Senin, 30 September 2024 14:57 WIB

Mengenal Penyakit Bronkopneumonia

Responsive image
16
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Bronkopneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus, jamur dan bakteri. Bronkopneumonia dapat ditularkan melalui percikan ludah saat penderitanya mengalami batuk atau bersin yang kemudian terhirup dan masuk ke saluran pernafasan. Akibatnya, akan timbul reaksi imunologis pada tubuh dan dapat menyebabkan suatu peradangan. Reaksi peradangan menyebabkan terjadinya penumpukan sekret sehingga saluran pernafasan menjadi semakin sempit. Bronkopneumonia lebih banyak menyerang bayi dan anak kecil, utamanya pada anak berusia di bawah lima tahun. Usia balita merupakan usia yang mudah untuk dapat terkena penyakit infeksi dikarenakan imunitas / daya tahan tubuh anak masih belum terbentuk dengan sempurna. Bronkopneumonia dapat terjadi sebagai akibat inhalasi mikroba yang ada di udara, aspirasi organisme dari Nasofaring atau penyebaran Hematogen dari fokus infeksi yang jauh. Bakteri yang masuk ke paru melalui saluran nafas masuk ke Bronkioli dan Alveoli, menimbulkan reaksi peradangan hebat dan menghasilkan cairan Edema yang kaya protein dalam Alveoli dan jaringan Interstitial.

Gejala

1. Batuk berlendir kuning atau hijau

2. Demam tinggi

3. Menggigil

4. Kesulitan bernapas, misal sesak nafas, pernapasan cepat

5. Detak jantung cepat

6. Mengi

7. Nyeri dada yang mungkin bertambah parah dengan batuk atau bernapas dalam

8. Sakit kepala

9. Energi rendah atau kelelahan

10. Kehilangan nafsu makan

11. Mual dan muntah

12. Dehidrasi

13. Diare

Faktor Risiko

1. Asupan gizi yang kurang karena tidak diberi ASI eksklusif selama 6 bulan

2. Penyakit lain seperti HIV-AIDS atau campak

3. Terpapar perilaku dan lingkungan tidak bersih dan sehat

4. Tidak cuci tangan pakai sabun

5. Lingkungan rumah yang padat

6. Ventilasi tidak memadai

7. Terpapar asap rokok dan polusi udara lainnya di dalam atau luar rumah

8. Imunisasi tidak lengkap

Penularan

1. Melalui udara (dari percikan ludah batuk atau bersin)

2. Melalui permukaan yang terkontaminasi

Perawatan

Terapi obat :

1. Antibiotik (untuk kasus Pneumonia bakteri)

2. Antivirus  (untuk kasus Pneumonia virus)

3. Antijamur (untuk kasus Pneumonia jamur)

4. Cairan infus 

5. Penurun panas

6. Vitamin

7. Terapi oksigen

Perawatan di Rumah

1. Obat sesuai gejala :

a. Demam atau nyeri (Ibuprofen, Paracetamol, Aspirin)

b. Batuk (pereda batuk)

c. Vitamin

2. Istirahat cukup

3. Minum banyak

4. Menjauhkan penderita dari asap rokok dan menjaga kebersihan lingkungan terutama dari debu dan polusi

Pencegahan

1. Berikan ASI Eksklusif hingga usia 6 bulan dan dilanjutkan MPASI selama 2 tahun

2. Cegah anak terpapar rokok dan polusi udara

3. Imunisasi DPT-Hib (2,3,4,bulan), Pneumococcus Conjugated Vaccine (PCV) (2,3,12 bulan), dan Influenza (mulai 6 bulan)

4. Jaga kebersihan dan tidak berbagi peralatan makan

5. Asupan nutrisi yang baik, cukup dan sesuai dengan usia anak

6. Hindari orang yang sedang sakit

7. Terapkan pola hidup bersih dan sehat

8. Manfaatkan buku KIA untuk mendapatkan informasi kesehatan anak.

 

Referensi :

Ersa, Sakila & Dika Amalia. 2023. Bronkopneumonia. Jurnal Medika Nusantara.

Samuel Andy. 2014. Bronkopneumonia on Pediatric Patient. Laporan Kasus. J Agromed Unila. Volume 1 Nomor 2.