Kamis, 21 Juli 2022 16:22 WIB

Hospitalisasi pada Anak dan Atraumatic Care

Responsive image
10566
Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A - Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung

Pasti ada diantara anda yang pernah dirawat di rumah sakit. Bagaimana perasaan anda saat itu, bagaimana juga perasaan anda pada saat mendapatkan prosedur tindakan? Pasti takkut, stres, cemas, dan berbagai perasaan yang muncul. Begitu juga dengan anak-anak, apalagi anak-anak terutama yang masih kecil belum bisa menahan sakit sehingga akan berdampak pada psikologis anak itu sendiri maupun orang tuanya. Mengapa orang tua ikut stres karena orangtua pasti tidaktega melihat anaknya kesakitan. Maka dari itu seorang perawat anak anak harus menerapkan teknik untuk mengurangi atau menghilangkan dampak dari hospitalisasi yang disebut atraumatic care.

Atraumatic care atau asuhan atraumatik adalah penyediaan asuhan terapeutik dalam lingkungan oleh seseorang (personal) dengan melalui penggunaan intervensi yang menghilangkan atau memperkecil distres psikologis dan fisik yang dialami oleh anak-anak dan keluarga mereka dalam sistem pelayanan kesehatan. Atraumatic care yang dimaksud di sini adalah perawatan yang tidak menimbulkan adanya trauma pada anak dan keluarga. Perawatan tersebut difokuskan dalam pencegahan terhadap trauma yang merupakan bagian dalam keperawatan anak.

Tujuan utama perawatan atraumatik adalah ˜Pertama, jangan melukai, yang memberikan kerangka kerja untuk mencapai tujuan ini adalah dengan mencegah atau meminimalkan pemisahan anak dari keluarganya, meningkatkan pengendalian perasaan dan mencegah atau meminimalkan nyeri dan cedera pada tubuh. Beberapa contoh pemberian asuhan atraumatik meliputi pengembangan hubungan anak-orang tua selama dirawat di rumah sakit, menyiapkan anak sebelum pelaksanaan terapi dan prosedur yang tidak dikenalinya, mengendalikan rasa sakit, memberikan privasi pada anak, memberikan aktivitas bermain untuk mengungkapkan ketakutan dan permusuhan, menyediakan pilihan untuk anak-anak dan menghormati perbedaan budaya.

Atraumatic care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan pada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologi dari tindakan keperawatan yang diberikan, untuk mencapai perawatan tersebut beberapa prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:

a.       Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga.

Dampak perpisahan dari keluarga maka anak mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan, ketakutan, kurang kasih sayang sehingga gangguan ini akan menghambat proses penyembuhan anak dan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.

b.      Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak.

Melalui peningkatan kontrol orang tua pada diri anak, diharapkan anak mandiri dalam kehidupannya, anak akan selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas sehari-hari, selalu bersikap waspada dalam segala hal, serta pendidikan terhadap kemampuan dan keterampilan orang tua dalam mengawasi perawatan anak.

c.       Mencegah dan mengurangi cedera (injury) dan nyeri (dampak psikologis).

Mengurangi nyeri merupakan tindakan yang harus dilakukan dalam keperawatan anak. Proses pengurangan rasa nyeri sering kali tidak bisa dihilangkan secara cepat akan tetapi dapat dikurangi melalui berbagai teknik misalnya distraksi, relaksasi, imaginary. Apabila tindakan pencegahan tidak dilakukan maka cedera dan nyeri akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.

d.      Tidak melakukan kekerasan pada anak.

Kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis yang sangat berarti dalam kehidupan anak. Apabila ini terjadi pada saat anak dalam proses tumbuh kembang maka kemungkinan pencapaian kematangan akan terhambat, dengan demikian tindakan kekerasan pada anak sangat tidak dianjurkan karena akan memperberat kondisi anak.

e.       Modifikasi lingkungan.

Melalui modifikasi lingkungan fisik yang bernuansa anak dapat meningkatkan keceriaan, perasaan aman dan nyaman bagi lingkungan anak sehingga anak selalu berkembang dan merasa nyaman di lingkungannya.

 

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

Referensi:

Hockenberry, M. J., Wilson, D., & Rodgers, C. C. (2017). Wong’s essentials of pediatric nursing (10th ed.). Canada: Elsevier. Retrieved from http://www.ghbook.ir/index.php?name=????? ? ????? ??? ????&option=com_dbook&task=readonline&book_id=13650&page=73&chkhashk=ED9C9491B4&Itemid=218&lang=fa&tmpl=component

Wong, D. L. (2003). Pedoman klinis keperawatan pediatrik. (S. Kurnianingsih, Ed.) (4th ed.). Jakarta: EGC.

Yuliastati, & Arnis, A. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan: Keperawatan Anak (1st ed.). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

 DOC, PROMKES, RSMH