tua terhadap anak adalah sebagai berikut : (Yasin, 2008)
a. Mengurus keperluan material anak-anak
Tugas ini merupakan tugas pertama dimana orang tua harus memberi makanan, tempat perlindungan dan pakaian kepada anak-anaknya. Anak-anak sepenuhnya tergantung kepada orang tuanya karena anak belum mampu mencukupi kebutuhannya sendiri.
b. Menciptakan suasana “home” bagi anak-anaknya.
“Home” di sini berarti bahwa di dalam keluarga anak-anak dapat berkembang dengan baik, merasakan kemesraan, kasih sayang, keramah-tamahan merasa aman, terlindungi, dan lain-lain. Di rumahlah anak merasa tenteram, tidak kesepian dan selalu gembira.
c. Tugas Pendidikan
Tugas mendidik merupakan tugas terpenting dari orang tua terhadap anak-anaknya, karena orangtua lah yang memberikan pendidikan pertama kali pada anak.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa peranan orangtua di dalam keluarga sangat berpengaruh besar terutama terhadap perkembangan mental anak. Selain itu orangtua dalam keluarga juga dapat berperan memberikan pendidikan sejak dini, sebab keluarga dianggap sebagai tempat yang sempurna sifat dan wujudnya dalam pembentukan pribadi yang utuh dan orang tua sebagai penuntun, pengajar, dan pemberi contoh.
Referensi:
Doc, PROMKES, RSMH