Kolesistitis merupakan peradangan di kantong empedu akibat terperangkapnya cairan empedu di dalam kantung empedu. Peradangan adalah respons alami dari sistem kekebalan tubuh saat sedang melawan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus / bakteri, cedera, atau racun tertentu. Kolesistitis adalah penyakit Hepatobiler kronik yang disebabkan oleh terganggunya metabolisme dari kolesterol, bilirubin dan asam empedu yang ditandai dengan pembentukan batu empedu dalam saluran empedu Hepatic atau di dalam empedu. Beberapa faktor yang memicu atau menyebabkan terjadinya Kolesistitis adalah gaya hidup masyarakat yang semakin meningkat terutama masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas lebih suka mengkonsumsi makanan cepat saji dengan kolesterol tinggi darah kolesterol sehingga berlebihan dan mengendap dalam kandung empedu. Faktor risiko untuk Kolesistitis, yaitu : risiko untuk terkena Kolesistitis meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Orang dengan usia > 40 tahun lebih cenderung untuk terkena Kolesistitis dibandingkan dengan orang degan usia yang lebih muda. Semakin meningkat usia, prevalensi batu empedu semakin tinggi. Hal ini disebabkan batu empedu sangat jarang mengalami Disolusi spontan.
Fungsi Kantong Empedu
1. Secara umum, fungsi empedu adalah untuk mengoptimalkan proses pencernaan makanan di dalam tubuh
2. Lebih spesifiknya, fungsi empedu adalah sebagai cairan yang berperan dalam proses pemecahan zat lemak pada saluran pencernaan
Penyebab
1. Batu empedu
2. Penyakit infeksi, seperti HIV/AIDS
3. Gangguan di pembuluh darah, biasanya akibat Diabetes
4. Jaringan parut di saluran empedu atau terjepitnya saluran empedu
5. Tumor di saluran empedu
Faktor risiko
1. Perempuan
2. Ibu hamil
3. Obesitas
4. Usia lebih dari 40 tahun
Tanda dan Gejala
1. Sakit perut bagian kanan atas yang menjalar hingga bahu kanan
2. Mual, muntah, kembung, dan nafsu makan hilang
3. Demam lebih dari 38ºC
4. Kulit dan bagian putih mata menjadi kuning
5. Tinja berwarna seperti tanah liat atau pucat
6. Benjolan di perut saat diraba
Penanganan
1. Pengaturan pola makan rendah lemak atau berpuasa, untuk mengurangi beban kerja kantong empedu
2. Pemberian cairan melalui infus untuk menghindari dehidrasi
3. Pemberian obat-obatan, seperti obat anti nyeri dan antibiotik, untuk mengatasi infeksi
4. Operasi pengangkatan kantong empedu (Kolesistektomi)
Pencegahan
1. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta memperbanyak asupan sayuran dan buah-buahan
2. Membatasi asupan makanan tinggi lemak
3. Menjaga berat badan ideal
4. Menurunkan berat badan secara bertahap
5. Berolahraga secara rutin
Referensi :
Serban, D., et al. 2021. Safety of Laparoscopic Cholecystectomy for Acute Cholecystitis in the Elderly : A Multivariate Analysis of Risk Factors for Intra and Postoperative Complications. Medicina, 57(3), pp. 1-16. Bridges, J., et al. (2018). Clinically Diagnosed Cholecystitis : A Case Series. Journal of Surgical Case Reports, 2018(2), pp. 1-2.
Poddighe, D. & Sazonov, V. 2018. Acute Acalculous Cholecystitis in Children. World Journal of Gastroenterology, 24(43), pp. 4870-9.