Jumat, 22 Juli 2022 11:46 WIB

Neuroblastoma

Responsive image
3202
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Jarang didengar namun ada, neuroblastoma merupakan jenis kanker yang sering menyerang pada anak-anak. Neuroblastoma adalah kanker langka yang berkembang dari neuroblast atau sel-sel saraf yang belum matang. Normalnya, neuroblast tumbuh dan berkembang menjadi sel saraf.

Namun, pada neuroblastoma, neuroblast justru membentuk benjolan berupa tumor padat.

Neuroblastoma paling sering terjadi pada salah satu kelenjar adrenal, yaitu kelenjar yang terdapat di bagian atas ginjal. Namun, kondisi ini juga bisa menyerang jaringan saraf tulang belakang, leher, dada, perut, atau panggul. Kondisi ini bisa dialami bayi yang baru lahir, namun manifestasinya baru terlihat saat usianya sudah lebih tua, biasanya di usia 2-4 tahun. Gejala dari kanker ini bergantung pada tempat sel kanker berkembang. Jika berkembang di perut, maka perut mengalami pembesaran. Apabila ke tulang, maka nyeri tulang sehingga anak tidak mau berjalan karena sakit. Apabila larinya ke mata, matanya akan menonjol sebelah, juga perdarahan di bola mata. Kanker langka ini dapat menyebar dengan cepat ke organ lain, seperti sumsum tulang, kelenjar getah bening, tulang, hati, kulit, atau paru-paru. Sebagian besar kasus neuroblastoma terjadi pada anak usia 5 tahun ke bawah. Meski demikian, pada beberapa kasus, neuroblastoma juga dapat dialami oleh orang dewasa.

Penyebab Neuroblastoma

Sama seperti jenis kanker lain, penyebab neuroblastoma belum bisa dipastikan. Akan tetapi, para ilmuwan menduga mutasi atau perubahan pada gen neuroblast membuat sel tersebut membelah diri tanpa terkendali dan menjadi kanker. Bayi yang lahir dengan cacat bawaan diketahui lebih berisiko terkena neuroblastoma. Selain itu, neuroblastoma juga lebih rentan terjadi pada seseorang yang keluarganya memiliki riwayat penyakit ini. Meski begitu, neuroblastoma umumnya bukan penyakit yang diturunkan.

Gejala Neuroblastoma

Neuroblastoma umumnya ditandai dengan keluhan berikut :

·         Nyeri perut

·         Muntah

·         Hilang nafsu makan

·         Berat badan menurun

·         Tubuh terasa lelah

·         Nyeri tulang

·         Demam

Selain gejala umum di atas, gejala lain juga bisa terjadi, tergantung pada bagian tubuh yang terserang dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala tersebut adalah

1.    Neuroblastoma di perut

·           Nyeri perut

·           Sembelit atau malah diare

·           Kulit perut yang terasa keras apabila disentuh

·           Perut membengkak

2.    Neuroblastoma di dada

·           Nyeri dada

·           Sesak napas disertai mengi

·           Perubahan pada mata (perbedaan ukuran pupil dan penurunan kelopak mata)

3.    Neuroblastoma di saraf tulang belakang

·           Tubuh terasa lemah

·           Pincang

·           Kelumpuhan

·           Gangguan buang air kecil dan buang air besar

Selain gejala-gejala di atas, penderita neuroblastoma juga dapat mengalami keluhan lain, seperti :

·         Demam

·         Benjolan yang teraba di bawah kulit

·         Bola mata yang terlihat menonjol dari rongganya (proptosis)

·         Lingkaran hitam, seperti memar, di sekitar mata

·         Nyeri punggung

·         Nyeri tulang

Kapan Harus ke Dokter

Periksakan anak ke dokter bila ia mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas. Beri tahu dokter juga jika anak menunjukkan perubahan perilaku. Perlu diingat, gejala neuroblastoma dapat menyerupai gejala dari kondisi lain sehingga pemeriksaan perlu dilakukan guna memastikan kondisi yang dialami.

Perkembangan neuroblastoma dapat digolongkan menjadi empat stadium, yaitu :

·         Stadium 1

Kanker berada di satu bagian tubuh dan belum menyebar. Pada stadium ini, tumor dapat diangkat sepenuhnya dengan operasi.

·         Stadium 2

Kanker belum menyebar dan masih berada di satu bagian tubuh. Namun, kanker tidak dapat diangkat sepenuhnya dengan operasi.

·         Stadium 3

Kanker tidak bisa dihilangkan melalui operasi karena ukurannya yang besar. Pada stadium ini, kanker juga bisa menyebar ke kelenjar getah bening terdekat.

·         Stadium 4

Kanker sudah menyebar ke organ lain.

 

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

Referensi :

1.      Anggraeni Puspita, dkk. 2017. Profil Klinis dan Prognosis Neuroblastoma Anak di RSUP dr. Sarjito Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Gajahmada Yogyakarta.

2.      Luh Witari Indrayani, dkk. 2016. Neuro Blastoma pada Sistim Saraf Pusat yang Meluas Sampai ke Kavum Nasi pada Pasien Dewasa. Jurnal Kesehatan  Ilmu Kesehatan THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar.

3.      Van Arendonk, K., & Chung, D. 2019. Neuroblastoma : Tumor Biology and Its Implications for Staging and Treatment. Children (Basel, Switzerland). 

4.      Suzuki, M., et al. 2018. Treatment and Outcome of Adult-Onset Neuroblastoma. International Journal of Cancer. 

5.      Tolbert, V., & Matthay, K. 2018. Neuroblastoma : Clinical and Biological Approach to Risk Stratification and Treatment. Cell and Tissue Research

6.      National Health Service UK. 2019. Health A To Z. Neuroblastoma

Cleveland Clinic. 2020. Disease & Conditions. Neuroblastoma