Senin, 30 September 2024 15:44 WIB

Terapi Air Terhadap Kesehatan

Responsive image
29
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Air memang memiliki peran yang sangat krusial bagi kelangsungan hidup manusia. Selain menjadi kebutuhan dasar untuk aktivitas sehari-hari seperti minum dan mandi, air juga berfungsi sebagai pelarut yang membantu proses biokimia dalam tubuh. Hidroterapi adalah serangkaian perawatan yang menggunakan air untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang mungkin kamu alami. Terapi ini sering disebut sebagai terapi air, terapi akuatik, atau terapi kolam renang. Biasanya, hidroterapi merupakan pilihan yang baik bagi mereka yang ingin meredakan nyeri otot dan kekakuan sendi. Jika kamu tertarik untuk mencoba hidroterapi, penting untuk melakukannya bersama terapis yang profesional agar manfaatnya dapat dirasakan dengan optimal. Hipertensi umumnya muncul pada usia antara 35 hingga 55 tahun. Seiring bertambahnya usia, jantung dan pembuluh darah mengalami perubahan baik secara struktural maupun fungsional. Ada 2 (dua) kelompok faktor yang memengaruhi munculnya hipertensi : faktor yang tidak bisa dikendalikan, seperti jenis kelamin, usia, genetik, dan ras; serta faktor yang bisa dikendalikan, seperti pola makan, kebiasaan berolahraga, konsumsi garam, kopi, alkohol, dan tingkat stres. Hipertensi hanya bisa dikelola melalui pengobatan farmakologi dan non-farmakologi. Pengobatan farmakologi mencakup penggunaan diuretik dan penyekat saluran kalsium. Salah satu cara untuk menurunkan atau mengontrol tekanan darah adalah melalui hidroterapi. Metode ini tidak menimbulkan efek samping dan memberikan manfaat positif bagi seluruh tubuh. Hal ini disebabkan oleh pelepasan endorfin dalam sistem tubuh. Hidroterapi terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah pada lansia yang menderita hipertensi.

Manfaat Hidroterapi untuk Kesehatan

1.      Dapat membantu mengurangi nyeri. Salah satu keuntungan terapi air untuk kesehatan adalah kemampuannya dalam meredakan rasa Hidroterapi sakit. Bahwa terapi spa dengan air hangat dapat memberikan efek penghilang rasa sakit yang signifikan. Manfaat ini paling terasa pada penderita penyakit kronis yang mempengaruhi sistem muskuloskeletal dan jaringan ikat. Air hangat bekerja dengan mengurangi sinyal nyeri, merelaksasi otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi rasa sakit di area yang terkena.

2.      Meningkatkan kesehatan mental. Hidroterapi juga bermanfaat bagi individu dengan masalah kesehatan mental, karena dapat membantu meningkatkan suasana hati bagi pria dan wanita. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), hidroterapi sangat efektif untuk penderita fibromyalgia, karena dapat mengurangi kecemasan dan depresi. Menariknya, terapi air ini juga berfungsi untuk memperbaiki suasana hati, yang berhubungan erat dengan kesehatan mental. Jika kamu merasa kesehatan mentalmu terganggu dan sering merasakan kecemasan, hidroterapi bisa menjadi pilihan yang baik.

3.      Hidroterapi efektif dalam mengatasi radang sendi. Penderita berbagai jenis arthritis juga dapat merasakan manfaat dari terapi air. Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan bahwa penderita osteoarthritis di lutut mengalami peningkatan fungsi lutut setelah delapan minggu berlatih di air. Sementara itu, studi lain menemukan bahwa penderita rheumatoid arthritis yang berolahraga di air dengan intensitas sedang sambil tetap menjalani pengobatan juga menunjukkan kemajuan, termasuk penurunan kadar stres oksidatif dalam tubuh mereka.

4.      Mendukung pemulihan setelah berolahraga, beberapa atlet sering memanfaatkan terapi air hangat dan dingin secara bergantian setelah latihan. Banyak yang meyakini bahwa hidroterapi kontras ini dapat mempercepat proses pemulihan setelah sesi latihan yang intens.

5.      Mengurangi gejala Parkinson. Parkinson merupakan penyakit yang berdampak pada sistem saraf pusat. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kekakuan tubuh pada penderitanya.

 

Referensi :

Shalih, Ahmad Sya’ban. 2012. Ensiklopedi Pengobatan Islam. Sukoharjo : Pustaka Arafah.

Husadha, Y. 1996. Fisiologi dan Pemeriksaan Hati. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Mustafa S, Kurniawaty E. 2013. Manajemen Gangguan Saluran Cerna Panduan Bagi Dokter Umum. Lampung : Anugrah Utama Raharja (Aura).

Thayyarah, Nadiah. 2013. Sains Dalam Al Qur’an : Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah. Jakarta : Zaman.

Thohir, Ajid (ed.). 2011. Tarekat Qodiriyyah Naqsyabandiyyah Pondok.