Jumat, 22 Juli 2022 11:33 WIB

Demam Scarlet

Responsive image
9945
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Demam scarlet adalah penyakit bakteri yang berkembang pada beberapa orang yang menderita radang tenggorokan. Demam scarlet juga dikenal sebagai scarlatina. Demam ini punya ciri khas ruam merah terang yang menutupi sebagian besar tubuh. Demam scarlet hampir selalu disertai dengan sakit tenggorokan dan demam tinggi. Demam scarlet adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes. Demam scarlet dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, infeksi bakteri ini cenderung lebih sering menyerang anak-anak berusia 5-15 tahun. Demam scarlet perlu ditangani dengan cepat dan tepat, karena jika tidak, bisa terjadi komplikasi berbahaya, seperti pneumonia dan kondisi serius yang memengaruhi jantung, ginjal, dan bagian tubuh lainnya. Pilihan obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi demam scarlet adalah antibiotik. Konsumsilah obat ini sesuai dengan anjuran dokter untuk mengurangi kemungkinan resistensi antibiotik.

Penyebab Demam Scarlet

Demam scarlet disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes (S. pyogenes) yang dapat berkembang biak di amandel dan tenggorokan. Bakteri ini dapat melepaskan racun yang bisa masuk ke aliran darah, dan kemudian menyebabkan demam serta ruam merah pada kulit.

Penularan bakteri S. pyogenes bisa terjadi melalui percikan air liur, seperti ketika penderita bersin atau batuk. Penularan juga bisa terjadi ketika seseorang tidak sengaja mengonsumsi makanan atau minuman dari piring atau gelas yang sama dengan penderita. Selain itu, menyentuh benda yang terpercik air liur penderita juga dapat menyebabkan seseorang terinfeksi bakteri penyebab demam scarlet.

Faktor Risiko Demam Scarlet

Seseorang dengan kondisi di bawah ini lebih berisiko mengalaminya :

  • Berusia 5-15 tahun.
  • Berhubungan langsung dengan penderita demam scarlet, misalnya saat di rumah atau di sekolah.
  • Bekerja atau menghabiskan banyak waktu di tempat yang ramai, seperti sekolah atau penitipan anak.

Gejala Demam Scarlet

Umumnya, gejala demam scarlet muncul 2-4 hari setelah terinfeksi bakteri. Gejala tersebut dapat berupa :

  • Demam tinggi disertai menggigil.
  • Ruam berwarna merah hampir di seluruh tubuh.
  • Wajah dan leher memerah, tetapi kulit di sekitar bibir pucat.
  • Garis kemerahan pada ketiak, lipatan siku, dan belakang lutut.
  • Lidah berwarna merah terang disertai bintil-bintil kecil, atau biasa disebut lidah stroberi.
  • Sakit tenggorokan, tenggorokan tampak merah disertai muncul bercak putih atau kekuningan.
  • Amandel membengkak
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
  • Nyeri perut
  • Mual atau muntah.
  • Sulit menelan
  • Sakit kepala

Pemeriksaan Demam Scarlet

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti melihat kondisi lidah, tenggorokan, dan amandel. Dokter juga akan memeriksa kelenjar getah bening dan tampilan serta tekstur ruam. Jika dari hasil pemeriksaan pasien diduga menderita demam scarlet, dokter akan menjalankan swab test tenggorokan, yaitu pengambilan sampel cairan dengan mengusap (swab) bagian belakang tenggorokan menggunakan alat khusus untuk kemudian dianalisis di laboratorium. Dari hasil analisis sampel cairan tersebut, dapat diketahui ada tidaknya bakteri S. pyogenes pada pasien.

Penanganan Demam Scarlet

Pengobatan demam scarlet bertujuan untuk meringankan gejala, mencegah terjadinya komplikasi, serta mengurangi risiko penularan ke orang lain.

Selain dengan antibiotik / obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter, beberapa perawatan mandiri di rumah berikut ini juga dapat dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan membuat pasien lebih nyaman :

  • Minum air putih yang cukup, agar tenggorokan tetap lembab dan terhindar dari dehidrasi.
  • Kumur dengan larutan air garam, agar bengkak dan sakit tenggorokan berkurang.
  • Konsumsi permen pelega tenggorokan, agar tenggorokan yang mengalami peradangan terasa lebih nyaman.
  • Gunakan pelembab udara untuk menghilangkan udara kering yang dapat memicu radang tenggorokan.
  • Hindari pemicu iritasi, seperti asap rokok dan produk pembersih.

Pencegahan Demam Scarlet

Beberapa tindakan pencegahan infeksi yang bisa dilakukan dan diajarkan kepada anak meliputi :

  • Membiasakan diri mencuci tangan menggunakan sabun hingga bersih.
  • Tidak menggunakan peralatan makan yang sama atau bergantian dengan orang lain, terutama yang sedang sakit.
  • Menghindari berbagi makanan, agar bakteri tidak menyebar dari atau ke orang lain.
  • Mencuci perangkat makan dan mainan dengan air panas dan sabun setelah digunakan.
  • Menjaga jarak atau memakai masker ketika berinteraksi dengan penderita demam scarlet.

 

 

Referensi               :

1.  Yelvi Levani, dkk. 2020. Demam Scarlet, Manifestasi Klinis dan Penatalaksanaannya. Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya.

2.   Liu, et al. 2020. Exposure to Air Pollution and Scarlet Fever Resurgence in China : A Six-Year Surveillance Study. Nature Communications, 11, pp. 4229.

3.  Saad, et al. 2020). Scarlet Fever Outbreak in A Primary and Middle School in Germany : Importance of Case Ascertainment and Risk Communication. Epidemiology & Infection, 148, pp. e278.

4.   Centers for Disease Control and Prevention. 2021. Group A Streptococcal (GAS) Disease. Scarlet Fever : All You Need to Know.

5.   National Health Service U.K. 2018. Health A to Z. Scarlet Fever.

6.   National Health Service Inform Scotland. 2020. Illnesses and Conditions. Scarlet Fever.

7.   Medicine Net. 2020. Infectious Disease Health Center. Scarlet Fever (Scarlatina).

8.   Medscape. 2020. Drugs & Diseases. Scarlet Fever.