Jumat, 22 Juli 2022 21:22 WIB

Terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technical) untuk mengatasi Nyeri pada Pasien Kanker serviks

Responsive image
6551
Deny Gunawan, S.Kep., Ns., M.Kep - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Kanker serviks merupakan salah satu masalah kesehatan terhadap wanita di dunia. Kanker serviks ini berada di urutan keempat paling sering terjadi pada wanita, dengan angka 567.847 kasus baru dan 311.365 kematian/ tahun dan sekitar 85% kasus terjadi di Negara berkembang (Bray et al., 2018). Di Indonesia, kanker serviks ini berada di urutan kedua setelah kanker payudara (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Kanker serviks ini seringkali tidak menunjukkan tanda dan gejala. Namun pada tahap lanjut, kanker serviks seringkali menunjukkan keluhan seperti perdarahan spontan, perdarahan saat buang air besar, bau busuk yang khas, nyeri diatas pubis dan sekitar panggul (Rahayu & Pujiati, 2014). Panduan penatalaksanaan kanker serviks yang ditulis oleh komite penanggulangan kanker nasional menyatakan bahwa pada stadium lanjut, gejala yang muncul berupa nyeri pinggang atau perut bagan bawah karena desakan tumor di daerah pelvik ke arah lateral. Nyeri ini berdampak pada keterbatasan fisik, tirah baring lama dan fatigue dikarenakan nyeri diakibatkan oleh metastasis jaringan di rongga pelvis dan sekitarnya, metastasis tulang dan pembengkakan tungkai

Hasil dari beberapa penelitian, nyeri tersebut dapat diatasi dengan teknik relaksasi seperti spiritual emotional freedom technique atau disingkat SEFT (Fitriani & Fadilla, 2020; Rahayu & Pujiati, 2014). Terapi SEFT merupakan terapi penggabungan dari energi diri dalam tubuh sendiri dengan tapping (ketukan) di beberapa titik di bagan tubuh (Bramantia, 2018). Terapi SEFT ini telah banyak digunakan/ diterapkan pada beberapa pasien kanker, termasuk pasien kanker serviks. Hasil penelitian Fadli et al. (2020) menyatakan bahwa pasien yang mengalami level nyeri tingkat berat setelah dilakukan terapi SEFT ini level nyerinya berkurang menjadi level ringan bahkan menjadi normal.

Adapun cara melakukan terapi spiritual emotional freedom technique (SEFT) ini adalah melalui tiga tahapan yaitu the set-up, the tune-in dan the tapping (Marifah et al., 2018). Berikut ini penjabaran dari masing – masing tahapan tersebut : 1) The set-up, pada tahapan ini pasien disiapkan untuk menetralisisr psychological reversal yaitu pasien diminta untuk menghilangkan pikiran negatif dalam dirinya seperti pikiran yang mau menyerah terhadap penyakit yang dideritanya, tidak ada motivasi pada dirinya untuk berobat, dan sebagainya. Apabila pikiran negatif seperti itu muncul, maka pasien diminta untuk berdoa dan pasrah kepada tuhan sebanyak 3 kali dengan meletakkan telapak tangan ke dada Sore spot. Setelah itu beralih ke tahap selanjutnya yaitu 2) The tune-in, pada tahapan ini pasien diminta memasukkan rasa sakitnya ke dalam pikirannya (pikiran dan mulut bersamaan), sebagai contoh Ya Tuhan… saya pasrah kepada Mu atas kesembuhan saya. Kemudian pasien beralih ke tahap ketiga yaitu 3) The tapping, yaitu mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik tertentu di tubuh sebanyak kurang lebih 7 kali ketukan dengan sambil melakukan tune-in. Tujuan ketukan ini adalah menetralisir gangguan emosi atau rasa sakit yang dirasakan. Adapun titik – titik untuk tapping ini sebagai berikut : a) Kepala : atas kepala (crown point), permulaan alis mata (eye brown), di atas tulang di samping mata (lateral canthus), 2 cm di bawah kelopak mata, tepat di bawah hidung, diantara dagu dan bagian bawah bibir (chin point). b) Dada : ujung tepat bertemunya tulang dada, collar bone dan tulang rusuk pertama (collar bone), di bawah ketiak sejajar dengan putting/nipple, 2,5 cm di bawah putting. c) Tangan : di bagian dalam tangan yang berbatasan dengan telapak tangan (inside of hand), di bagian luar tangan yang berbatasan dengan telapak tangan, ibu jari di samping luar bagian bawah kuku, jari telunjuk di samping bagian bawah kuku (bagian yang menghadap ibu jari), jari tengah samping luar tangan bagian bawah kuku, jari manis di samping luar bagian bawah kuku (bagian menghadap ibu jari), di jari kelingking di samping luar bagian bawah kuku (bagian yang menghadap ibu jari), di samping telapak tangan (bagian bawah yang digunakan untuk mematahkan balok), dan di antar ruas tulang jari kelingking dan jari manis (Gamut spot).

