Selasa, 14 Mei 2024 12:31 WIB

Pengetahuan Persiapan Sebelum Menopause

Responsive image
448
Promosi Kesehatan Tim Kerja Hukum dan Humas RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Menopause merupakan masa berakhirnya siklus menstruasi secara alami yang biasanya terjadi saat wanita rata-rata memasuki usia 50-52 tahun, bisa dikatakan sudah menopause bila tidak lagi mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Menopause tidak hanya ditandai dengan berhentinya menstruasi, wanita yang telah menopause juga mengalami banyak perubahan, mulai dari penampilan fisik, kondisi psikologis hingga hasrat seksual. Menopause menyebabkan lebih dari 80% wanita mengalami keluhan fisik dan psikologis dengan berbagai tekanan dan gangguan penurunan kualitas hidup. Setiap perempuan akan mengalami menopause dalam siklus kehidupannya dan akan menghadapi berbagai resiko kesehatan. Sebagian perempuan menganggap bahwa menopause adalah sesuatu yang mengkhawatirkan meskipun hal yang alami. Kesehatan perempuan patut mendapatkan perhatian, sehingga akan meningkatkan angka harapan hidup dan tercapainya kebahagiaan serta kesejahteraan secara psikologis. Fenomena yang terjadi sebagian masyarakat menganggap keluhan saat menopause adalah sesuatu yang dianggap fisiologis sehingga tidak diperlukan penanganan, padahal apabila ibu memiliki pengetahuan cukup, hal tersebut dapat diatasi penyebabnya. Sebagian wanita juga tidak tahu bahwa dirinya berada dalam masa menopause, sehingga mereka sering ketakutan menghadapi keluhan yang muncul.

Dampak Menopause

Perubahan yang terjadi pada masa menopause terdiri dari dampak jangka pendek seperti pada perubahan fisik perubahan kulit, lemak bawah kulit berkurang sehingga kulit menjadi kendur, kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menghitam, otot bawah kulit wajah mengendur sehingga jatuh dan lembek, keadaan ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pada perubahan psikologi yaitu merasa tua, tidak menarik lagi, rasa tertekan karena takut menjadi tua, mudah tersinggung, mudah terkejut sehingga jantung berdebar-debar, takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng, keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan (orgasme), merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan keluarga dan dampak panjang yaitu adanya penyakit osteoporosis, penyakit jantung koroner dan kepikunan (dimensia).

Gejala Menopause

Perubahan hormonal masa menopause akan menimbulkan gejala fisik dan psikis, sebenarnya hal yang alami dan normal dialami oleh semua wanita, namun tidak sedikit budaya dan persepsi individual mempengaruhi psikis masa menopause sehingan gejala yang dirasakan berbeda antar wanita yang mengalami menopause. Penurunan produksi hormon ekstrogen mengakibatkan kantung telur, rahim, dan lapisan otot rahim, dan kelenturan alat kelamin kelenturannya dan kekuatannya menurun bahkan dapat mengalami atropi. Organ-organ yang tergantung terhadap hormon estrogen seperti tulang secara perlahan akan mengalami kecenderungan osteoporosis, kadar kolesterol dan trigliserida meningkat, kelalahan dan kecemasan akan timbul. Kekhawatiran akan perubahan penampilan fisik wanita akan membuat wanita tidak menyenangkan dalam melewati masa menopause.

Yang harus dipersiapkan

Kesiapan ibu premenopause meliputi kesiapan baik secara fisik seperrti menerima proses menopause dengan memperhatikan gaya hidup meliputi berolahraga secara teratur, mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi, menghindari rokok dan alkohol dan konsultasi dengan tim kesehatan. Kesiapan psikis meliputi berpikiran positif melalui penerimaan yang baik dan menghindari stres dan spiritual lebih mendekatkan diri, memperkuat ibadah sehingga menimbulkan penerimaan positif. Tidak ada seorang wanita ingin mengalami salah satu dari sekian banyak keluhan pada masa premenopause, demikian juga pihak keluarga. Jika beberapa keluhan tersebut muncul bersamaan, bisa dibayangkan betapa menurunnya kualitas hidup wanita tersebut. Sebenarnya masa premenopause tidaklah seperti yang dikhawatirkan pada wanita, kalau saja para wanita yang memiliki umur senja memiliki pengetahuan dengan benar tentang proses menopause, sehingga bisa lebih siap menghadapi segala kemungkinan.

 

 

Referensi :

Ismiyati, A. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Menopause dengan Kesiapan Menghadapi Menopause pada Ibu Premenopause di Perumahan Sewon Asri Yogyakarta.

Estiani, M., & Dhuhana, C. 2015. Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan Wanita Pramenopause Terhadap Sikap Menghadapi Menopause di Desa Sekar Jaya Kabupaten Ogan Komering UluJurnal Keperawatan Sriwijaya2(2), 101-107.

Asifah, M., & Daryanti, M. S. 2021. Pengetahuan Wanita Dalam Menghadapi Menopause Di Pedukuhan Gowok Kabupaten Sleman. JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama, 8(2), 180-191.

Nisa, I. C., & Islamiati, D. 2020. Hubungan Pengetahuan Menjelang Menopause Dengan Tingkat Kesiapan Menjelang Menopause pada Ibu Premenopause. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(11), 1336-1345.

Puspitasari, B. 2020. Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Kecemasan Wanita Premenopause dalam Menghadapi Masa MenopauseJurnal Kebidanan9(2), 115-119.