Selasa, 19 Juli 2022 12:36 WIB

Penanganan Emboli

Responsive image
3940
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Emboli adalah penyumbatan pembuluh darah yang dapat menghasilkan kondisi yang sangat fatal. Sumbatan yang masuk ke aliran darah dapat menimbulkan kematian segera, bisa dalam hitungan menit. Makanya, emboli sangat fatal. Penyumbatan pembuluh darah bisa karena keturunan, operasi atau cedera, dan kehamilan. Bisa juga penyebabnya karena terlalu lama tidak bergerak, misalnya karena sakit atau mengalami kelumpuhan, sehingga kaki kurang bergerak dan otot-otot betis tidak berkontraksi untuk membantu sirkulasi darah sehingga meningkatkan risiko terjadi penggumpalan darah. Jika akibat kehamilan bisa disebabkan oleh air ketuban, udara, lemak, trombus (darah beku), rambut bayi, bahkan feses bayi, serta komponen lain. Kasus emboli yang terjadi pada ibu melahirkan biasanya disebabkan oleh masuk atau menerobosnya air ketuban ke dalam pembuluh darah. Gejala pada seseorang yang mengidap emboli dapat berbeda-beda, tergantung pada tipe dan lokasi sumbatan pembuluh darah tersebut. Organ-organ vital, seperti otak, jantung, dan paru-paru, tidak bisa berfungsi dengan baik ketika pasokan oksigen terhambat.

Penanganan Emboli

Pengobatan emboli tergantung pada ukuran emboli, serta lokasi dan penyebab penyumbatan. Metode penanganannya bisa dengan pemberian obat-obatan atau prosedur operasi.

1.      Obat-obatan

Obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan emboli berfungsi untuk mengontrol pembentukan gumpalan darah dan menormalkan aliran darah ke organ tubuh yang terdampak.

Beberapa jenis obat yang digunakan adalah :

  • Anti-koagulan untuk mencegah penggumpalan darah.
  • Anti-platelet untuk mencegah pembentukan gumpalan baru.
  • Obat pemecah gumpalan darah untuk meleburkan darah yang menggumpal.
  • Obat anti-nyeri dan obat penenang, untuk meredakan nyeri.

2.      Operasi

Dokter akan menyarankan operasi jika emboli sudah parah atau tidak bisa diobati dengan obat-obatan. Metode operasi yang dapat dilakukan adalah :

  • Angioplasti

Angioplasti dilakukan dengan memasukkan balon kecil ke pembuluh darah kemudian menggembungkannya. Tujuannya adalah untuk melebarkan pembuluh darah yang tersumbat.

  • Arterial bypass

Arterial bypass bertujuan untuk mencangkok pembuluh darah tambahan di pembuluh arteri yang tersumbat. Caranya bisa dengan mengambil vena dari bagian tubuh lain atau dengan menggunakan pipa buatan.

  • Embolektomi

Embolektomi bertujuan untuk mengangkat gumpalan di pembuluh darah dengan menggunakan kateter atau melalui operasi terbuka.

  •  Filter Inferior Vena Cava (IVC)

Pada prosedur ini, dokter akan menanam alat khusus berbentuk jaring di pembuluh darah. Tujuannya adalah untuk menyaring gumpalan darah dan mencegahnya menyebar ke organ lain.

Komplikasi Emboli

Emboli yang tidak diatasi dapat menyebabkan komplikasi berbahaya yang bisa mengancam nyawa. Komplikasi yang bisa terjadi tergantung jenis dan lokasi pembuluh darah yang tersumbat, serta kondisi pasien. Beberapa komplikasi tersebut adalah :

  • Kerusakan organ akibat kekurangan oksigen.
  • Infeksi akibat kematian organ (gangren).
  • Amputasi tangan atau kaki.
  • Cacat permanen
  • Kerusakan otak, jantung, atau paru.
  • Syok
  • Kematian mendadak

Pencegahan Emboli

Ada beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko emboli, yaitu dengan :

  • Rutin berolahraga
  • Minum air putih yang cukup.
  • Menerapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang.
  • Membatasi asupan garam dengan diet rendah garam.
  • Mempertahankan berat badan ideal.
  • Berhenti merokok dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Tidak duduk terlalu lama atau kurang aktif bergerak.
  • Menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala.

 

 

Referensi :

1. Dwiana Sulistyanti, dkk. 2020. Diagnosis dan Tatalaksana Emboli Air Ketuban. Jurnal Obstetric dan Ginekologi, Bagian Anaestesi dan Terapi Intensive Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Samarinda.

2. Muhammad Perdana Airlangga. 2012. Diagnosis dan Tatalaksana Tromboemboli pada Kehamilan. Jurnal Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya.

3. Pacheco, L., et al. 2020. Amniotic Fluid Embolism : Principles of Early Clinical Management. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 222(1), pp. 48-52. 

4. Tawar, A., & Gokulakrishnan, P. 2019. Decompression Illness. Journal of Marine Medical Society, 21(2), 112. 

5. National Health Services UK. 2020. Health A to Z. Embolism. 

6. Mayo Clinic. 2020. Diseases & Conditions. Pulmonary Embolism

7. Huizen, J. Healthline. 2019. What’s The Difference Between Thrombosis and Embolism?