Pada di titik Gamut spot ini, pasien diminta melakukan 9 gerakan untuk merangsang otak yaitu menutup mata, membuka mata, mata digerakkan dengan kuat kearah kanan bawah, mata digerakkan dengan kuat kearah kiri bawah, memutar bola mata searah jarum jam, memutar bola mata berlawanan jarum jam, bergumam dengan berirama selama 3 detik, menghitung 1,2,3,4,5 lalu bergumam lagi selama 3 detik. Setelah melakukan 9 gerakan ini, pasien diminta mengulangi lagi tapping dari titik pertama hingga ke-17. Lalu diakhiri dengan napas panjang dan menghembuskannya sambil mengucapkan rasa syukur (Alhamdulillah).

Namun langkah SEFT ini kurang efektif dilakukan apabila tanpa diimbangi dengan rasa yakin, khusyuk, ikhlas, pasrah, dan syukur (Sumarna, 2018).

 

Referensi

Bray, F., Ferlay, J., Soerjomataram, I., Siegel, R. L., Torre, L. A., & Jemal, A. (2018). Global cancer statistics 2018: GLOBOCAN estimates of incidence and mortality worldwide for 36 cancers in 185 countries. CA: A Cancer Journal for Clinicians, 68(6), 394–424. https://doi.org/10.3322/caac.21492

Fadli, R. P., Putri, Y. E., Amalianita, B., Zola, N., & Ifdil, I. (2020). Treatment for anxiety using spiritual emotional freedom technique. Journal of Counseling and Educational Technology, 3(1), 41. https://doi.org/10.32698/01151

Fitriani, F., & Fadilla, R. (2020). Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus. Jurnal Kesehatan Dan Pembangunan, 10(19), 1–7. https://doi.org/10.52047/jkp.v10i19.54

Marifah, A. R., Handayani, R. N., & Dewi, P. (2018). The Effectiveness of Fingerhold Relaxation Technique and Spiritual Emosional Freedom Technique (Seft) To the Pain Intensity Scale on Patients With Post Caesarean Section. Journal of Maternity Care and Reproductive Health, 1(2). https://doi.org/10.36780/jmcrh.v1i2.28

Rahayu, R., & Pujiati, E. (2014). Penatalaksanaan nyeri pada pasien kanker seviks di ruang melati rsu sunan kalijaga demak. JPK, 1(No 1), 7–12.

Sumarna, A. (2018). Efektivitas spiritual emotional freedom tchnique (seft) dalam mereduksi emosi marah sisawa di madrasah tsanawiyah muhammadiyah gedong tengen. G-COUNS: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 2, 1–64. http://www.nutricion.org/publicaciones/pdf/prejuicios_y_verdades_sobre_grasas.pdf%0Ahttps://www.colesterolfamiliar.org/formacion/guia.pdf%0Ahttps://www.colesterolfamiliar.org/wp-content/uploads/2015/05/guia.pdf