Kamis, 21 Juli 2022 16:36 WIB

Aspirasi Mekonium

Responsive image
17082
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Mekonium adalah feses yang pertama kali dikeluarkan bayi setelah lahir, biasanya berwarna hijau tua. Seharusnya, mekonium dikeluarkan bayi setelah lahir. Tapi pada beberapa kasus, mekonium keluar sebelum proses persalinan. Sindrom aspirasi mekonium adalah kondisi ketika janin menghirup fesesnya sendiri ketika masih di dalam kandungan. Feses atau mekonium tersebut biasanya bercampur dengan cairan ketuban yang mengelilingi janin. Syndrom aspirasi mekonium yang juga disebut Meconium Aspiration Syndrome (MASdapat terjadi sebelum, selama, atau sesaat setelah bayi lahir. Saat kondisi ini terjadi, paparan mekonium dikhawatirkan masuk ke dalam paru-paru bayi. Meski pada umumnya tidak sampai mengancam nyawa, MAS dapat menimbulkan komplikasi serius pada bayi yang baru lahir. Jika telat mendeteksinya, kondisinya bisa bertambah parah hingga menimbulkan dampak fatal.

Mekonium adalah feses pertama bayi yang memiliki tekstur kental, lengket, dan berwarna hijau gelap. Umumnya, bayi akan mengeluarkan mekonium dalam 24-48 jam pertama setelah dilahirkan. Namun, pada beberapa kasus, bayi dapat mengeluarkan mekonium saat masih di dalam rahim.

Penyebab Aspirasi Mekonium

Pengeluaran mekonium sebelum waktunya juga bisa meningkatkan risiko terjadinya aspirasi mekonium. Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan janin mengalami stres dan meningkatkan risiko terjadinya aspirasi mekonium, yaitu :

·         Kehamilan yang sudah lebih dari 40 minggu.

·         Persalinan yang sulit atau lama.

·         Kondisi kesehatan yang dialami oleh ibu hamil, seperti hipertensi atau diabetes.

·         Kondisi medis janin, seperti hipoksia.

·         Gangguan pertumbuhan janin.

Gejala Aspirasi Mekonium

Ada beberapa tanda dan keluhan yang bisa dialami oleh bayi yang mengalami aspirasi mekonium, yaitu :

·         Gangguan pernapasan, seperti napas yang terlalu cepat, sulit bernapas, munculnya suara “grok” saat bernapas.

·         Henti napas atau apnea.

·         Sianosis, yang ditandai dengan bibir dan kulit berwarna kebiruan.

·         Bayi tampak lemas atau kurang aktif bergerak saat lahir.

Kapan Harus ke Dokter

Aspirasi mekonium bisa dilihat dan diketahui saat bayi dilahirkan. Dokter akan segera melakukan tindakan untuk mengatasi kondisi ini. Untuk memantau kondisi kesehatan ibu hamil dan janin, perlu dilakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, sesuai anjuran dokter. Ibu hamil yang mengalami pecah ketuban, terlebih jika air ketuban terlihat keruh, berwarna hijau, atau berbau, harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter.

Pemeriksaan Aspirasi Mekonium

Jika hasil penilaian skor Apgar rendah, dokter akan melakukan pertolongan pertama, sembari melakukan pemeriksaan lanjutan lain, seperti :

·         Analisa gas darah, untuk mengevaluasi kadar oksigen dan karbon dioksida.

·         Rontgen dada, untuk melihat kondisi paru-paru bayi.

Komplikasi Aspirasi Mekonium

Jika terlambat ditangani, kondisi ini dapat berakibat fatal. Selain itu, aspirasi mekonium juga bisa meningkatkan risiko terjadinya beberapa kondisi, seperti :

·         Peradangan dan infeksi pada paru-paru karena mekonium tidak sengaja terhirup dan masuk ke area paru-paru.

·         Paru-paru mengembang berlebihan hingga rusak karena mekonium menyumbat saluran pernapasan bayi.

·         Pneumothorax atau penumpukan udara berlebihan di rongga pleura yang menyebabkan paru-paru sulit mengembang.

·         Hipertensi pulmonal persisten pada bayi baru lahir, yaitu tekanan darah tinggi di pembuluh paru-paru yang dapat membuat bayi kesulitan bernapas.

·         Kerusakan otak permanen karena kondisi aspirasi mekonium yang parah dapat membatasi oksigen ke otak.

Pencegahan Aspirasi Mekonium

Langkah terbaik untuk mencegah terjadinya aspirasi mekonium adalah melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan mencegah terjadinya stres pada janin. Jika ibu hamil memiliki faktor risiko yang bisa meningkatkan risiko terjadinya aspirasi mekonium, seperti hipertensi atau diabetes, ikutilah anjuran dan terapi yang diberikan oleh dokter. Ibu hamil juga wajib menjaga kesehatan dan menghindari paparan asap merokok selama masa kehamilan, karena merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan aliran oksigen, bahkan kurangnya oksigen (hipoksia) pada janin.

 

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

Referensi                :

1.      Tryvanie R Putra, dkk. 2017. Sindroma Aspirasi Meconium. Jurnal Kesehatan Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

2.      Ahimsa Yoga Anindita, dkk. 2019. Profil Syndrome Aspirasi Mikonium Pada Bayi Baru Lahir di RSUD dr. Sutrasno Rembang. Jurnal Kesehatan Departemen Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3.      Fedakar, A. 2018. The Incidence and Clinical Features of Meconium Aspiration Syndrome : a Two-Year Neonatal Intensive Care Experience. The European Research Journal, 5(5), Pp. 776-780. 

4.      Chand, S., et al. 2019. Factors Leading to Meconium Aspiration Syndrome In Term- and Post-Term Neonates. Cureus, 11(9), Pp. E5574. 

5.      Family Doctor. 2019. American Family Physician. Meconium Aspiration Syndrome (MAS). 

6.      Johns Hopkins Medicine. 2019. Conditions and Diseases. Meconium Aspiration Syndrome. 

7.      Medline Plus. 2019. Medical Encyclopedia. Meconium Aspiration Syndrome.